Selamat membaca yaa
:))
Aku langsung masuk ke kamar dan mengaktifkan hp, ternyata baru 3 menit aktif sudah ada 3 sms masuk. Aku langsung membuka pesannya. Ternyata itu sms dari Cody. Isi smsnya begini nih
pesan pertama
To: Abel
From: Cody
Hey apa benar ini nomor hpya Abel? Ini aku Cody :)
pesan kedua
To: Abel
From: Cody
Kamu mau berangkat kesekolah bareng aku gak besok? Kalo mau aku akan menjemputmu. See you :)
pesan ketiga
To: Abel
From: Cody
Bagaimana apa kamu mau? Aku akan menjemputmu pukul 06.00 See you tommorow :)
Aku segera membalas pesannya
To: Cody
From : Abel
Maaf baru membalas pesanmu. Ya ini aku Abel, Ya baiklah, aku akan menunggumu besok. Jangan telat ya hehe :) See you tommorow too
Setelah membalas sms dari Cody aku langsung keluar kamar untuk makan. Di meja makan sudah terhidang Sop daging dan Ayam rica-rica. Makanan ini dimasak semua oleh Kak Jessie loh! Berhubung Kak Jessie belajar masak dari mamanya yang berdarah Indonesia jadi masakannya khas Indonesia hehe.
Abel: "Wah kayanya enak nih"
Kak Jessie: "Enak lah siapa dulu yang masak, udah ayo cepet makan entar sopnya keburu dingin jadi ga enak dimakannya"
Abel: "Sisp bos, ohya kak besok kita ga berangkat bareng ya" (sambil makan)
Kak Jessie: "Loh emang kenapa? Dijemput Justin yaaa? Eciieee…" (tersenyum jail)
Abel: "Engga sih, yee sotoy sih kaya dukun"
Kak Jessie: "Loh kok dukun? Emang dukun masih ada ya hari gini?"
Abel: "Tau, ada kali di Indonesia hahaha"
Setelah menyelesaikan makan malam, aku langsung masuk ke kamar untuk tidur.
— — — — — Skip tidur — — — — —
Aku sudah di depan rumah menunggu Cody, tak lama kemudian Cody datang dengan mobilnya.
Cody: "Morning princess, udah siap
berangkat?" (membukakan pintu mobil)
Abel: "Cody apaan sih, aku tuh tuh bukan princess tau" (masuk ke mobil)
Cody: "Gapapa, karna bagi aku kamu itu seperti princess"
Abel: "Terserah kamu ajalah haha" (tertawa kecil)
Cody: "Tuh kan kamu cantik banget, apalagi kalo lagi tertawa. Seperti princess"
Abel: (memerah) "Udah ah, udah sampe tuh"
Cody: "Oke, kita udah sampe" (mematikan mesin mobil)
Abel: (keluar dari mobil)
Cody: "Ayo ke kelas bareng"
Abel: "Ayo"
Saat sedang berjalan di lorong tiba-tiba bahuku di tepuk oleh seseorang dari belakang.
Stevani: "Abel!"
Abel: "Pasti Stevani"
Stevani: "Eh kamu yang anak beru kemarin kan? Kenalin, aku Stevani sobatnya Abel" (mengulurkan tangan pada Cody)
Cody: (menjabat tangan Stevani) "Aku Cody, nice to see you" (senyum)
Stevani: (salting) "Nice to see you too" (senyum)
Abel: "Stev kemaren kamu kemana aja?"
Stevani: "Hehe nemenin grandma dirumah, kan kasian sendiri"
Abel: "Ooo…"
Kita bertiga masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasa sampai bel pulang berbunyi.
Cody: "Pulang bareng yuk, tapi nanti kita ke cafe dulu ya sekalian makan siang"
Abel: "Boleh-boleh, tapi ajak Stevani ya"
Cody: "Yaudah ajak aja, aku ngambil mobil dulu ya"
Abel: "Oke"
Cody pun meninggalkan Abel untuk ngambil mobil. Sedangkan Abel, nunggu Stevani yang masih merapikan peralatan tulisnya.
Abel: "Stevani kamu mau ikut gak sama aku dan Cody, kita mau ke cafe sekalian makan siang?"
Stevani: "Mau mau, soalnya perut aku udah dangdutan dari tadi nih" *loh kok ngerti dangdutan? namanya juga cerita*
Abel: "Yaudah ayo, Cody udah nunggu di depan"
Kita bertiga langsung pergi ke cafe dideket sekolah. Kita mengambil meja didepan cafe. Kami memesan makanan. Setelah kami menghabiskan makanan kami, kami ngobrol-ngobrol sebentar. Aku kedalam cafe karna aku ingin membeli milkshake, saat aku keluar cafe tiba-tiba ada yang menabrakku. Milkshake ku tumpah mengenai baju orang yang menabrakku. Ternyata orang yang menabrakku adalah Justin.
Justin: (kaget+sedikit membentak) "Heh kalo jalan liat-liat dong. Liat nih baju gue jadi basah" (melihat bajunya yang basah)
Abel: "Ya sorry, kan kamu yang nabrak gimana sih"
Justin: (melihat wajah Abel) "Lo lagi? Gila lo tuh kalo jalan ga pernah liat-liat ya?" (emosi)
Abel: "Kan kamu sendiri yang jalannya ga liat-liat, kenapa jadi nyalahin orang"
Justin: "Lo itu ya? (nahan emosi)
Tak lama kemudian terlihat beberapa pelajar jhs cewe yang bergerombol dan seperti sedang mengejar seseorang
Justin: " Eh bantuin gue dong, jangan sampe mereka liat gue disini"
Abel: "Oh lagi dikejar sama fans, kenapa kamu mesti lari?"
Justin: "Gimana gue gak lari, gila aja gue diciumin, dipeluk, dicubitin, sampe di tabok"
Abel: (tertawa) "Yaudah kamu masuk aja kedalem"
Justin: (lari kedalem cafe)
Ada beberapa anak cewe yang menghampiriku, ternyata dia dan teman-temannya adalah pelajar jhs dari Indonesia yang sedang bertukar pelajar. Dan kebetulannya lagi mereka adalah pelajar dari jhs ku dulu.
Cewe 1: "Excuse me, can you speak in Indoesian language?"
Abel: "Tentu kenapa?"
Cewe 2: "Loh kakak Kak Abel kan?"
Abel: "Iya kok tau?"
Cewe 2: "Kita ade kelas kakak di Jakarta Internasional School, Kan kakak dulu anak osis gimana gak terkenal!"
Abel: "Oh jadi kalian anak JIS, iya aku alumnus situ. Dan sekarang aku sekolah disini"
Cewe 1: "Wah kakak keren, ohiya kakak tadi liat Justin Bieber lewat sini ga?"
Abel: (senyum) "Engga tuh"
Cewe 2: "Oh makasih ya kak"
Abel: (mengangguk) "Iya" (senyum)
Tiba-tiba ada yang menepuk bahuku dari belakang. Ternyata orang itu Cody bersama Stevani.
Stevani: "Bel kamu ngapain aja sih kok lama banget?"
Cody: "Iya, pulang yuk udah sore nih"
Abel: "Sorry, ketemu ade kelas dari Indonesia nih. Kenalin yang ini namanya Shinta (menunjuk cewe 1), kalo yang ini namanya Sania (menunjuk cewe 2)"
Stevani dan Cody pun saling berjabat tangan dengan Shinta dan Sania. Sania dan shinta juga meminta foto bareng dengan Cody
(pake bahasa Indonnesia )
Shinta : "Kakak kok enak banget sih bisa temenan sama Kak Cody?"
Sania: "Iya, dia itukan udah ganteng, keren, baik, romantis, suaranya bagus, perfect deh pokoknya"
Abel: "Haha kalian ini, udah dicariin guru tuh. Belajar yang bener ya. Dadah" (melambaikan tangan)
Setelah Shinta dan Sania pergi, aku, Cody, dan Stevani berjalan ke mobilnya Cody.
Cody: "Tadi kamu sama mereka ngomongin apa sih kok bawa-bawa nama aku?" (penasaran)
Abel: "Kasih tau gak ya, adadeh" (terseyum jail)
Stevani: "Ih Abel kasih tau dong kan aku juga pengen tau"
Abel: "Gak mau ah hehe!"
Aku, Cody, dan Stevani saling bercanda-canda. Tapi tiba-tiba tangan aku ditarik seseorang dari belakang, otomatis aku tertarik kebelakang. Ternyata yang menarikku adalah Justin.
Justin: "Sorry, tapi cewe ini mau gue pinjem dulu"
Aku, Cody, dan Stevani hanya bisa saling bertatapan bingung. Aku dibawa Justin kearah yang berlawanan dengan Cody dan Stevani.
Abel: "Sebenarnya kamu mau bawa aku kemana sih?" (kesel)
Justin: "Lo tuh harus tanggung jawab karena udah numpahin minuman lo kebaju gue"
Abel: "Hah kok aku? Kan kamu sendiri yang nabrak aku"
Justin: "Tapi itukan minuman lo, jadi elo lah yang harus tanggung jawab. Udah cepet masuk kemobil"
Abel: (menggerutu)
— — — Justin POV — — —
Justin: (dalem hati) "Sebenarnya sih cewe ini cantik juga. Hmm mikir apasih gue" (senyum-senyum)
Abel: "Heh kamu kenapa senyum-senyum sendiri?"
Justin: "Bukan urusan lo"
— — — Abel POV — — —
Abel: (dalem hati) "Sumpah deh ini orang minta banget dipites. Gue bingung, orang ngeselin kaya gini kenapa bisa punya fans bejibun ya? Ah bodo lah, mending aku sms Kak Jessie biar gak khawatir" (mengeluarkan hp)
To: Kak Jessie
From: Abel
Kak hari ini aku pulangnya agak telat ya. (Masakin yang enak ya)
Tak lama kemudian ada balasan dari Kak Jessie
To: Abel
From
Iya, emang kenapa ada tugas tambahan?
Aku segera membalasnya
To: Kak Jessie
From: Abel
Ya begitulah kak
Mobil berhenti didepan sebuah rumah mewah.
Abel: "Hah mau ngapin kita kesini?"
Justin: "Ya mau ganti baju lah, masa mau kondangan *loh kok ngerti kondangan, namanya juga cerita*
Abel: (mengikuti Justin)
Sesampainya dikamar Justin, Justin segera membuka lemari dan melepas bajunya. Otomatis tanganku terangkat menutup mata.
Abel: "Waaaa" (berteriak kecil)
Justin: "Heh lo ngapain sih teriak-teriak? Udah cepetan sini pilihin baju yang cocok buat gue pake ke studio"
Abel: (menutup mata sambil berjalan ke arah Justin)
Justin: "Kalo lo jalannya kaya gitu nanti lo bisa…"
Belum selesai Justin berbicara, aku sudah terpeleset karpet yang berada disamping tempat tidur. Aku berteriak lalu reflek memeluk justin yang ada didepanku. Justin juga menangkapku *kaya ikan aja* dan alhasil aku mendarat dipelukannya Justin. Kami sempat terdiam beberapa detik menyadari apa yang sudah terjadi. Jantungku tiba-tiba saja berdegup sangat cepat. Lalu ketika aku menyadari bahwa aku sedang berada dipelukan Justin yang sedang tidak memakai baju, aku segera berdiri dan melepaskan pegangan ku
Abel: "So.. sorry!"
Justin: "Baru juga mau dibilangin lo bisa jatoh, eh udah jatoh duluan. Udah cepetan deh pilihin, gue udah telat nih"
Abel: (melihat-lihat pakaiannya) "Ini aja kemeja yang warnanya ungu terang"
Justin: "Bingo, gue juga maunya yang ini" (memakai kemejanya)
Abel: "Kalo udah tau apa yang mau dipake ngapain juga nyuruh aku kesini"
Justin: "Iseng aja!"
Abel: "Udah ah aku mau pulang" (meninggalkan Justin)
Justin: (menahan tangan Abel) "Biar gue anter"
Abel: (dalem hati) Sialan, kenapa jadi deg-degan gini ya? "Gak usah aku bisa sendiri" (melepaskan tangan Justin)
Justin: "Udah deh gak usah bawel" (menarik tangan Abel)
Abel: "Kamu tuh ga bisa lembut dikit ya sama cewe, sakit tau"
Justin: "Bisa kok, ayo" (menggandeng tangan Abel)
Abel: "Gak pantes, udah ah lepasin, aku bisa jalan sendiri"
Justin: "Jangan ngambek gitu dong, entar cantiknya ilang loh" (megang dagunya Abel)
Abel: "Lucu haha" (ketus)
Aku diantar Justin ke rumah pake mobilnya Justin, sepanjang perjalanan aku hanya diam.
Justin: "Udah nyampe tuh" (menghentikan mobilnya)
Abel: "Oh!" (keluar dari mobil)
Justin: (menahan tangan Abel) "Thanks nya ma?"
Abel: "Gak punya" (lari masuk ke rumah)
— — — Justin POV — — —
Justin: (dalem hati) Lucu juga itu cewe, menarik
Gue langsung tancep gas ke studio. Tapi waktu gue liat ke jok sebelah gue ternyata ada kameranya Abel yang ketinggalan. Gue berniat buat puter balik tapi suasana emosi Abel lagi gak bagus jadi gue mutusin besok pagi aja balikinnya.
— — — Abel POV — — —
Abel: (dalem hati) Mimpi apa ya semalem bisa sampe ketemu sama orang yang nyebelin banget kaya gitu, seenaknya aja lagi. Dia kira aku baby sisternya apa yang selalu ada buat dia setiap saat
Kak Jessie: "Ada apa bel kok cemberut gitu?"
Abel: "Ih aku bingung deh kenapa orang nyebelin kaya gitu kok bisa banyak fansnya, padahal juga ga ada bagus-bagusnya" (kesel)
Kak Jessie: "Hah siapa? Justin?"
Abel: "Udahlah kak ga usah sebut-sebut nama itu lagi"
Kak Jessie: "Hahaha ati-ati loh nanti kalo suka gimana"
Abel: "Gak mungkin! Dia tuh bukan tipe aku banget"
Kak Jessie: "Sebenarnya tadi tuh kamu ngapain aja sih bisa sampe pulang jam 7 gini"
Aku pun menceritakan semua yang terjadi tadi mulai dari di cafe sampai pulang, tentunya tanpa adegan pelukan tadi. Kak Jessie hanya bisa tertawa
Abel: "Ah mendingan gausah diceritain deh tadi, bukannya nenangin adenya maah ngetawain"
Kak Jessie: "Ciee yang ngambek, udah sana mandi abis itu makan. Ohiya jangan lupa ya besok kita bakal ada wawancara sama produser film twilight tentang seri twilight selanjutnya"
Abel: "Iya, iya"
Aku pun segera mandi dan makan malam. Setelah itu aku masuk kekamar dan mengecek hp, ada 13 missed call lalu ada telepon lagi dari…
Dari emak mu *loh* bukan deng, tungguin aja part selanjutnya. Sorry kalo jelek, kan sama kaya yang baca hehehe :D Peace mamen ._.V
Aku langsung masuk ke kamar dan mengaktifkan hp, ternyata baru 3 menit aktif sudah ada 3 sms masuk. Aku langsung membuka pesannya. Ternyata itu sms dari Cody. Isi smsnya begini nih
pesan pertama
To: Abel
From: Cody
Hey apa benar ini nomor hpya Abel? Ini aku Cody :)
pesan kedua
To: Abel
From: Cody
Kamu mau berangkat kesekolah bareng aku gak besok? Kalo mau aku akan menjemputmu. See you :)
pesan ketiga
To: Abel
From: Cody
Bagaimana apa kamu mau? Aku akan menjemputmu pukul 06.00 See you tommorow :)
Aku segera membalas pesannya
To: Cody
From : Abel
Maaf baru membalas pesanmu. Ya ini aku Abel, Ya baiklah, aku akan menunggumu besok. Jangan telat ya hehe :) See you tommorow too
Setelah membalas sms dari Cody aku langsung keluar kamar untuk makan. Di meja makan sudah terhidang Sop daging dan Ayam rica-rica. Makanan ini dimasak semua oleh Kak Jessie loh! Berhubung Kak Jessie belajar masak dari mamanya yang berdarah Indonesia jadi masakannya khas Indonesia hehe.
Abel: "Wah kayanya enak nih"
Kak Jessie: "Enak lah siapa dulu yang masak, udah ayo cepet makan entar sopnya keburu dingin jadi ga enak dimakannya"
Abel: "Sisp bos, ohya kak besok kita ga berangkat bareng ya" (sambil makan)
Kak Jessie: "Loh emang kenapa? Dijemput Justin yaaa? Eciieee…" (tersenyum jail)
Abel: "Engga sih, yee sotoy sih kaya dukun"
Kak Jessie: "Loh kok dukun? Emang dukun masih ada ya hari gini?"
Abel: "Tau, ada kali di Indonesia hahaha"
Setelah menyelesaikan makan malam, aku langsung masuk ke kamar untuk tidur.
— — — — — Skip tidur — — — — —
Aku sudah di depan rumah menunggu Cody, tak lama kemudian Cody datang dengan mobilnya.
Cody: "Morning princess, udah siap
berangkat?" (membukakan pintu mobil)
Abel: "Cody apaan sih, aku tuh tuh bukan princess tau" (masuk ke mobil)
Cody: "Gapapa, karna bagi aku kamu itu seperti princess"
Abel: "Terserah kamu ajalah haha" (tertawa kecil)
Cody: "Tuh kan kamu cantik banget, apalagi kalo lagi tertawa. Seperti princess"
Abel: (memerah) "Udah ah, udah sampe tuh"
Cody: "Oke, kita udah sampe" (mematikan mesin mobil)
Abel: (keluar dari mobil)
Cody: "Ayo ke kelas bareng"
Abel: "Ayo"
Saat sedang berjalan di lorong tiba-tiba bahuku di tepuk oleh seseorang dari belakang.
Stevani: "Abel!"
Abel: "Pasti Stevani"
Stevani: "Eh kamu yang anak beru kemarin kan? Kenalin, aku Stevani sobatnya Abel" (mengulurkan tangan pada Cody)
Cody: (menjabat tangan Stevani) "Aku Cody, nice to see you" (senyum)
Stevani: (salting) "Nice to see you too" (senyum)
Abel: "Stev kemaren kamu kemana aja?"
Stevani: "Hehe nemenin grandma dirumah, kan kasian sendiri"
Abel: "Ooo…"
Kita bertiga masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasa sampai bel pulang berbunyi.
Cody: "Pulang bareng yuk, tapi nanti kita ke cafe dulu ya sekalian makan siang"
Abel: "Boleh-boleh, tapi ajak Stevani ya"
Cody: "Yaudah ajak aja, aku ngambil mobil dulu ya"
Abel: "Oke"
Cody pun meninggalkan Abel untuk ngambil mobil. Sedangkan Abel, nunggu Stevani yang masih merapikan peralatan tulisnya.
Abel: "Stevani kamu mau ikut gak sama aku dan Cody, kita mau ke cafe sekalian makan siang?"
Stevani: "Mau mau, soalnya perut aku udah dangdutan dari tadi nih" *loh kok ngerti dangdutan? namanya juga cerita*
Abel: "Yaudah ayo, Cody udah nunggu di depan"
Kita bertiga langsung pergi ke cafe dideket sekolah. Kita mengambil meja didepan cafe. Kami memesan makanan. Setelah kami menghabiskan makanan kami, kami ngobrol-ngobrol sebentar. Aku kedalam cafe karna aku ingin membeli milkshake, saat aku keluar cafe tiba-tiba ada yang menabrakku. Milkshake ku tumpah mengenai baju orang yang menabrakku. Ternyata orang yang menabrakku adalah Justin.
Justin: (kaget+sedikit membentak) "Heh kalo jalan liat-liat dong. Liat nih baju gue jadi basah" (melihat bajunya yang basah)
Abel: "Ya sorry, kan kamu yang nabrak gimana sih"
Justin: (melihat wajah Abel) "Lo lagi? Gila lo tuh kalo jalan ga pernah liat-liat ya?" (emosi)
Abel: "Kan kamu sendiri yang jalannya ga liat-liat, kenapa jadi nyalahin orang"
Justin: "Lo itu ya? (nahan emosi)
Tak lama kemudian terlihat beberapa pelajar jhs cewe yang bergerombol dan seperti sedang mengejar seseorang
Justin: " Eh bantuin gue dong, jangan sampe mereka liat gue disini"
Abel: "Oh lagi dikejar sama fans, kenapa kamu mesti lari?"
Justin: "Gimana gue gak lari, gila aja gue diciumin, dipeluk, dicubitin, sampe di tabok"
Abel: (tertawa) "Yaudah kamu masuk aja kedalem"
Justin: (lari kedalem cafe)
Ada beberapa anak cewe yang menghampiriku, ternyata dia dan teman-temannya adalah pelajar jhs dari Indonesia yang sedang bertukar pelajar. Dan kebetulannya lagi mereka adalah pelajar dari jhs ku dulu.
Cewe 1: "Excuse me, can you speak in Indoesian language?"
Abel: "Tentu kenapa?"
Cewe 2: "Loh kakak Kak Abel kan?"
Abel: "Iya kok tau?"
Cewe 2: "Kita ade kelas kakak di Jakarta Internasional School, Kan kakak dulu anak osis gimana gak terkenal!"
Abel: "Oh jadi kalian anak JIS, iya aku alumnus situ. Dan sekarang aku sekolah disini"
Cewe 1: "Wah kakak keren, ohiya kakak tadi liat Justin Bieber lewat sini ga?"
Abel: (senyum) "Engga tuh"
Cewe 2: "Oh makasih ya kak"
Abel: (mengangguk) "Iya" (senyum)
Tiba-tiba ada yang menepuk bahuku dari belakang. Ternyata orang itu Cody bersama Stevani.
Stevani: "Bel kamu ngapain aja sih kok lama banget?"
Cody: "Iya, pulang yuk udah sore nih"
Abel: "Sorry, ketemu ade kelas dari Indonesia nih. Kenalin yang ini namanya Shinta (menunjuk cewe 1), kalo yang ini namanya Sania (menunjuk cewe 2)"
Stevani dan Cody pun saling berjabat tangan dengan Shinta dan Sania. Sania dan shinta juga meminta foto bareng dengan Cody
(pake bahasa Indonnesia )
Shinta : "Kakak kok enak banget sih bisa temenan sama Kak Cody?"
Sania: "Iya, dia itukan udah ganteng, keren, baik, romantis, suaranya bagus, perfect deh pokoknya"
Abel: "Haha kalian ini, udah dicariin guru tuh. Belajar yang bener ya. Dadah" (melambaikan tangan)
Setelah Shinta dan Sania pergi, aku, Cody, dan Stevani berjalan ke mobilnya Cody.
Cody: "Tadi kamu sama mereka ngomongin apa sih kok bawa-bawa nama aku?" (penasaran)
Abel: "Kasih tau gak ya, adadeh" (terseyum jail)
Stevani: "Ih Abel kasih tau dong kan aku juga pengen tau"
Abel: "Gak mau ah hehe!"
Aku, Cody, dan Stevani saling bercanda-canda. Tapi tiba-tiba tangan aku ditarik seseorang dari belakang, otomatis aku tertarik kebelakang. Ternyata yang menarikku adalah Justin.
Justin: "Sorry, tapi cewe ini mau gue pinjem dulu"
Aku, Cody, dan Stevani hanya bisa saling bertatapan bingung. Aku dibawa Justin kearah yang berlawanan dengan Cody dan Stevani.
Abel: "Sebenarnya kamu mau bawa aku kemana sih?" (kesel)
Justin: "Lo tuh harus tanggung jawab karena udah numpahin minuman lo kebaju gue"
Abel: "Hah kok aku? Kan kamu sendiri yang nabrak aku"
Justin: "Tapi itukan minuman lo, jadi elo lah yang harus tanggung jawab. Udah cepet masuk kemobil"
Abel: (menggerutu)
— — — Justin POV — — —
Justin: (dalem hati) "Sebenarnya sih cewe ini cantik juga. Hmm mikir apasih gue" (senyum-senyum)
Abel: "Heh kamu kenapa senyum-senyum sendiri?"
Justin: "Bukan urusan lo"
— — — Abel POV — — —
Abel: (dalem hati) "Sumpah deh ini orang minta banget dipites. Gue bingung, orang ngeselin kaya gini kenapa bisa punya fans bejibun ya? Ah bodo lah, mending aku sms Kak Jessie biar gak khawatir" (mengeluarkan hp)
To: Kak Jessie
From: Abel
Kak hari ini aku pulangnya agak telat ya. (Masakin yang enak ya)
Tak lama kemudian ada balasan dari Kak Jessie
To: Abel
From
Iya, emang kenapa ada tugas tambahan?
Aku segera membalasnya
To: Kak Jessie
From: Abel
Ya begitulah kak
Mobil berhenti didepan sebuah rumah mewah.
Abel: "Hah mau ngapin kita kesini?"
Justin: "Ya mau ganti baju lah, masa mau kondangan *loh kok ngerti kondangan, namanya juga cerita*
Abel: (mengikuti Justin)
Sesampainya dikamar Justin, Justin segera membuka lemari dan melepas bajunya. Otomatis tanganku terangkat menutup mata.
Abel: "Waaaa" (berteriak kecil)
Justin: "Heh lo ngapain sih teriak-teriak? Udah cepetan sini pilihin baju yang cocok buat gue pake ke studio"
Abel: (menutup mata sambil berjalan ke arah Justin)
Justin: "Kalo lo jalannya kaya gitu nanti lo bisa…"
Belum selesai Justin berbicara, aku sudah terpeleset karpet yang berada disamping tempat tidur. Aku berteriak lalu reflek memeluk justin yang ada didepanku. Justin juga menangkapku *kaya ikan aja* dan alhasil aku mendarat dipelukannya Justin. Kami sempat terdiam beberapa detik menyadari apa yang sudah terjadi. Jantungku tiba-tiba saja berdegup sangat cepat. Lalu ketika aku menyadari bahwa aku sedang berada dipelukan Justin yang sedang tidak memakai baju, aku segera berdiri dan melepaskan pegangan ku
Abel: "So.. sorry!"
Justin: "Baru juga mau dibilangin lo bisa jatoh, eh udah jatoh duluan. Udah cepetan deh pilihin, gue udah telat nih"
Abel: (melihat-lihat pakaiannya) "Ini aja kemeja yang warnanya ungu terang"
Justin: "Bingo, gue juga maunya yang ini" (memakai kemejanya)
Abel: "Kalo udah tau apa yang mau dipake ngapain juga nyuruh aku kesini"
Justin: "Iseng aja!"
Abel: "Udah ah aku mau pulang" (meninggalkan Justin)
Justin: (menahan tangan Abel) "Biar gue anter"
Abel: (dalem hati) Sialan, kenapa jadi deg-degan gini ya? "Gak usah aku bisa sendiri" (melepaskan tangan Justin)
Justin: "Udah deh gak usah bawel" (menarik tangan Abel)
Abel: "Kamu tuh ga bisa lembut dikit ya sama cewe, sakit tau"
Justin: "Bisa kok, ayo" (menggandeng tangan Abel)
Abel: "Gak pantes, udah ah lepasin, aku bisa jalan sendiri"
Justin: "Jangan ngambek gitu dong, entar cantiknya ilang loh" (megang dagunya Abel)
Abel: "Lucu haha" (ketus)
Aku diantar Justin ke rumah pake mobilnya Justin, sepanjang perjalanan aku hanya diam.
Justin: "Udah nyampe tuh" (menghentikan mobilnya)
Abel: "Oh!" (keluar dari mobil)
Justin: (menahan tangan Abel) "Thanks nya ma?"
Abel: "Gak punya" (lari masuk ke rumah)
— — — Justin POV — — —
Justin: (dalem hati) Lucu juga itu cewe, menarik
Gue langsung tancep gas ke studio. Tapi waktu gue liat ke jok sebelah gue ternyata ada kameranya Abel yang ketinggalan. Gue berniat buat puter balik tapi suasana emosi Abel lagi gak bagus jadi gue mutusin besok pagi aja balikinnya.
— — — Abel POV — — —
Abel: (dalem hati) Mimpi apa ya semalem bisa sampe ketemu sama orang yang nyebelin banget kaya gitu, seenaknya aja lagi. Dia kira aku baby sisternya apa yang selalu ada buat dia setiap saat
Kak Jessie: "Ada apa bel kok cemberut gitu?"
Abel: "Ih aku bingung deh kenapa orang nyebelin kaya gitu kok bisa banyak fansnya, padahal juga ga ada bagus-bagusnya" (kesel)
Kak Jessie: "Hah siapa? Justin?"
Abel: "Udahlah kak ga usah sebut-sebut nama itu lagi"
Kak Jessie: "Hahaha ati-ati loh nanti kalo suka gimana"
Abel: "Gak mungkin! Dia tuh bukan tipe aku banget"
Kak Jessie: "Sebenarnya tadi tuh kamu ngapain aja sih bisa sampe pulang jam 7 gini"
Aku pun menceritakan semua yang terjadi tadi mulai dari di cafe sampai pulang, tentunya tanpa adegan pelukan tadi. Kak Jessie hanya bisa tertawa
Abel: "Ah mendingan gausah diceritain deh tadi, bukannya nenangin adenya maah ngetawain"
Kak Jessie: "Ciee yang ngambek, udah sana mandi abis itu makan. Ohiya jangan lupa ya besok kita bakal ada wawancara sama produser film twilight tentang seri twilight selanjutnya"
Abel: "Iya, iya"
Aku pun segera mandi dan makan malam. Setelah itu aku masuk kekamar dan mengecek hp, ada 13 missed call lalu ada telepon lagi dari…
Dari emak mu *loh* bukan deng, tungguin aja part selanjutnya. Sorry kalo jelek, kan sama kaya yang baca hehehe :D Peace mamen ._.V
0 comments:
Posting Komentar