Enjoy reading ya
kawan-kawan =))
Aku pun segera mandi dan makan malam. Setelah itu aku masuk kekamar dan mengecek hp, ada 13 missed call lalu ada telepon lagi dari Cody.
Otp
Abel: "Hallo, ada apa Co?"
Cody: "Kamu baik-baik aja kan?"
Abel: "Hah yaiyalah aku baik-baik aja, kamu ini ada ada aja deh nanya nya" (tertawa kecil)
Cody: "Ya abis tadi kamukan ditarik paksa gitu sama Justin"
Abel: "Tau ngeselin banget sih itu orang, mendingan kamu kemana-mana deh"
Cody: "Ekhem jadi ceritanya muji nih, kamu suka ya sama aku?"
Abel: "Yee pengen banget? hahaha, ohiya jangan lupa ya besok ada pelajaran renang. Soalnya Bu Louis, guru renang itu paling ga suka kalo sampe ada yang lupa bawa baju renang"
Cody: "Pengenlah siapa juga yang ga pengen, siap deh bos. Ohiya besok kamu bisa dateng gak ke showcase aku di cafe lalala *random*?"
Abel: "Gak tau deh, soalnya besok aku juga ada wawancara. Tapi aku usahain deh, nanti kalo aku ga dateng kamu lemes lagi hahaha"
Cody: "Yaiyalah, kan aku bisa lemes kalo gak ketemu sama princess"
Abel: "Yah mulai deh mulai, eh Co udah dulu ya aku mau tidur udah ngantuk nih"
Cody: "Okedeh good night princess, nice dream ya"
Abel: "Good night and nice dream too"
— — — — — Skip pagi — — — — —
Aku bersiap seperti biasanya, namun ketika sedang berjalan didepan rumah tiba-tiba ada sebuah mobil yang menghampiri ku.
Abel: (dalem hati) Perasaan aku gak enak nih, kayanya aku kenal deh sama mobil itu. Ohiya itu mobilnya… Justin
Justinnya langsung muncul didepan mukaku, dengan senyuman tak berdosa.
Justin: "Morning!"
Abel: "Mau ngapain kesini?"
Justin: "Mau nganterin kamu lah"
Abel: "Gak perlu, aku bisa sendiri. Lagian kamu kaya gak ada kerjaan lain aja, udah gak laku ya?"
Justin: "Enak aja, aku tuh kesini untuk kamu sekalian mau balikin kamera yang kemarin ketinggalan di mobil aku"
Abel: "Kamera aku? jadi kamera aku ketinggalan di mobil kamu? Ah syukurlah aku kira kamera aku ilang. Sekarang mana kamera aku?"
Justin: "Eittss tunggu dulu dong, aku baru mau kasih kameranya kalo kamu udah aku anter sampe sekolah. Ayo masuk ke mobil"
Abel: "Tapi janji ya, kamu mau balikin kamera aku kalo kita udah sampe sekolah?"
Justin: "Iya, bawel ah ayo cepet naik"
Abel: "Iya iya"
— — — — — Skip sampe sekolah — — — — —
Abel: "Udah sampe sekolah kan, sekarang mana kamera aku?"
Justin: "Ambil aja tuh di jok belakang"
Abel: (mencari di jok belakang) "Mana Justin disini tuh gak ada apa-apa"
Justin: "Hah masa sih jangan-jangan ketinggalan di rumah"
Abel: "Yah elah gimanasih"
Justin: "Sorry, gimana kalo nanti siang aku jemput kamu? Baru abis itu kita ke ngambil bareng-bareng soalnya aku juga masih ada urusan"
Abel: "Terserahlah, pokoknya aku mau nanti siang kameraku harus ada"
Aku pun masuk kesekolah dengan wajah sedikit cemberut. Cody dan Stevani pun menghampiriku
Cody: "Hey ada apa kok mukanya kusut gitu?"
Stevani: "Iya ada apa bel? Tadi juga aku liat kamu dianterin sama orang ya, siapa?"
Cody: "Hah dianterin sama orang, siapa bel?"
Abel: "Itu tadi Justin, kamera aku kemarin ketinggalan dimobilnya dan sekarang dia lupa bawa"
Stevani: "Kok kamu belakangan ini deket banget sih sama Justin?"
Cody: "Apa kamu pacaran sama Justin?"
Abel: "Hahaha kalian itu FBI ya? Kok dari tadi nanya mulu sih. Udah ah ga penting juga" (tertawa)
Jam pelajaran kedua pun berakhir sekarang tibalah jam pelajaran olahraga. Semua anak murid dikelasku langsung menuju kolam renang *indoor loh* membawa baju renang *bukan bikini loh tapi baju renang*
— — — Cody POV — — —
Cody: (dalem hati) Kira-kira Abel pacaran gak ya sama Justin. Semoga enggak deh
Aku pun dikagetkan oleh suara Abel.
Abel: "Cody, kamu bawa baju renang kan?"
Cody: "Bawa dong hehe"
Abel: "Bagus deh, yah sekarangkan pengambilan nilai gaya bebas -_-"
Cody: "Emang kenapa kalo gaya bebas?"
Abel: "Aku gak terlalu bisa gaya bebas, kamu sih enak atlet renang"
Cody: "Optimis aja, kamu pasti bisa kok" (menggenggam tangan Abel)
Abel: "Thanks ya" (senyum)
Stevani: "Woy malah pacaran udah cepet ganti baju sana entar kalo telat dimarahin Bu Louis loh"
Abel: "Iya iya lagian siapa juga yang pacaran"
Aku dan Cody segera ganti baju diruangan masing-masing. Aku juga mengambil kacamata ku di loker. Jam renang pun sudah dimulai.
— — — Abel POV — — —
Aku mulai nyebur ke kolam, awalnya aku berenang dengan sangat mulus tapi ditengah kolam tiba-tiba perut kram. Aku tidak bisa bergerak, aku berusaha mengambang sekuat tenaga tapi tidak bisa
Aku tenggelam, lalu tiba-tiba semua menjadi gelap. Aku pingsan.
— — — Cody POV — — —
Aku melihat Abel yang akan berenang. Sampai ditengah kolam, aku melihat dia melambat dan tenggelam. Aku melihat dia berusaha sekuat tenaga, tapi dia sudah kehabisa tenaga. Tanpa membuang-buang waktu aku segera loncat kekolam dan menyelamatkan Abel. Abel pingsan dikolam. Aku membawanya kepinggir kolam dan berusaha membuatnya sadar. Aku memberikannya nafas buatan berkali-kali. Aku tidak bisa berfikir apa-apa. Yang ada di otak ku sekarang hanyalah bagaimana caranya membuat Abel sadar kembali.
Cody: (dalem hati) Dia pasti banyak keminum air. Terus juga dia pasti kekurangan napas. Apa yang harus aku lakuin. Abel aku mohon kamu sadar sekarang. Aku gak mau kamu kenapa-napa. Maafin aku ya karna aku ga bisa jagain kamu. Maafin aku, karna aku kamu jadi kaya gini (sedih)
Tak lama kemudian Abel sadarkan diri. Dia terlihat batuk berkali-kali dan muntah air. Aku segera minta ijin pada Bu Louis untuk membawa Abel ke UKS. Aku langsung menggendong Abel ke UKS. Di UKS aku menyuruhnya untuk tiduran dan menyelimutinya agar dia gak kedinginan.
Cody: "Maafin aku ya bel, gara-gara aku kamu jadi begini"
Abel: "Loh kenapa harus minta maaf? Ini kan bukan salah kamu. Btw thanks banget ya aku ga tau deh gimana jadinya aku kalo ga ada kamu, mungkin aku udah…"
Cody: (meletakkan telujuknya dibibir Abel) "Psst, kamu ga boleh ngomong gitu ya. Selama ada aku, aku gak akan ngebiarin kamu kenapa-kenapa. Aku janji"
Abel: (memeluk Cody) "Thanks ya Co, kamu itu emang sahabat terbaik aku. Ohiya mending kamu ganti baju dulu deh, emang ga dingin apa pake celana renang doang gitu? Lagian aku juga mau ganti baju dulu"
Cody: "Iya, iya bentar ya"
Aku pun berjalan ke kamar mandi UKS untuk mengganti seragam.
Cody: (dalem hati) Ternyata Abel cuma nganggep aku sahabatnya doang. Tapi gapapa kok cukup bisa berada di sisinya dan bisa ngelindunginya aja udah bisa bikin aku bahagia. Apalagi kalo bisa ngeliat dia tersenyum bahagia
Aku telah mengganti pakaian renangku dengan seragam sekolah. Abel juga sudah berganti pakaian, tapi karna Abel masih sangat pucat aku menyuruhnya untuk tetap beristirahat di UKS
Cody: "Abel kamu masih pucat banget, kamu istirahat disini dulu ya"
Abel: "Iya, udah sana kamu balik ke kelas nanti dimarahin loh"
Cody: "Oh jadi ceritanya ngusir nih?"
Abel: "Co, sekali lagi thanks ya" (peluk Cody)
Cody: "Iya" (senyum sambil membelai lembut kepala Abel)
Aku segera masuk ke kelas dan mengikuti jam pelajaran selanjutnya sampai pulang.
— — — Abel POV — — —
Aku masih terkulai lemas di tempat tidur UKS. Aku belum kuat ngapa-ngapain. Kepala aku rasanya pusing banget dadaku juga tadi rasanya sesak. Sesak banget sampe-sampe aku yakin kalo paru-paruku udah mau copot karna kepenuhan air. Aku sedikit terkaget karna tiba-tiba ada orang yang masuk. Ternyata Cody dan Stevani.
Stevani: "Bel kamu gapapa kan?"
Abel: "Iya aku gapapa kok"
Cody: "Perlu kerumah sakit ga?"
Abel: "Ga perlu lah, aku udah mendingan kok cuma ya masih lemes sama sedikit pusing aja"
Stevani: "Lagian tadi kamu kenapa bisa sampe kaya gitu? Bukannya kamu lumayan jago renang ya?"
Abel: "Aku juga ga tau, cuma tadi tiba-tiba perut aku kram"
Cody: "Yaudah ayo aku anter pulang"
Stevani: "Ohiya ini bel tas kamu"
Abel: "Thanks ya Stev" (senyum)
Stevani: (mengangguk)
Cody: "Ayo bel aku bantu berdiri"
Aku, Cody, dan Stevani sampai di gerbang sekolah. Cody sedang mengambil mobilnya. Tiba-tiba ada sebuah mobil yang menghampiriku dan Stevani.
Abel: (dalem hati) Ohiya aku lupa kalo ada janji sama Justin. Aduh gimana nih aku ga enak sama Cody
Justin: "Hey, ayo kamu udah pulangkan?"
Abel: "Justin kamu ngapain disini?"
Justin: "Of course jemput kamu sekalian ngambil kamera kamu"
Abel: "Ohiya kamera aku, tunggu temen aku sebentar ya"
Tak lama kemudian Cody pun datang dengan mobilnya.
Abel: "Co, maaf ya aku gak bisa pulang bareng kamu, aku lupa kalo aku udah ada janji"
Cody: "Oh kamu udah ada janji ya? Oh yaudah hati-hati, jaga kesehatan kamu ya. Jangan sampe kecapean"
Abel: "Pasti, thanks ya dadah" (senyum sambil melambaikan tangan)
Aku masuk kemobilnya Justin dan pergi kerumahnya untuk mengambil kameraku yang tertinggal disana.
Justin: "Kamu lagi sakit ya?"
Abel: "Engga kok"
Justin: "Gausah bohong, muka kamu itu pucet banget"
Abel: "Tapi aku beneran gak apa-apa" (berbohong)
Satu-satunya yang ada dipikiranku sekarang hanya cepat-cepat mengambil kamera setelah itu pulang untuk istirahat karna nanti sore masih ada wawancara. Aku dan Justin pun sampai di hotel. Begitu pintu kamar terbuka aku langsung mencari dimana kameraku.
Abel: "Mana kameraku?"
Justin: "Tuh diatas meja" (menunjuk sebuah meja disamping kasur)
Aku langsung berjalan kearah meja itu lalu mengambil kameraku dan memasukkannya ke dalam tas. Aku segera berjalan ke arah pintu untuk pulang
Justin: "Kamu mau kemana?"
Abel: "Aku mau pulang, nanti sore masih ada wawancara"
Justin: "Tapi kamu harus istirahat, muka kamu itu udah pucet banget"
Abel: "Aku gak apa-apa kok"
Tiba-tiba aku merasa seluruh ruang berputar, tubuhku menjadi lemas, seluruh suara juga menjadi redup. Aku terjatuh.
— — — Justin POV — — —
Aku melihatnya berjalan menuju pintu. Sepertinya dia mau pulang.
Justin: "Kamu mau kemana?"
Abel: "Aku mau pulang, nanti sore masih ada wawancara"
Justin: "Tapi kamu harus istirahat, muka kamu itu udah pucet banget"
Abel: "Aku gak apa-apa kok"
Tiba-tiba aku melihat tubuhnya hampir ambruk. Aku segera menahannya dan memeluknya agar tidak ambruk. Kurasakan tubuhnya sangat panas. Benar-benar panas. Kupegang keningnya sangat panas.
Justin: "Tuh kan masih bisa bohong lagi, jelas-jelas kamu demam gini"
Abel: (terkulai lemas)
Justin: "Yaudah kamu istirahat disini dulu aja. Biar aku telepon dokter dan senior kamu"
Aku pun segera menggendong Abel ke tempat tidur dan menyelimutinya dengan bed cover agar terasa hangat. Setelah itu aku segera menelepon dokter dan seniornya Abel untuk memberitahu bahwa Abel tidak bisa mengikuti wawancara. Aku juga membatalkan semua jadwal acaraku hari ini karna ingin menemani Abel. Dokter pun datang dan segera memeriksa Abel.
Dokter: "Abel hanya menderita demam biasa dan kecapean" (menuliskan resep obat)
Justin: "Tapi dia gak menderita penyakit seriuskan dok?"
Dokter: "Tidak, dia hanya harus minum obat teratur dan banyak istirahat" (memberikan resep obat)
Justin: "Oh kalo begitu terima kasih dokter"
Dokter pun meninggalkan ruangan. Aku melihat Abel yang terkulai lemas. Entah mengapa aku merasa sedih melihatnya. Disaat aku sedang melamun terdengar suara pintu diketuk. Aku sedikit terkejut, kulihat kearah pintu ternyata itu adalah seniornya Abel yang ku ketahui namanya Jessie. Karna kita seumuran jadi aku memanggilnya dengan sebutan nama.
Jessie: "Permisi, apa Abel disini?"
Justin: "Ohya silahkan masuk, Abel lagi istirahat disini"
Jessie langsung menghampiriku dan Abel.
Jessie: "Abel kamu gapapa kan?"
Abel: "Iya Abel gapapa, kok kak jessie bisa ada disini?"
Jessie: "Tadi Justin telepon kakak dan bilang kalo kamu lagi disini"
Justin: "Kalian bisa tidur disini untuk nanti malam, aku ingin tebus obat ini dulu untuk Abel"
Abel: "Thanks, tapi aku gak mau ngerepotin kamu lagi. Aku mau pulang sekarang aja"
Justin: "Tapi aku sama sekali ga merasa kamu repotin kok"
Abel: "Tapi tetep aja aku ga enak, lagipula juga aku kan bukan siapa-siapa kamu"
Justin: "Yaudahlah kalo emang itu mau kamu, tapi ijinin aku ngejagain kamu sehari ini aja. Gimana?"
Abel: (senyum sambil mengangguk) "Thanks ya"
Kak Jessie: "Oh yaudah kalo gitu kamu pulangnya sama Justin aja ya, biar kakak yang nebus obat kamu"
Abel: "Thanks kak"
— — — — — Skip sampe rumah — — — — —
Aku membopong Abel masuk ke rumahnya. Aku membawanya ke kamarnya.
Justin: "Kamar kamu dimana?"
Abel: (menunjuk sebuah kamar)
Sesampainya dikamar, aku langsung menyuruhnya istirahat. Setelah Abel tertidur duduk disamping ranjangnya sambil memperhatikannya.
Justin: (dalem hati) Sebenarnya apa yang spesial dari gadis ini? Kenapa belakangan ini aku selalu ingin berada didekatnya? Mengapa tadi aku begitu sangat khawatir saat melihatnya hampir jatuh? Ada apa denganku sebenarnya
Tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara seseorang. Ternyata itu Jessie, ia ingin memberikan obatnya Abel
Jessie: "Permisi"
Justin: "Oh Jessie, silahkan masuk"
Jessie: "Justin, ini obat Abel" (memberikan sebuah kantong)
Justin: (mengambil kantong yang diberikan Jessie)
Jessie: "Justin sebelumnya terima kasih karna kamu mau merawat Abel, tapi maaf aku harus pergi sekarang karna ada wawancara. Gapapa aku tinggal sendiri?"
Justin: "It's okay, aku gapapa kok"
Jessie: "Oke kalo gitu aku tinggal sekarang ya, bye" (meninggalkan ruangan)
Justin: "Bye"
Tanpa sadar aku pun tertidur sambil duduk disamping ranjang Abel.
— — — Abel POV — — —
08.30 pm
Aku terbangun dari tidurku. Aku melihat keluar jendela ternyata langit sudah gelap. Aku bangun ingin menyalakan lampu, tapi kulihat Justin sedang tertidur disamping ranjangku. Aku ingin membangunkannya, tapi melihat tidurnya yang begitu lelap jadi aku mengurungkan niatku.
Abel: (dalem hati) Tenyata Justin bener-bener ngejagain aku. Pasti dia bosen banget nungguin aku. Dia juga pasti kecapean karna jadwalnya kan padet banget
Aku langsung bangun dan menyiapkan makanan. Hari ini aku menyiapkan makanan untuk 3 orang (Yap satunya lagi Justin). Setelah semuanya siap aku kembali kekamar untuk membangunkan Justin. Saat aku ingin menyentuh pundaknya tiba-tiba ia sudah terbangun duluan.
Abel: (menyentuh pundak Justin)
Justin: (terbangun)
Abel: (kaget) "Justin kamu udah bangun?"
Justin: "Ya, bagaimana keadaanmu"
Abel: "Sudah lebih baik, terima kasih ya karna sudah menjagaku. Kamu pasti bosen banget ya nungguin aku"
Justin: "Engga juga" (senyum)
Abel: "Ohiya ayo makan, aku udah nyiapin makanan untuk kita. Kamu pasti laperkan nungguin aku"
Justin: (mengikuti Abel)
— — — — — Skip makan — — — — —
Selesai makan, aku langsung merapikan meja makan. Lalu gak lama kemudian Kak Jessie dateng. Karna kak jessie udah dateng jadi Justin pamit pulang
Kak Jessie: "Aku pulang"
Abel: "Kak Jessie, gimana wawancaranya? Maaf ya aku gak bisa ikut"
Kak Jessie: "Berjalan lancar kok, tenang aja"
Abel: "Baguslah kalo begitu. Yaudah makan kak"
Justin: "Abel, Jessie aku pamit dulu ya. Aku harus pergi sekarang"
Abel: "Thanks ya" (senyum)
Justin: (senyum) "Oke bye"
Abel & Kak Jessie: "Bye"
Justin pun pergi meninggalkan aku dan Kak Jessie.
— — — — — Skip pagi — — — — —
Aku berangkat sekolah seperti biasa hanya saja hari ini aku berangkat bareng Stevani. Kami memasuki kelas, jam pelajaran berlalu satu demi satu sampai jam pulang pun berbunyi. Aku berjalan keluar gedung duluan.
Stevani: "Bel kamu duluan aja, nanti aku nyusul"
Abel: "Oh yaudah. Aku tunggu digerbang ya"
Stevani: "Oke"
Saat sudah sampai digerbang, terlihat Cody dengan mobilnya mengajak pulang bareng. Tak lama kemudian dateng lagi Justin dengan mobilnya menawarkan tumpangan.
Siapakah yang akan dipilih Abel? Cody atau Justin? Tunggu part selanjutnya yaaa :) Dadah babay… Komennya ditunggu yaa
Aku pun segera mandi dan makan malam. Setelah itu aku masuk kekamar dan mengecek hp, ada 13 missed call lalu ada telepon lagi dari Cody.
Otp
Abel: "Hallo, ada apa Co?"
Cody: "Kamu baik-baik aja kan?"
Abel: "Hah yaiyalah aku baik-baik aja, kamu ini ada ada aja deh nanya nya" (tertawa kecil)
Cody: "Ya abis tadi kamukan ditarik paksa gitu sama Justin"
Abel: "Tau ngeselin banget sih itu orang, mendingan kamu kemana-mana deh"
Cody: "Ekhem jadi ceritanya muji nih, kamu suka ya sama aku?"
Abel: "Yee pengen banget? hahaha, ohiya jangan lupa ya besok ada pelajaran renang. Soalnya Bu Louis, guru renang itu paling ga suka kalo sampe ada yang lupa bawa baju renang"
Cody: "Pengenlah siapa juga yang ga pengen, siap deh bos. Ohiya besok kamu bisa dateng gak ke showcase aku di cafe lalala *random*?"
Abel: "Gak tau deh, soalnya besok aku juga ada wawancara. Tapi aku usahain deh, nanti kalo aku ga dateng kamu lemes lagi hahaha"
Cody: "Yaiyalah, kan aku bisa lemes kalo gak ketemu sama princess"
Abel: "Yah mulai deh mulai, eh Co udah dulu ya aku mau tidur udah ngantuk nih"
Cody: "Okedeh good night princess, nice dream ya"
Abel: "Good night and nice dream too"
— — — — — Skip pagi — — — — —
Aku bersiap seperti biasanya, namun ketika sedang berjalan didepan rumah tiba-tiba ada sebuah mobil yang menghampiri ku.
Abel: (dalem hati) Perasaan aku gak enak nih, kayanya aku kenal deh sama mobil itu. Ohiya itu mobilnya… Justin
Justinnya langsung muncul didepan mukaku, dengan senyuman tak berdosa.
Justin: "Morning!"
Abel: "Mau ngapain kesini?"
Justin: "Mau nganterin kamu lah"
Abel: "Gak perlu, aku bisa sendiri. Lagian kamu kaya gak ada kerjaan lain aja, udah gak laku ya?"
Justin: "Enak aja, aku tuh kesini untuk kamu sekalian mau balikin kamera yang kemarin ketinggalan di mobil aku"
Abel: "Kamera aku? jadi kamera aku ketinggalan di mobil kamu? Ah syukurlah aku kira kamera aku ilang. Sekarang mana kamera aku?"
Justin: "Eittss tunggu dulu dong, aku baru mau kasih kameranya kalo kamu udah aku anter sampe sekolah. Ayo masuk ke mobil"
Abel: "Tapi janji ya, kamu mau balikin kamera aku kalo kita udah sampe sekolah?"
Justin: "Iya, bawel ah ayo cepet naik"
Abel: "Iya iya"
— — — — — Skip sampe sekolah — — — — —
Abel: "Udah sampe sekolah kan, sekarang mana kamera aku?"
Justin: "Ambil aja tuh di jok belakang"
Abel: (mencari di jok belakang) "Mana Justin disini tuh gak ada apa-apa"
Justin: "Hah masa sih jangan-jangan ketinggalan di rumah"
Abel: "Yah elah gimanasih"
Justin: "Sorry, gimana kalo nanti siang aku jemput kamu? Baru abis itu kita ke ngambil bareng-bareng soalnya aku juga masih ada urusan"
Abel: "Terserahlah, pokoknya aku mau nanti siang kameraku harus ada"
Aku pun masuk kesekolah dengan wajah sedikit cemberut. Cody dan Stevani pun menghampiriku
Cody: "Hey ada apa kok mukanya kusut gitu?"
Stevani: "Iya ada apa bel? Tadi juga aku liat kamu dianterin sama orang ya, siapa?"
Cody: "Hah dianterin sama orang, siapa bel?"
Abel: "Itu tadi Justin, kamera aku kemarin ketinggalan dimobilnya dan sekarang dia lupa bawa"
Stevani: "Kok kamu belakangan ini deket banget sih sama Justin?"
Cody: "Apa kamu pacaran sama Justin?"
Abel: "Hahaha kalian itu FBI ya? Kok dari tadi nanya mulu sih. Udah ah ga penting juga" (tertawa)
Jam pelajaran kedua pun berakhir sekarang tibalah jam pelajaran olahraga. Semua anak murid dikelasku langsung menuju kolam renang *indoor loh* membawa baju renang *bukan bikini loh tapi baju renang*
— — — Cody POV — — —
Cody: (dalem hati) Kira-kira Abel pacaran gak ya sama Justin. Semoga enggak deh
Aku pun dikagetkan oleh suara Abel.
Abel: "Cody, kamu bawa baju renang kan?"
Cody: "Bawa dong hehe"
Abel: "Bagus deh, yah sekarangkan pengambilan nilai gaya bebas -_-"
Cody: "Emang kenapa kalo gaya bebas?"
Abel: "Aku gak terlalu bisa gaya bebas, kamu sih enak atlet renang"
Cody: "Optimis aja, kamu pasti bisa kok" (menggenggam tangan Abel)
Abel: "Thanks ya" (senyum)
Stevani: "Woy malah pacaran udah cepet ganti baju sana entar kalo telat dimarahin Bu Louis loh"
Abel: "Iya iya lagian siapa juga yang pacaran"
Aku dan Cody segera ganti baju diruangan masing-masing. Aku juga mengambil kacamata ku di loker. Jam renang pun sudah dimulai.
— — — Abel POV — — —
Aku mulai nyebur ke kolam, awalnya aku berenang dengan sangat mulus tapi ditengah kolam tiba-tiba perut kram. Aku tidak bisa bergerak, aku berusaha mengambang sekuat tenaga tapi tidak bisa
Aku tenggelam, lalu tiba-tiba semua menjadi gelap. Aku pingsan.
— — — Cody POV — — —
Aku melihat Abel yang akan berenang. Sampai ditengah kolam, aku melihat dia melambat dan tenggelam. Aku melihat dia berusaha sekuat tenaga, tapi dia sudah kehabisa tenaga. Tanpa membuang-buang waktu aku segera loncat kekolam dan menyelamatkan Abel. Abel pingsan dikolam. Aku membawanya kepinggir kolam dan berusaha membuatnya sadar. Aku memberikannya nafas buatan berkali-kali. Aku tidak bisa berfikir apa-apa. Yang ada di otak ku sekarang hanyalah bagaimana caranya membuat Abel sadar kembali.
Cody: (dalem hati) Dia pasti banyak keminum air. Terus juga dia pasti kekurangan napas. Apa yang harus aku lakuin. Abel aku mohon kamu sadar sekarang. Aku gak mau kamu kenapa-napa. Maafin aku ya karna aku ga bisa jagain kamu. Maafin aku, karna aku kamu jadi kaya gini (sedih)
Tak lama kemudian Abel sadarkan diri. Dia terlihat batuk berkali-kali dan muntah air. Aku segera minta ijin pada Bu Louis untuk membawa Abel ke UKS. Aku langsung menggendong Abel ke UKS. Di UKS aku menyuruhnya untuk tiduran dan menyelimutinya agar dia gak kedinginan.
Cody: "Maafin aku ya bel, gara-gara aku kamu jadi begini"
Abel: "Loh kenapa harus minta maaf? Ini kan bukan salah kamu. Btw thanks banget ya aku ga tau deh gimana jadinya aku kalo ga ada kamu, mungkin aku udah…"
Cody: (meletakkan telujuknya dibibir Abel) "Psst, kamu ga boleh ngomong gitu ya. Selama ada aku, aku gak akan ngebiarin kamu kenapa-kenapa. Aku janji"
Abel: (memeluk Cody) "Thanks ya Co, kamu itu emang sahabat terbaik aku. Ohiya mending kamu ganti baju dulu deh, emang ga dingin apa pake celana renang doang gitu? Lagian aku juga mau ganti baju dulu"
Cody: "Iya, iya bentar ya"
Aku pun berjalan ke kamar mandi UKS untuk mengganti seragam.
Cody: (dalem hati) Ternyata Abel cuma nganggep aku sahabatnya doang. Tapi gapapa kok cukup bisa berada di sisinya dan bisa ngelindunginya aja udah bisa bikin aku bahagia. Apalagi kalo bisa ngeliat dia tersenyum bahagia
Aku telah mengganti pakaian renangku dengan seragam sekolah. Abel juga sudah berganti pakaian, tapi karna Abel masih sangat pucat aku menyuruhnya untuk tetap beristirahat di UKS
Cody: "Abel kamu masih pucat banget, kamu istirahat disini dulu ya"
Abel: "Iya, udah sana kamu balik ke kelas nanti dimarahin loh"
Cody: "Oh jadi ceritanya ngusir nih?"
Abel: "Co, sekali lagi thanks ya" (peluk Cody)
Cody: "Iya" (senyum sambil membelai lembut kepala Abel)
Aku segera masuk ke kelas dan mengikuti jam pelajaran selanjutnya sampai pulang.
— — — Abel POV — — —
Aku masih terkulai lemas di tempat tidur UKS. Aku belum kuat ngapa-ngapain. Kepala aku rasanya pusing banget dadaku juga tadi rasanya sesak. Sesak banget sampe-sampe aku yakin kalo paru-paruku udah mau copot karna kepenuhan air. Aku sedikit terkaget karna tiba-tiba ada orang yang masuk. Ternyata Cody dan Stevani.
Stevani: "Bel kamu gapapa kan?"
Abel: "Iya aku gapapa kok"
Cody: "Perlu kerumah sakit ga?"
Abel: "Ga perlu lah, aku udah mendingan kok cuma ya masih lemes sama sedikit pusing aja"
Stevani: "Lagian tadi kamu kenapa bisa sampe kaya gitu? Bukannya kamu lumayan jago renang ya?"
Abel: "Aku juga ga tau, cuma tadi tiba-tiba perut aku kram"
Cody: "Yaudah ayo aku anter pulang"
Stevani: "Ohiya ini bel tas kamu"
Abel: "Thanks ya Stev" (senyum)
Stevani: (mengangguk)
Cody: "Ayo bel aku bantu berdiri"
Aku, Cody, dan Stevani sampai di gerbang sekolah. Cody sedang mengambil mobilnya. Tiba-tiba ada sebuah mobil yang menghampiriku dan Stevani.
Abel: (dalem hati) Ohiya aku lupa kalo ada janji sama Justin. Aduh gimana nih aku ga enak sama Cody
Justin: "Hey, ayo kamu udah pulangkan?"
Abel: "Justin kamu ngapain disini?"
Justin: "Of course jemput kamu sekalian ngambil kamera kamu"
Abel: "Ohiya kamera aku, tunggu temen aku sebentar ya"
Tak lama kemudian Cody pun datang dengan mobilnya.
Abel: "Co, maaf ya aku gak bisa pulang bareng kamu, aku lupa kalo aku udah ada janji"
Cody: "Oh kamu udah ada janji ya? Oh yaudah hati-hati, jaga kesehatan kamu ya. Jangan sampe kecapean"
Abel: "Pasti, thanks ya dadah" (senyum sambil melambaikan tangan)
Aku masuk kemobilnya Justin dan pergi kerumahnya untuk mengambil kameraku yang tertinggal disana.
Justin: "Kamu lagi sakit ya?"
Abel: "Engga kok"
Justin: "Gausah bohong, muka kamu itu pucet banget"
Abel: "Tapi aku beneran gak apa-apa" (berbohong)
Satu-satunya yang ada dipikiranku sekarang hanya cepat-cepat mengambil kamera setelah itu pulang untuk istirahat karna nanti sore masih ada wawancara. Aku dan Justin pun sampai di hotel. Begitu pintu kamar terbuka aku langsung mencari dimana kameraku.
Abel: "Mana kameraku?"
Justin: "Tuh diatas meja" (menunjuk sebuah meja disamping kasur)
Aku langsung berjalan kearah meja itu lalu mengambil kameraku dan memasukkannya ke dalam tas. Aku segera berjalan ke arah pintu untuk pulang
Justin: "Kamu mau kemana?"
Abel: "Aku mau pulang, nanti sore masih ada wawancara"
Justin: "Tapi kamu harus istirahat, muka kamu itu udah pucet banget"
Abel: "Aku gak apa-apa kok"
Tiba-tiba aku merasa seluruh ruang berputar, tubuhku menjadi lemas, seluruh suara juga menjadi redup. Aku terjatuh.
— — — Justin POV — — —
Aku melihatnya berjalan menuju pintu. Sepertinya dia mau pulang.
Justin: "Kamu mau kemana?"
Abel: "Aku mau pulang, nanti sore masih ada wawancara"
Justin: "Tapi kamu harus istirahat, muka kamu itu udah pucet banget"
Abel: "Aku gak apa-apa kok"
Tiba-tiba aku melihat tubuhnya hampir ambruk. Aku segera menahannya dan memeluknya agar tidak ambruk. Kurasakan tubuhnya sangat panas. Benar-benar panas. Kupegang keningnya sangat panas.
Justin: "Tuh kan masih bisa bohong lagi, jelas-jelas kamu demam gini"
Abel: (terkulai lemas)
Justin: "Yaudah kamu istirahat disini dulu aja. Biar aku telepon dokter dan senior kamu"
Aku pun segera menggendong Abel ke tempat tidur dan menyelimutinya dengan bed cover agar terasa hangat. Setelah itu aku segera menelepon dokter dan seniornya Abel untuk memberitahu bahwa Abel tidak bisa mengikuti wawancara. Aku juga membatalkan semua jadwal acaraku hari ini karna ingin menemani Abel. Dokter pun datang dan segera memeriksa Abel.
Dokter: "Abel hanya menderita demam biasa dan kecapean" (menuliskan resep obat)
Justin: "Tapi dia gak menderita penyakit seriuskan dok?"
Dokter: "Tidak, dia hanya harus minum obat teratur dan banyak istirahat" (memberikan resep obat)
Justin: "Oh kalo begitu terima kasih dokter"
Dokter pun meninggalkan ruangan. Aku melihat Abel yang terkulai lemas. Entah mengapa aku merasa sedih melihatnya. Disaat aku sedang melamun terdengar suara pintu diketuk. Aku sedikit terkejut, kulihat kearah pintu ternyata itu adalah seniornya Abel yang ku ketahui namanya Jessie. Karna kita seumuran jadi aku memanggilnya dengan sebutan nama.
Jessie: "Permisi, apa Abel disini?"
Justin: "Ohya silahkan masuk, Abel lagi istirahat disini"
Jessie langsung menghampiriku dan Abel.
Jessie: "Abel kamu gapapa kan?"
Abel: "Iya Abel gapapa, kok kak jessie bisa ada disini?"
Jessie: "Tadi Justin telepon kakak dan bilang kalo kamu lagi disini"
Justin: "Kalian bisa tidur disini untuk nanti malam, aku ingin tebus obat ini dulu untuk Abel"
Abel: "Thanks, tapi aku gak mau ngerepotin kamu lagi. Aku mau pulang sekarang aja"
Justin: "Tapi aku sama sekali ga merasa kamu repotin kok"
Abel: "Tapi tetep aja aku ga enak, lagipula juga aku kan bukan siapa-siapa kamu"
Justin: "Yaudahlah kalo emang itu mau kamu, tapi ijinin aku ngejagain kamu sehari ini aja. Gimana?"
Abel: (senyum sambil mengangguk) "Thanks ya"
Kak Jessie: "Oh yaudah kalo gitu kamu pulangnya sama Justin aja ya, biar kakak yang nebus obat kamu"
Abel: "Thanks kak"
— — — — — Skip sampe rumah — — — — —
Aku membopong Abel masuk ke rumahnya. Aku membawanya ke kamarnya.
Justin: "Kamar kamu dimana?"
Abel: (menunjuk sebuah kamar)
Sesampainya dikamar, aku langsung menyuruhnya istirahat. Setelah Abel tertidur duduk disamping ranjangnya sambil memperhatikannya.
Justin: (dalem hati) Sebenarnya apa yang spesial dari gadis ini? Kenapa belakangan ini aku selalu ingin berada didekatnya? Mengapa tadi aku begitu sangat khawatir saat melihatnya hampir jatuh? Ada apa denganku sebenarnya
Tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara seseorang. Ternyata itu Jessie, ia ingin memberikan obatnya Abel
Jessie: "Permisi"
Justin: "Oh Jessie, silahkan masuk"
Jessie: "Justin, ini obat Abel" (memberikan sebuah kantong)
Justin: (mengambil kantong yang diberikan Jessie)
Jessie: "Justin sebelumnya terima kasih karna kamu mau merawat Abel, tapi maaf aku harus pergi sekarang karna ada wawancara. Gapapa aku tinggal sendiri?"
Justin: "It's okay, aku gapapa kok"
Jessie: "Oke kalo gitu aku tinggal sekarang ya, bye" (meninggalkan ruangan)
Justin: "Bye"
Tanpa sadar aku pun tertidur sambil duduk disamping ranjang Abel.
— — — Abel POV — — —
08.30 pm
Aku terbangun dari tidurku. Aku melihat keluar jendela ternyata langit sudah gelap. Aku bangun ingin menyalakan lampu, tapi kulihat Justin sedang tertidur disamping ranjangku. Aku ingin membangunkannya, tapi melihat tidurnya yang begitu lelap jadi aku mengurungkan niatku.
Abel: (dalem hati) Tenyata Justin bener-bener ngejagain aku. Pasti dia bosen banget nungguin aku. Dia juga pasti kecapean karna jadwalnya kan padet banget
Aku langsung bangun dan menyiapkan makanan. Hari ini aku menyiapkan makanan untuk 3 orang (Yap satunya lagi Justin). Setelah semuanya siap aku kembali kekamar untuk membangunkan Justin. Saat aku ingin menyentuh pundaknya tiba-tiba ia sudah terbangun duluan.
Abel: (menyentuh pundak Justin)
Justin: (terbangun)
Abel: (kaget) "Justin kamu udah bangun?"
Justin: "Ya, bagaimana keadaanmu"
Abel: "Sudah lebih baik, terima kasih ya karna sudah menjagaku. Kamu pasti bosen banget ya nungguin aku"
Justin: "Engga juga" (senyum)
Abel: "Ohiya ayo makan, aku udah nyiapin makanan untuk kita. Kamu pasti laperkan nungguin aku"
Justin: (mengikuti Abel)
— — — — — Skip makan — — — — —
Selesai makan, aku langsung merapikan meja makan. Lalu gak lama kemudian Kak Jessie dateng. Karna kak jessie udah dateng jadi Justin pamit pulang
Kak Jessie: "Aku pulang"
Abel: "Kak Jessie, gimana wawancaranya? Maaf ya aku gak bisa ikut"
Kak Jessie: "Berjalan lancar kok, tenang aja"
Abel: "Baguslah kalo begitu. Yaudah makan kak"
Justin: "Abel, Jessie aku pamit dulu ya. Aku harus pergi sekarang"
Abel: "Thanks ya" (senyum)
Justin: (senyum) "Oke bye"
Abel & Kak Jessie: "Bye"
Justin pun pergi meninggalkan aku dan Kak Jessie.
— — — — — Skip pagi — — — — —
Aku berangkat sekolah seperti biasa hanya saja hari ini aku berangkat bareng Stevani. Kami memasuki kelas, jam pelajaran berlalu satu demi satu sampai jam pulang pun berbunyi. Aku berjalan keluar gedung duluan.
Stevani: "Bel kamu duluan aja, nanti aku nyusul"
Abel: "Oh yaudah. Aku tunggu digerbang ya"
Stevani: "Oke"
Saat sudah sampai digerbang, terlihat Cody dengan mobilnya mengajak pulang bareng. Tak lama kemudian dateng lagi Justin dengan mobilnya menawarkan tumpangan.
Siapakah yang akan dipilih Abel? Cody atau Justin? Tunggu part selanjutnya yaaa :) Dadah babay… Komennya ditunggu yaa
0 comments:
Posting Komentar