Selamat membaca :))
— — — Justin POV — — —
Pintu studio terbuka. Terlihat seorang gadis memasuki ruangan dengan napas sedikit terengah dan menyapa semua orang di studio. Aku memperhatikannya dan tidak sengaja aku mendengar pembicaraannya dengan rekannya. Jadi ternyata gadis itu, gadis yang ku tabrak tanpa sengaja kamarin sore.
— — — Abel POV — — —
Tak terasa wawancara pun selesai. Aku bertugas mewawancarai Justin dan mencatat hal-hal penting dari wawancara tadi sedangkan Kak Jessie mengambil gambar.
Abel: "Akhirnya selesai juga, senang bertemu denganmu dan dengan kalian semua pastinya" (senyum)
Justin: "Hey apa aku punya jadwal setelah ini?" (bertanya pada managernya)
Scooter: "No, you free now"
Justin: "Oke kalo gitu kamu ikut aku sekarang" (menarik tangan Abel)
Abel: "Aduh mau kemana sih, pelan-pelan dong sakit tau" (mengikuti Justin)
Justin: "Berisik, udah cepet masuk ke mobil" (membukakan pintu mobil)
Abel: "Hah emang mau kemana?" (masuk ke mobil)
Justin: "Udah ikut aja, cerewet banget sih" (menjalankan mobil)
Abel: (menggerutu)
Akhirnya aku dan Justin sampai di sebuah mall.
Abel: "Hah mau ngapain kesini?"
Justin: "Ayo cepet" (menggandeng tangan Abel)
Aku diajak Justin ke sebuah toko hp. Dan dia menyuruhku untuk memilih salah satu hp yang aku sukai.
Justin: " Sekarang pilih aja salah satu hp yang kamu suka"
Abel: " Tapi buat apa?" (bingung)
Justin: " Aduh kamu itu ya cerewet banget sih, tinggal pilih aja"
Aku pun memilih iPhone 3Gs yang sama persis seperti punyaku yang patah. Justin segera membayarnya
Justin: "Kamu tunggu disini dulu, aku mau bayar hpnya. Don't go anywhere"
Abel: "Oke"
Justin: (berjalan menuju kasir)
Aku mengurungkan niat untuk menolaknya *takut dimarahin lagi*
Setelah membayarnya Justin menarikku untuk kembali ke mobil. Namun ditengah perjalanan kami dihadang para beliebers. Justin yang kaget begitu pula dengan ku langsung lari tanpa melepas gandengan tangan kami. Kami berlari menuju mobilnya Justin. Justin langsung tancap gas begitu sampai di mobil.
Justin: "Dimana rumah kamu?"
Abel: "Aku tinggal sebuah rumah di ujung jalan flower"
Justin: (mengangguk)
Abel: "Justin sebenarnya ini semua untuk apa?"
Justin: "Itu buat ganti hp kamu yang rusak kemaren"
Abel: "Maksud kamu?"
Justin: "Aku yang nabrak kamu kemaren"
Abel: "Tapi sebenarnya kamu ga harus kaya gini juga, kamu gak harus gantiin hp aku kok, karna aku udah lupain itu"
Justin: "Kamu itu berisik banget ya, udah bagus aku gantiin"
Abel: (dalem hati) Dasar ini cowo, udah kasar sama cewe marah-marah mulu lagi. Ngeselin banget sih ini orang. Pantesan aja ditinggalin sama Selena
— — — Justin POV — — —
Justin: (dalem hati) Gila! Kenapa ini cewe bisa sebaik ini ya? Kalo aja Selena bisa sebaik ini dan gak ninggalin gue. Aduh gue mikir apasih, harusnya gue tuh bisa move on dari Selena. Lagipula juga cewe disamping gue ini boleh juga. Selain baik, dia juga manis. Aduh kan ngaco lagi gue mikirnya
Tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara Abel.
Abel: "Justin berenti disini aja, rumah aku ada disebrang" (menunjuk sebuah rumah sederhana disebrang jalan)
Justin: (menghentikan mobilnya)
Abel: (turun dari mobil)
Abel udah masuk ke dalem rumahnya. Aku langsung menancap gas mobilku.
— — — Abel POV — — —
Aku memasuki rumah. Terlihat Kak Jessie diruang depan sedang khawatir memikirkanku *pede tingkat dewa*
Kak Jessie: "Abel kamu tuh abis darimana ajasih?" (khawatir)
Abel: "Kan tadi Kakak liat sendiri aku ditarik sama Justin"
Kak Jessie: "Tapi kamu kemana aja? Emang kamu kenal sama si Justin yaa?"
Abel: "Boro-boro kenal, aku aja baru sekali tadi ketemu sama Justin, tau gak kak…"
Lalu aku menceritakan semua kejadian yang terjadi tadi.
Kak Jessie: "Oh gitu, untung banget kamu ditabraknya sama Justin, jadi tanpa diminta pun udah diganti"
Abel: "Tapi tetep aja ga enak, sakit nih pada lecet-lecet. Malah marah-marah mulu lagi. Ngeselin banget deh pokoknya"
Kak Jessie: (tertawa)
Abel: "Oh iya Kak ini artikel baru ku, tentang Cody Simpson" (menyerahkan flashdisk)
Kak Jessie: (mengambil flashdisk) "Oke"
Aku langsung masuk ke kamar dan mengaktifkan hp baruku. Baru beberapa menit aktif sudah ada 3 pesan masuk. Aku langsung membuka pesannya. Ternyata itu pesan dari…
Dari siapa ya? Kasih tau gak ya? Tunggu part selanjutnya aja deh wkwkwk Babaayy :) Oh iya sorry ya kalo ceritanya jelek dan ancur, maklum pengarang SANGAT amatiran.
Komennya ditunggu yaa ;;)
— — — Justin POV — — —
Pintu studio terbuka. Terlihat seorang gadis memasuki ruangan dengan napas sedikit terengah dan menyapa semua orang di studio. Aku memperhatikannya dan tidak sengaja aku mendengar pembicaraannya dengan rekannya. Jadi ternyata gadis itu, gadis yang ku tabrak tanpa sengaja kamarin sore.
— — — Abel POV — — —
Tak terasa wawancara pun selesai. Aku bertugas mewawancarai Justin dan mencatat hal-hal penting dari wawancara tadi sedangkan Kak Jessie mengambil gambar.
Abel: "Akhirnya selesai juga, senang bertemu denganmu dan dengan kalian semua pastinya" (senyum)
Justin: "Hey apa aku punya jadwal setelah ini?" (bertanya pada managernya)
Scooter: "No, you free now"
Justin: "Oke kalo gitu kamu ikut aku sekarang" (menarik tangan Abel)
Abel: "Aduh mau kemana sih, pelan-pelan dong sakit tau" (mengikuti Justin)
Justin: "Berisik, udah cepet masuk ke mobil" (membukakan pintu mobil)
Abel: "Hah emang mau kemana?" (masuk ke mobil)
Justin: "Udah ikut aja, cerewet banget sih" (menjalankan mobil)
Abel: (menggerutu)
Akhirnya aku dan Justin sampai di sebuah mall.
Abel: "Hah mau ngapain kesini?"
Justin: "Ayo cepet" (menggandeng tangan Abel)
Aku diajak Justin ke sebuah toko hp. Dan dia menyuruhku untuk memilih salah satu hp yang aku sukai.
Justin: " Sekarang pilih aja salah satu hp yang kamu suka"
Abel: " Tapi buat apa?" (bingung)
Justin: " Aduh kamu itu ya cerewet banget sih, tinggal pilih aja"
Aku pun memilih iPhone 3Gs yang sama persis seperti punyaku yang patah. Justin segera membayarnya
Justin: "Kamu tunggu disini dulu, aku mau bayar hpnya. Don't go anywhere"
Abel: "Oke"
Justin: (berjalan menuju kasir)
Aku mengurungkan niat untuk menolaknya *takut dimarahin lagi*
Setelah membayarnya Justin menarikku untuk kembali ke mobil. Namun ditengah perjalanan kami dihadang para beliebers. Justin yang kaget begitu pula dengan ku langsung lari tanpa melepas gandengan tangan kami. Kami berlari menuju mobilnya Justin. Justin langsung tancap gas begitu sampai di mobil.
Justin: "Dimana rumah kamu?"
Abel: "Aku tinggal sebuah rumah di ujung jalan flower"
Justin: (mengangguk)
Abel: "Justin sebenarnya ini semua untuk apa?"
Justin: "Itu buat ganti hp kamu yang rusak kemaren"
Abel: "Maksud kamu?"
Justin: "Aku yang nabrak kamu kemaren"
Abel: "Tapi sebenarnya kamu ga harus kaya gini juga, kamu gak harus gantiin hp aku kok, karna aku udah lupain itu"
Justin: "Kamu itu berisik banget ya, udah bagus aku gantiin"
Abel: (dalem hati) Dasar ini cowo, udah kasar sama cewe marah-marah mulu lagi. Ngeselin banget sih ini orang. Pantesan aja ditinggalin sama Selena
— — — Justin POV — — —
Justin: (dalem hati) Gila! Kenapa ini cewe bisa sebaik ini ya? Kalo aja Selena bisa sebaik ini dan gak ninggalin gue. Aduh gue mikir apasih, harusnya gue tuh bisa move on dari Selena. Lagipula juga cewe disamping gue ini boleh juga. Selain baik, dia juga manis. Aduh kan ngaco lagi gue mikirnya
Tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara Abel.
Abel: "Justin berenti disini aja, rumah aku ada disebrang" (menunjuk sebuah rumah sederhana disebrang jalan)
Justin: (menghentikan mobilnya)
Abel: (turun dari mobil)
Abel udah masuk ke dalem rumahnya. Aku langsung menancap gas mobilku.
— — — Abel POV — — —
Aku memasuki rumah. Terlihat Kak Jessie diruang depan sedang khawatir memikirkanku *pede tingkat dewa*
Kak Jessie: "Abel kamu tuh abis darimana ajasih?" (khawatir)
Abel: "Kan tadi Kakak liat sendiri aku ditarik sama Justin"
Kak Jessie: "Tapi kamu kemana aja? Emang kamu kenal sama si Justin yaa?"
Abel: "Boro-boro kenal, aku aja baru sekali tadi ketemu sama Justin, tau gak kak…"
Lalu aku menceritakan semua kejadian yang terjadi tadi.
Kak Jessie: "Oh gitu, untung banget kamu ditabraknya sama Justin, jadi tanpa diminta pun udah diganti"
Abel: "Tapi tetep aja ga enak, sakit nih pada lecet-lecet. Malah marah-marah mulu lagi. Ngeselin banget deh pokoknya"
Kak Jessie: (tertawa)
Abel: "Oh iya Kak ini artikel baru ku, tentang Cody Simpson" (menyerahkan flashdisk)
Kak Jessie: (mengambil flashdisk) "Oke"
Aku langsung masuk ke kamar dan mengaktifkan hp baruku. Baru beberapa menit aktif sudah ada 3 pesan masuk. Aku langsung membuka pesannya. Ternyata itu pesan dari…
Dari siapa ya? Kasih tau gak ya? Tunggu part selanjutnya aja deh wkwkwk Babaayy :) Oh iya sorry ya kalo ceritanya jelek dan ancur, maklum pengarang SANGAT amatiran.
Komennya ditunggu yaa ;;)
0 comments:
Posting Komentar