3 Jan 2013

Cody Love Story (CLS) - Crazy But True!! part 7


Selamat membaca kawan *nyengir*


Aku langsung keluar dari ruang make-up dan pergi menuju backstage. Di backstage aku dihampiri oleh seorang cewe.

Cewe: "Hey kamu siapa?" (senyum)
Abel: (senyum) "Aku Abel temennya Cody, kamu?"
Cewe: "Oh jadi kamu yang namanya Abel, aku Alli adiknya Cody"
Abel: "Oh, nice to see you" (senyum)
Alli: "Nice to see you too, ternyata bener ya kata Cody"
Abel: "Emangnya Cody ngomong apa?"
Alli: "Cody bilang kalo kakak itu orangnya cantik, baik pula"
Abel: "Makasih haha jadi malu"
Alli: (tertawa kecil) "Kakak juga orang yang menyenangkan"
Abel: "Ah udah ah entar aku terbang lagi hehehe, gak usah panggil kakak ya, panggil Abel aja" (tertawa kecil)
Alli: (mengangguk) "Okee"

Gak lama kemudian Cody datang menghampiri kami. 

Cody: "Kalian udah saling kenal?"
Abel: "Udah kok, kamu enak punya ade yang asik kaya Alli"
Cody: "Ya begitulah"
Abel: "Alli kamu mau gak kapan-kapan kita jalan bareng?"
Alli: "Boleh-boleh, wah kayanya seru tuh"
Abel: "Yeeeeaaaayyyy"
Cody: "Ohya aku naik keatas panggung dulu yaa"
Abel: "Eh tunggu dulu, nih minum dulu tehnya biar lebih relax"
Cody: "Thanks" (senyum)

Cody pun menenggak habis teh camomile *gatau nulisnya* yang ku buatkan. Setelah itu dia langsung naik ke atas panggung.

Alli: "Abel kita ikut nonton juga yuk, tapi jangan didepan panggung banget"
Abel: "Ayo ayo"
Alli: "Eh tunggu aku pake jaket dulu biar gak ketauan"

Cody pun bagai menyihir semua penonton tak terkecuali aku dengan lagu-lagunya. Dia sudah menyanyikan sekitar 13 lagu, sampailah pada lagu terakir Not Just You. Dia akan melempar sebuah piringan plastik, dan meminta 1 orang gadis yang berhasil mendapatkan piringan itu untuk naik keatas panggung. Dia mulai melempar piringannya, suasana hening seketika ruangan pun menjadi gelap. Tak lama piringan itu sudah mendarat didepanku. Aku kaget, semua mata mengarah padaku begitu pula lampu sorot yang tadi menyorot piringan itu. Cody memecahkan keheningan.

Cody: "Lucky girl, ayo naik ke atas panggung"

Masih dalam keadaan kaget, ada dua panitia yang mengantarkan ku ke panggung. Aku naik keatas panggung, diatas panggung aku diberikan sebuah buket bunga yang sangat indah, Cody juga menggandengku. Tiba-tiba saja aku merasa pipiku sangat panas. Sepertinya pipiku sudah sama merahnya dengan kepiting rebus. Cody mulai menyanyikan lagunya bait demi bait penuh penghayatan. Setelah lagu selesai dinyanyikan, Cody melakukan hal yang membuat para Simpsonizer menjerit. Dia mencium pipiku. Aku sendiri kaget setengah mati ketika dia menciumku. Kurasa pipiku sudah bertambah merah.

Abel: (berbisik) "Apa yang kamu lakukan?"
Cody: (tersenyum) "Mencium pipimu :p"

Konser pun telah selesai. Aku pun turun dari panggung dan menghampiri Alli di backstage

Alli: "Ciee yang dicium" (nada menggoda)
Abel: "Apa deh Alli" (merah)
Alli: "Ih pipinya merah, eciieee"

Tiba-tiba Cody datang menghampiri aku dan Alli, sepertinya dia udah ganti baju biasa

Cody: "Hey" (senyum)
Abel: "Hey :) Congrats ya konser kamu berjalan sukses"
Cody: (nyengir) "Thanks"
Alli: "Eciiee dah ada yang lagi pdkt nih ekhem ekhem" (pura-pura keselek kulit duren)
Abel: "Ehhmm Alli, Cody aku pamit pulang dulu ya udah malem"
Alli: "Dianterin Cody aja? Mau kan? Eh aku pergi duluan ya dadah" (dorong-dorong Cody)
Cody: (agak kaget) "Eh iya aku anter aja ya, lagian gak baik ngebiarin cewe pulang sendiri malem-malem gini"
Abel: "Gausah deh aku gamau ngerepotin, lagian kamu kan masih cape"
Cody: "Aku seneng kok kalo bisa nganter kamu, sama sekali gak ngerepotin"
Abel: "Yaudah deh hehe thanks Cody :D"
Cody: (senyum) "No prob, ayo" (menggandeng tangan Abel)

Aku pun digandeng Cody sampe ke depan mobil. Cody ngebukain pintu mobilnya, lalu kita capcus ke rumah ku. Di mobil kita ngobrol-ngobrol santai.

Cody: "Menurut kamu gimana tentang konser aku tadi?"
Abel: "Keren!!! Walaupun aku tadi sempet kaget"
Cody: "Kaget? Oh hehe itu cuma hadiah bagi angels yang beruntung"
Abel: "But you know, you make me blushing. Kalo tadi bukan aku yang naik keatas panggung, apa kamu juga akan mencium pipi gadis itu"
Cody: "I don't know, maybe no. Makanya pas aku tau lucky girl itu kamu aku seneng banget"
Abel: "Wooo curang cari kesempatan dalam kesempitan hahaha" (tertawa)
Cody: "Biarin haha" (tertawa)

Kami pun tertawa bersama didalem mobil.

Cody: "Oke kita sampe" (menghentikan mesin mobil)
Abel: "Cody, thanks ya for today. Kamu udah bikin aku seneng hari ini :)" (senyum)
Cody: "Thanks for today too :)" (senyum)
Abel: "Good night" (keluar dari mobil)
Cody: "Good night too"

Aku langsung masuk ke dalam rumah, masuk kamar, ganti pakaian, cuci muka, kaki tangan dan tidur.

— — — — — Skip sampe pagi — — — — —

Aku bangun tidur jam 9 *kebo banget*. Aku langsung mandi lalu pake hotpans sama kaos putih. Tak lama kemudian terdengar suara pintu diketuk *maklum belnya rusak*. Saat aku buka ternyata itu Justin. Dia terlihat sangat tampan dengan celana jeans item.

Abel: "Justin! Ayo masuk dulu"
Justin: "Hari ini kamu ada acara gak? Aku mau ngajak kamu ke festival"
Abel: "Enggak kok, wah kayanya seru tuh boleh-boleh. Yaudah aku ganti baju dulu ya"
Justin: "Okay"

5 menit kemudian aku udah ganti baju pake dress balon putih santai dengan wedges putih tanpa make-up *gak suka pake make-up*

Abel: "Sorry ya lama" (senyum)
Justin: "No prob, kamu cantik banget beneran deh gak boong"
Abel: "Hehe thanks kamu juga ganteng banget kok"
Justin: "Yaudah nyok"

Saat sampai mobilnya Justin, tiba-tiba perutku sakit.

Abel: "Adduuhh" (megang perut)
Justin: "Haahh kenapa bel? sakit?"
Abel: "Iya, kayanya karna aku belum makan dari semalem deh"
Justin: "Kenapa kamu bisa ceroboh gitu sih? Yaudah sekarang kita ke restoran dulu oke"
Abel: (mengangguk)

Setelah makan di restoran, kita langsung menuju ketempat festivalnya. Ternyata ada festival putri duyung di tengah kota. Aku sama Justin jalan-jalan di area festival sambil ngobrol-ngobrol, ketawa-ketawa, foto-foto sampai Justin mendapatkan sebuah pesan.

Abel: "Ada apa babe?" (senyum)
Justin: "Sorry ya babe aku harus pergi sekarang ada acara mendadak"
Abel: "Oh gitu ya"
Justin: "Ayo aku anter pulang"
Abel: "Ga usah, aku pulang sendiri aja entar kamu telat lagi"
Justin: "Kamu gapapa aku tinggal sendiri disini"
Abel: "Aku gapapa kok" (tersenyum lemah)

Aku melihat Justin berlari kecil menjauhiku. Aku hanya tertunduk lemah.

Abel: (dalem hati) Padahal baru aja sebentar kita seneng-seneng, eh Justinnya malah ada urusan

— — — Justin POV — — —

Aku mendapat sms dari Selena. Dia memintaku untuk menemaninya ke studio. Tanpa pikir panjang aku langsung pamit pada Abel.

Abel: "Ada apa babe?" (senyum)
Justin: "Sorry ya babe aku harus pergi sekarang ada acara mendadak"
Abel: "Oh gitu ya"
Justin: "Ayo aku anter pulang"
Abel: "Ga usah, aku pulang sendiri aja entar kamu telat lagi"
Justin: "Kamu gapapa aku tinggal sendiri disini"
Abel: "Aku gapapa kok" (tersenyum lemah)

Aku langsung berlari kecil meninggalkan Abel menuju mobilku. Selama perjalanan menuju rumah Selena, aku terus berpikir.

Justin: "Kenapa aku masih peduli sama Selena? Setelah apa yang telah dia perbuat padaku? Memutuskanku demi cowo lain. Apa aku masih sayang dan cinta sama Selena?"

Semua pertanyaan itu terjawab setelah aku melihat senyuman Selena yang mengembang melihat kedatanganku. Senyuman yang begitu menenangkanku. Aku menemaninya ke studio foto, studionya itu terletak dipusat kota New York dan itu berarti deket
tempat festival.

— — — Abel POV — — —

Aku kembali melanjutkan acara jalan-jalanku sendiri. Tiba-tiba ada yang menutup mataku dengan tangan dari belakang.

Abel: (kaget) "Ini siapa?"
Cowo: "Your prince" (nada berbisik)
Abel: (membuka mata lalu berbalik) "Justin!"
Cowo: "Hey I'm Cody not Justin!" (protes)
Abel: "Oh hey Cody, sorry :) aku kira kamu Justin"
Cody: "It's okay, kenapa sendirian di tempat festival gini?"
Abel: "Sebenarnya tadi aku sama Justin, tapi karna dia ada urusan jadi dia pergi duluan deh" (murung)
Cody: "Oh ayolah gak baik murung ditempat menyenangkan seperti ini. SMILE" (membentukkan senyuman di muka Abel)
Abel: (tersenyum)
Cody: "Nah gitu dong, kan jadi lebih cantik. Ayo kita seneng-seneng"

Aku pun jalan-jalan sama Cody, kita bercanda-canda, godain model yang lagi pake kostum putri duyungnya, foto-foto. Sampai disebuah taman, taman yang sama saat Justin mengajakku. Taman yang sangat indah dengan bunga warna-warni dengan kolam ikan ditengahnya. Aku dan Cody duduk di sebuah bangku taman.

Cody: "Eh bel tunggu bentar ya, aku punya kejutan untuk kamu"
Abel: "Hah kejutan apa?"
Cody: "Tutup dulu dong mata kamu"
Abel: "Mau ngapain? Gak mau ah"
Cody: "Yah ayo dong, percaya deh sama aku"
Abel: "Yaudah tapi jangan lama-lama ya"
Cody: "Iyaa"

Aku pun menutup mataku. Tak berapa lama kemudian Cody datang membawakan mahkota-mahkotaan dari bunga *kaya di film my heart* sama ice cream.

Cody: "Taraa sekarang buka mata kamu"
Abel: (membuka mata) "Waahhh"
Cody: (memakaikan mahkotanya ke kepala Abel) "You like a princess"
Abel: "Aaa thank you Co, you make me blushing now" (memerah)
Cody: "Nah ini dia es krimnya"
Abel: "Waaa es krim, kok kamu tau aku suka es krim?"
Cody: "Because, i know you so well"
Abel: "Aaa Cody, stop make me blushing"
Cody: "Hahah" (tertawa)

Kami pun tertawa bersama. Setelah hari menjelang siang, aku mengajak Cody untuk lunch di cafe deket sekolah. Aku dan Cody berjalan menuju cafe karna ingin menikmati suasana festival. Saat aku melihat-lihat sekelilingku, tanpa sengaja aku melihat Justin bersama seorang wanita. Aku berusaha untuk tidak negative thinking.

Abel: (dalem hati) Justin bersama wanita lain? Siapa wanita itu? Wanita itu mirip Selena? Ah tidak mungkin, itu pasti rekan kerja Justin. Ya pasti hanya sekedar rekan kerja

Cody yang menyadari perubahan raut wajahku langsung menanyakan keadaanku.

Cody: "Abel, ada apa?"
Abel: "Ngga kok gak ada apa-apa"
Cody: "Bohong" (curiga)
Abel: "Beneran deh Co, aku ga apa-apa. Yaudah yuk cepetan, aku udah laper"
Cody: "Oke"

Kami pun sampai di cafe yang dituju. Setelah memesan dan menghabiskan makanan kami, Cody mengantarku pulang kerumah.

Cody: "Okay sampe princess"
Abel: "Kamu mau mampir dulu?"
Cody: "Boleh-boleh hehe"

Kami pun masuk ke rumahku *bukan deng, rumahnya Kak Jessie*. Cody langsung menyalakan tv, sedangkan aku membuatkan teh untuknya. 

Cody: "Kok sepi? Kakak kamu kemana?"
Abel: "Kak Jessie? Dia lagi ke paris ada urusan"
Cody: "Oh"
Abel: "Yaudah tuh minum dulu tehnya"
Cody: "Thanks ya, teh buatan kamu enak banget"
Abel: "Lebeh -_-, itu teh biasa tau"
Cody: "Ehehe Abel sorry ya aku harus pergi sekarang, mau ada pemotretan"
Abel: "Iyee taudah yang sibuk, yaudah ati-ati ya dadah" (ngelambaiin tangan)
Cody: "Hehe iya dadah" (ngelambaiin tangan juga)

Cody pun pergi, tinggallah aku sendiri di rumah. Hari menjelang malam, aku makan malam sendiri setelah itu aku langsung tidur. Sampai teleponku berbunyi tepat tengah malam.

Cowo: "Hallo bel bisa turun kebawah sebentar gak?"
Abel: "Halloo ini siapa? Ada perlu apa malem-malem gini nelpon?" (setengah sadar)
Cowo: "Ini aku Cody, udah cepetan kebawah aku udah didepan rumah kamu nih"
Abel: "Hah Cody? Mau ngapain? Ini kan udah jam 12 malem lewat -_-" (ngeliat jam)
Cody: "Yaudah kamu kebawah aja dulu, sekarang"
Abel: "Iya iya aku kebawah sekarang, tunggu bentar"

Aku langsung cuci muka dan memakai swaterku. Saat aku menghampiri Cody, dia menyuruhku naik ke mobil.

Abel: "Aku udah dibawah sekarang ada apa Codes?"
Cody: "Ayo cepet naik ke mobil"
Abel: (nurut)

Cody membawaku kesebuah taman yang luas. Sama seperti tempat dia pernah mengajakku malam-malam juga. Tapi bedanya sekarang tempat itu dipenuhi lilin-lilin dengah pusatnya sebuah meja makan dan dua buah kursi. Dengan sebuah kue tart diatas mejanya

Abel: "o_o Kamu ulang tahun Co? Wah selamat ya, jangan lupa traktir hehe" (ceplosku)
Cody: "Loh kok aku sih? Ini kan ulang tahun kamu -_-"
Abel: "Amasasih? emang sekarang tanggal berapa?
Cody: "Sekarang tanggal 1 Juli"
Abel: "Iya apa? Kok kamu bisa tau sih, aku aja lupa sama ulang tahun aku sendiri" *baru konek*
Cody: "Hehe kan I know you so well"
Abel: (memeluk Cody) "Thanks ya Co, It's so sweet"
Cody: (tersenyum) "Iya hehe"

Aku dan Cody duduk di bangku. 

Cody: "Tunggu bentar ya"
Abel: (mengangguk)

Tak lama kemudian Cody datang dengan gitarnya menyanyikan lagu Happy Birthday. Oh sangat manis

Abel: (menangis)
Cody: (bingung) "Loh kamu kenapa nangis? Aduh udah ya jangan nangis lagi, disini gak ada tukang balon sama es krim"
Abel: (jitak kepala Cody) "Dodol, aku bukan anak kecil"
Cody: (megang kepala yang tadi di jitak) "Aduuhh sakit tau"
Abel: "Lagian aku terharu tau, ini benar-benar sangat manis, thanks ya Co. Kamu benar-benar sahabat terbaik yang pernah kumiliki" (tersenyum)
Cody: "Sahabat?"
Abel: "Iya sahabat"

Setelah itu aku meniup lilin di kue ulang tahunnya *sebelumnya make a wish dulu*. Kami mengobrol-ngobrol sambil memakan kue tartnya. Setelah selesai Cody mengantarku kembali ke rumah.

Abel: "Thanks ya Co, untuk suprisenya aku bener-bener seneng hari ini"
Cody: "It's okay, ohiya ini hadiah ulang tahun untuk kamu" (memberikan sebuah kotak kecil berwarna biru soft)
Abel: "Waahh aku masih dapet hadiah lagi? Kok kamu tau aku suka warna blue soft?"
Cody: "Because, i know you so well. Yaudah aku pulang dulu ya, good night and nice dream" (senyum)

Sesampainya didalam rumah aku langsung masuk kekamar. Aku langsung membuka hadiah yang Cody berikan. Waahhh anting berbetuk daun semanggi berdaun 4 warnanya hitam-putih. Ini baaggguussss banget. Aku langsung pake antingnya, terus lanjut tidur *ngantuk bro*. Baru aku mau tidur lagi, tapi udah ada telepon masuk dari Kak Jessie.

otp
Abel: "Hallo Kak?"
Kak Jessie: (nyanyi lagu happy birthday) "Happy birthday to you, happy birthday to you, Happy birthday, happy birthday, happy birthday Abel. Happy birthday ya de, semoga kamu tambah sukses, tambah cantik, tambah pinter, pokoknya wish you all the best deh" 
Abel: "Thank you so much ya kak" (terharu)
Kak Jessie: "Iya de, maaf ya de kakak ga bisa bisa lama-lama dadah good night and nice dream. Kadonya nyusul hehe"
Abel: "Oke, Night and nice dream too kak"

Telepon pun terputus, aku berusaha untuk tidur lagi. Tapi baru beberapa detik memejamkan mata, udah ada telepon lagi dari Stevani

Abel: "Ebuset siapa lagi sih, emaakkk mengapa malang sekali nasib anakmu ini mau tidur aja kaga bisa -_-"

otp
Stevani: "Hallo?" (masih ngantuk berat)
Abel: "Halo Stev?"
Stevani: "Halloo"
Abel: "Iya hallo, ada apa Stev?"
Stevani: "Eh ada apa ya? Gatau aku lupa, tadi aku nyalain alarm tulisannya telepon Abel tapi aku lupa"
Abel: "Yaudah nanti kalo udah inget baru telepon aku lagi ya"
Stevani: "Iya deh"

Telepon terputus, baru hp di taro tapi udah ada telepon lagi dari Stevani

Abel: "Hallo Stev, udah inget?"
Stevani: "HAPPY BIRTHDAY ABEL, SEMOGA TAMBAH PINTER, TAMBAH CANTIK, TAMBAH-TAMBAH DAH POKOKNYA"
Abel: "IYA MAKASIH YA STEVANI"
Stevani: "Eh orang nyante dong kalo ngomong"
Abel: "Elu duluan juga yang ngomongnya kaga nyante"
Stevani: "Lah? Oh iyaya yaudah gua mau lanjut tidur dulu ya masih ngantuk berat nih 
#curcol, nice dream"
Abel: "Nice dream too"

Ya telepon pun terputus. Aku menunggu lima menit, setelah aku benar-benar yakin tidak akan ada telepon lagi baru aku tidur.

— — — — — Skip sampe pagi — — — — —

Aku bangun tidur jam 10 *dasar kebo -_-"* maklum ngantuk banget. Aku langsung mandi terus pake dress simple tanpa lengan warna merah dengan high heels warna putih. Setelah rapi, aku jalan-jalan keluar untuk nyari sarapan. Aku pergi ke sebuah cafe langganan aku yang ada di dekat sekolah. Setelah kenyang makan, aku langsung jalan-jalan. Aku pergi kesebuah mall, saat aku sedang memasuki mall, aku bertemu dengan seorang wanita yang wajahnya tak asing.

Abel: "Alli?"
Alli: "Oh hey Abel! What are you doing here?"
Abel: "Shoping hehe, kamu sendiri ngapain?"
Alli: "Jalan-jalan aja hehe, bareng nyok bel bosen nih jalan-jalan sendiri"
Abel: "Boleh-boleh hehe"

Kami pun jalan-jalan mengelilingi mall, mulai dari bookstore, bioskop, sampe butik muehehe :) Aku juga beli dress simple warna hitam dengan sebuah pita ditengahnya untuk aku pakai diacara premiere twilight besok lusa

Tak terasa aku dan Alli sudah berjalan-jalan sampai pukul 7 malam *pantes dari tadi perut keroncongan -_-*

Abel: "Alli makan yuk, laper nih"
Alli: "Yaudah, aku juga udah laper. Kita mau makan dimana?"
Abel: "Aku tau restoran yang enak terus pemandangannya bagus"
Alli: "Boleh-boleh tuh bel"

Aku dan Alli pun langsung pergi naik taksi kerestoran dekat taman *taman yang ada kolamnya ditengah*. Taman itu sangat indah jika malam hari dengan lampu-lampu hias sebagai penerang. Aku dan Alli mengambil meja didekat jendela yang menghadap ketaman. Setelah memesan kami dan menunggu beberapa menit. Makanan pun datang, kami langsung menyantap habis makanan yang kami pesan. Setelah selesai makan, Kami ingin pulang kerumah masing-masing, hanya saja niatku untuk pulang aku batalkan karna aku melihat Justin ditaman.



To be continued…

Komen ya disini
 atau enggak ke @nabellayanza :)

Thanks udah mau baca

Cody Love Story (CLS) - Crazy But True!! part 6


Selamat membaca :))


— — — Justin POV — — —

Saat aku sedang asik bercanda dengan Abel, tiba-tiba aku seperti melihat Selena. Sepertinya dia sedang menangis

Abel: "Justin, ada apa? Kamu ngeliatin apaan?" (melihat kesana-kemari)
Justin: "Enggak kok aku ga liat apa-apa. Maaf Abel aku harus pergi sekarang, aku tidak bisa mengantarmu. Ayo aku carikan taxi"
Abel: "Ah begitu? Yaudah kamu pergi aja, aku bisa cari taxi sendiri kok. Take care ya" (senyum)
Justin: "You too" (senyum)

Aku pun segera meninggalkan Abel ditaman dan mengejar Selena. Ternyata benar dia sedang menangis. Dia menangis karna baru putus dengan pacarnya. Dia meminta maaf padaku. Dia bilang dia sangat menyesal karna sudah memutuskanku.

Justin: "Selena? What happened? Apa kamu menangis"
Selena: "Justin, aku baru putus dari pacarku. I'm so sorry" (memeluk Justin)
Justin: "Untuk apa?"
Selena: "Karna aku udah mutusin kamu. Aku baru sadar bahwa kamulah yang terbaik untukku"
Justin: "It's okay, aku udah maafin kamu kok"
Selena: (tersenyum) "Really? Oh thank you Justin thank you"
Justin: "Your welcome"

— — — Abel POV — — —

Aku melihat Justin berlari meninggalkanku. Dan tinggalah aku ditaman sendiri.

Abel: (dalem hati) Yah udah sore lagi, mendingan aku pulang aja deh

Aku pun berjalan dipinggir taman untuk mencari taksi. Saat aku sedang mencari taksi, terlihat mobil Cody menghampiriku.

Cody: "Abel? What are you doing here?"
Abel: "Jalan-jalan hehe"
Cody: "Yaudah yuk masuk mobil"
Abel: "Oke hehe, kita mau kemana"
Cody: "Adadeh entar juga kamu tau"

Aku pun ikut dengan Cody. Ternyata Cody mengajakku ke mall. Disana kita have fun, kita juga sempat foto box dulu.

Abel: "Eh Co ada foto box, mau kesana" (menarik tangan Cody)
Cody: "Oke oke haha"

Kita pun berfoto ria. Sesi pertama kita tersenyum biasa, sesi kedua kita memasang muka jelek. Lalu sesi ketiga Cody merangkulku, dan sesi yang keempat Cody mencium pipiku. Aku dan Cody tertawa bersama. Hari ini aku benar-benar senang

Cody: "Nih untuk kamu dua, untuk aku dua yaa biar adil"
Abel: "Owkey haha"

Setelah itu Cody pun mengantarku pulang ke rumah. 

Cody: "Udah sampe princess"
Abel: "Thank you Cody, dadah take care yaa"
Cody: "Iya bye"

Cody pun pergi dengan mobilnya. Aku langsung masuk ke rumah. Didalam rumah udah ada Kak Jessie.

Abel: "I'm home"
Kak Jessie: "Kamu udah pulang bel, ohya Kakak punya berita baik dan sedikit berita buruk"
Abel: "Hah emang ada apa kak?"
Kak Jessie: "Nih berita baiknya, kita disuruh mewawancai orang-orang yang melewati red carpet di acara premierya twilight yang breaking dawn part 1"
Abel: "Oh ya? Keren dong"
Kak Jessie: "Tapi masalahnya kakak ga bisa ikut, kakak udah ada acara duluan ke Paris. Sekitar seminggu lah"
Abel: "Yah emang kakak mau ngapain kesana? Berangkatnya kapan?"
Kakak Jessie: "Ada yang mesti kakak urus, jadi kamu wawancaranya cuma sendiri. Tapi tadi sih kakak udah bilang buat nyari 1 orang lagi, katanya sih nanti bakal ada yang nemenin kamu. Kalo berangkat, kakak berangkatnya besok"
Abel: "Oh yaudahlah gapapa kok, emang acaranya kapan?"
Kak Jessie: "4 hari lagi"
Abel: "Oh yaudah deh kak, aku mau mandi dulu ya"
Kak Jessie: "Iya, kalo mau makan ambil aja di dapur udah kakak siapin kok. Kakak mau packing dulu"
Abel: "Oke deh kak, makasih ya"

Setelah selesai mandi, aku langsung makan. Saat sudah kenyang, aku masuk ke kamar untuk mencoba tidur tapi sayangnya aku gak bisa tidur. Tiba-tiba hpku berbunyi

Abel: "Ada telepon? Siapa ya yang nelpon malem-malem begini"

Setelah ku angkat ternyata itu telepon dari Cody.

Abel: "Hallo?"
Cody: "Hallo Abel kamu belum tidur?"
Abel: "Belum bisa tidur hehe, ada apa?"
Cody: "Kamu mau keluar sebentar gak sama aku? Aku udah didepan rumah kamu nih"
Abel: "Hah kamu udah didepan? Rajin amat, yaudah aku turun sekarang"

Setelah telepon tertutup, aku langsung turun menemui Cody di depan.

Cody: "Hai, temenin aku yuk" (senyum)
Abel: "Emang mau kemana?"
Cody: "Udah ikut aja, ntar juga tau" (membukakan pintu mobil)
Abel: (masuk) "Oke oke"

Aku pun masuk kedalam mobil. Cody mulai menjalankan mobilnya. Ternyata Cody membawaku ke sebuah taman. Lebih tepatnya seperti padang rumput. Aku dan cody keluar dari mobil. Cody tidur-tiduran di rumput sambil memandang langit, aku juga ikut-ikutan. Lalu kita ngobrol-ngobrol.

Abel: "Lagitnya indah banget ya co?"
Cody: "Iya, banyak bintangnya"

Tak lama pun aku malah tertidur.

— — — Cody POV — — —

Cody: "Bel aku tau mungkin aku udah terlambat untuk ngomong ini ke kamu, tapi aku cuma pengen kamu tau kalo aku saang banget sama kamu. Kamu juga sayang gak sama aku"

Tidak ada jawaban dari abel. Aku melihat kesamping. Ternyata Abel sudah tertidur.

Cody: "Yee ini anak malah tidur -_-"

Karna gak tega ngebanguninnya, aku pun menggendongnya ke mobil. Aku langsung manancap gas mobil sportku. Sesampainya didepan rumah Abel, aku langsung mengetok pintu depan. Terlihat kakaknya membukakan pintu. Aku langsung ke mobil, dan menggendong Abel masuk ke kamarnya.

Kak Jessie: "Loh ini Abel kenapa?"
Cody: "Oh maaf ya kak, tadi aku ngajak Abel ke taman. Eh dianya malah ketiduran"
Kak Jessie: "Yaudah makasih ya" (senyum)
Cody: "Iya kak, kalo gitu saya pamit pulang ya kak. Good night"
Kak Jessie: "Iya good night"

— — — — — Skip sampe pagi — — — — —

— — — Abel POV — — —

Jam menunjukkan pukul 06:30. Aku terbangun dari tidurku. Aku bingung kenapa aku bisa ada dikamarku padahal seingatku terakhir aku ada di taman sama Cody. Aku keluar kamar dan meja makan. Disitu ada Kak Jessie yang lagi breakfast.

Kak Jessie: "Udah bangun bel? Ayo sarapan dulu"
Abel: "Iya kak, Kak Jessie mau kemana kok udah rapi aja?"
Kak Jessie: "Kakak ambil penerbangan pagi, jadi jam 9 kakak udah harus standby di bandara"
Abel: "Oiya aku ikut nganter ya kak, sekalian jalan-jalan"
Kak Jessie: "Bolebole" (kegirangan)
Abel: "Ebiasa haha" (tertawa)

Setelah aku sarapan, aku langsung mandi. Aku pake dress putih polkadotnya item *buletnya gede-gede terus ada kuningnya dikit*. Aku juga pake highheels krem untuk sepatunya. Ditambah polesan tipis bedak sama lipgloss membuat aku tampil lebih menarik. Aku keluar kamar, dan segera menemui Kak Jessie.

Abel: "Aku siap"
Kak Jessie: "Kamu mau nganterin kakak apa mau kencan?"
Abel: "Yee gimana sih Kak Jessie, kan aku mau nganterin kakak -_-"
Kak Jessie: "Ya abis kamunya cantik gitu"
Abel: "Ya kalo aku sih emang cantik setiap saat bwee :p"
Kak Jessie: "Iyadah tau yang cantik"
Abel: "Yaelah you more kak :)"
Kak Jessie: "Macaaciihhh aa jadi maayuu"
Abel: "Yah mulai dah alaynya -_-"
Kak Jessie: (tertawa) "Haha yaudah yuk berangkat"

Aku sama Kak Jessie berangkat ke bandara pake taksi. Setelah pesawat yang dinaikin Kak Jessie tinggal landas aku pergi naik taksi ke rumah Justin. Niatnya aku pengen ngasih surprise. Aku udah sampe didepan rumah Justin. Baru aku mau ngetuk, tapi pintu rumahnya udah kebuka.

Abel: (senyum) "Justin?"
Justin: "Abel? Kamu ngapain kesini?"
Abel: "Aku mau ngasih suprise kekamu :)) Sekalian aku mau ngajak kamu jalan"
Justin: "Maaf tapi hari ini aku gak bisa jalan sama kamu. Aku udah ada janji"

Tiba-tiba ada seorang cewe menghampiri kami dari dalam rumah Justin. 

Cewe: "Gimana udah siap berangkat?"
Justin: "Eh ohh hmm udah kok"
Cewe: "Loh kamu cewe yang waktu itu pake sepatu roda kan kalo gak salah nama kamu Abelkan? Kamu kenal sama Justin? Atau kamu fansnya Justin"
Abel: "Eh iya. Kamu Selena kan?" (tersenyum ragu)
Selena: (mengangguk)
Justin: "Eh Abel kita pergi dulu ya, maaf gak bisa temenin kamu" (buru-buru)
Abel: "Oh" (Tersenyum lesu)

Justin dan Selena pun pergi meninggalkanku yang masih mematung didepan rumah Justin. Saat aku menyadari semuanya aku hanya menghela napas. Aku pun berjalan pulang dengan tampang lesu. Sesampainya di halte bis, aku dihampiri sebuah mobil lexus silver. Ternyata itu mobilnya Cody

Abel: (lesu) "Cody!" 
Cody: "Abel, kenapa kok lemes gitu? Ikut aku yuk" (menarik tangan Abel)
Abel: (kaget) "Eh eh mau kemana?"
Cody: "Ke konser aku hehe"
Abel: (muka polos) "Tapikan aku ga punya tiketnya"
Cody: (tertawa) "Haha kan kamu perginya sama aku, jadi tenang aja"
Abel: "Oh oke" (senyum)
Cody: "Lagian kan sayang, udah cantik begini ga kemana-mana"
Abel: "Ih aku sih emang cantik setiap saat haha :p"
Cody: "Pede sekali anda haha" (tertawa) 
Abel: "Biarin hehe" (tersenyum)

Sesampainya di tempat konser. Para penonton belum memasuki tempat konser. Melihat banyaknya penonton konser dari dalam mobil, aku hanya bisa menganga.

Abel: "Wah Co fans kamu banyak banget" (takjub)
Cody: "Itu belum seberapa, Justin lebih banyak lagi"

Mendengar nama Justin aku jadi teringat kejadian tadi. Dalam seketika wajahku berubah muram lagi.

Cody: "Loh kok mukanya murung lagi, ada apa?"
Abel: "Jadi gini…" (menceritakan kejadian tadi)
Cody: (dalem hati) Selena itu bukannya mantannya Justin? Jangan-jangan dia mau balikan lagi. Awas aja Justin kalo sampe nyakitin Abel
Cody: "Yaudah lah lupain aja, mau masuk ke konser aku gak? Kalo mau syaratnya harus senyum"
Abel: "Hmm mau gak ya?"
Cody: (gelitikin Abel) "Mau gak? mau gak?"
Abel: (kegelian) "Aaa hahaha ampun ampun Co aaa iya aku mau kok ampun ampun geli tau"
Cody: "Nah gitu dong dari tadi"
Abel: "Yee kamunya aja yang curang, masa mainnya gelitikan" (tertawa)
Cody: "Biarin bwee :p"

Aku dan Cody pun turun dari mobil dan masuk ke tempat konser lewat pintu khusus. Cody langsung check sound sedangkan aku menunggunya di ruang make-upnya Cody. Setelah Cody selesai check sound, dia langsung ke ruang make-up untuk bersiap karna konser sebentar lagi akan dimulai.

Abel: "Co aku nunggu kamunya di backstage aja ya kan ruangannya mau dipake"
Cody: "Eh yaudah kamu tau kan jalannya"
Abel: "Tau kok dadah"

Aku langsung keluar dari ruang make-up dan pergi menuju backstage. Di backstage aku dihampiri oleh seorang cewe.


Siapakah cewe itu? Penasaran gak? Tungguin part selanjutnya aja yaahh :) Dadaahh Babaayy

Komennya ditunggu yaaa ;)) Thanks udah mau baca

Cody Love Story (CLS) - Crazy But True!! part 5


Maap ya kalo jelek, enjoy reading aja :D


Saat sudah sampai digerbang, terlihat Cody dengan mobilnya mengajak pulang bareng. Tak lama kemudian dateng lagi Justin dengan mobilnya menawarkan tumpangan.

Cody: (senyum) "Hey bel, pulang bareng yuk"
Abel: "Hmm gimana ya"
Justin: "Abel! Udah pulang? Mau bareng?"
Stevani: "Bel udah siap?"
Abel: (senyum) "Udah kok, ayo! Ohya Cody, Justin thanks ya tawarannya tapi sorry gue gak bisa bareng karna udah ada janji sama Stevani. Mungkin lain kali. Bye" (Tersenyum sambil melambaikan tangan)

Aku dan Stevani pun pulang menggunakan sepatu roda yang kami pakai tadi pagi. Diperjalanan kami mengobrol. Sampai dipersimpangan kami berpisah. Untungnya jarak sekolah ke rumah gak terlalu jauh jadi gak terlalu cape.

Stevani: "Cieee" (menggoda Abel)
Abel: (bingung) "Loh kenapa cie?"
Stevani: "Aduh kamu itu polos apa dodol sih *loh kok tau dodol*? Jelas-jelas kamu tadi ditawarin tumpangan sama 2 cowo cakep sekaligus"
Abel: "Terus emangnya kenapa?"
Stevani: "Wah beneran dodol nih orang"
Abel: "Kamu tuh yang dodol, kalo aku dodol mana mungkin aku bisa sampe New York kaya sekarang"
Stevani: "Iyaya, oh berarti kamu terlalu polos. Ah udah ga peduli lah"
Abel: "Lagian kamu musing-musingin aja" (tertawa)
Stevani: (tertawa) "Eh udah ya dadah"
Abel: "Dadah" (melambaikan tangan)

Ketika aku ingin berbelok dipersimpangan tiba-tiba ada seorang cewe didepanku. Karna kaget aku jadi kehilangan keseimbangan dan menabrak tiang dipinggir jalan sampai aku terjatuh.

Abel: (memegang kepala) "Aduuhhh"
Cewe: "Sorry aku gak liat"
Abel: (bangun) "Iya kok gapapa" (senyum)
Cewe: "Ohya kenalin aku Selena, kamu?"
Abel: "Aku Abel" (senyum)
Selena: "Maaf tapi aku buru-buru, see you"
Abel: "See you too" (senyum)

Aku pun melanjutkan perjalanan ke apartemen. Sesampainya diapartemen aku langsung masuk kekamar dan mandi. Setelah itu aku makan siang. Setelah makan siang tak lama kemudian pintu rumahku di ketuk. Saat kubuka ternyata Justin. Dia mengajakku jalan.

Justin: (mengetuk pintu)
Abel: (membuka pintu) "Justin! Ada apa? Ayo masuk dulu"
Justin: (masuk) "Aku mau ngajak kamu jalan, kamu mau gak?"
Abel: (senyum) "Boleh, kebetulan aku lagi gak ada acara. Tunggu sebentar ya aku mau ganti baju"
Justin: "Oke" (senyum)

15 menit kemudian

Justin: "Udah siap?"
Abel: (senyum sambil mengangguk)

Aku dan Justin pergi ke sebuah bioskop. Saat sampai di boskop Justin membukakan pintu mobil untukku. Melihatnya aku jadi sedikit tersanjung. Tiba-tiba saja jantungku berdegup 10x lebih cepat. Terlebih lagi dia terus menggandeng tanganku. Aku sampai takut dia bisa mendengar degup jantungku

Justin: (membukakan pintu mobil) "Ayo" (senyum)
Abel: (keluar dari mobil) "Thanks" (senyum)
Justin: "Kamu mau nonton apa?" (mengandeng tangan Abel)
Abel: "Terserah kamu aja" (senyum)

Akhirnya kami nonton film remaja romantis. Selesai nonton Justin mengantarku kembali ke rumah.

Justin: "Kamu mau gak besok dinner sama aku?" (senyum)
Abel: (senyum) "Of course"
Justin: "Oke, kalo gitu aku akan jemput kamu besok jam 7.00 pm. See you tommorow"
Abel: "See you tommorow too" (senyum)

Justin pun pergi. Aku merasa sangat senang. Mungkin aku jatuh cinta pada Justin. Cinta pertamaku. Perasaanku tak karuan antara senang, bahagia, sekaligus deg-degan karna besok mau dinner.

Aku langsung menelepon Stevani dan Cody untuk mengabarinya. Mereka juga turut senang karna mendengarku begitu bahagia. Stevani dan Cody memang sahabat terbaikku. Aku selalu mencurahkan isi hatiku pada mereka dan mereka menerimanya dengan sedang hati. Mereka justru senang jika aku curhat pada mereka karna itu tandanya aku percaya pada mereka. Begitu pula sebaliknya. Mereka juga suka curhat padaku. Ehtapi Cody gak terlalu sih, maklum kan cowo masa iya suka curhat juga-_-". Aku pergi ke kamar untuk mencari gaun yang cocok untuk besok malam. Aku membuka lemari dan mulai menyeleksi satu per satu gaunku. Aku terhenti pada sebuah gaun berwarna biru laut dengan panjang selutut. Warnanya yang gelap dengan gaya anggun tapi santai. Aku sudah memutuskan akan memakai gaun itu besok. Setelah itu aku tidur.

— — — — — Skip pagi— — — — —

Aku berangkat sekolah dan mengikuti pelajaran seperti biasa. Hanya saja hari ini aku sedikit gak konsen karna mikirin dinner nanti malem. Pulang sekolah Stevani main dulu rumahku sekalian membantuku mempersiapkan diri. Sayang banget Cody gak bisa ikut katanya sih ada acara. Aku mengobrol dengan Stevani hingga tak terasa sudah jam 5.30 pm. Aku langsung buru-buru mandi. Setelah itu memakai gaun berwarna biru laut yang kemarin aku pilih. Kini tiba peran Stevani, yaitu mendadaniku. Aku menutup mata, karna aku memang tidak terbiasa memakai make-up. Selain itu juga karna aku dilarang memakai make-up oleh orang tuaku karna takut merusak kulit wajah. Setelah selesai didandani aku membuka mataku.

Stevani: "Udah, sekarang kamu bisa buka mata kamu"
Abel: (membuka mata)
Stevani: "Gimana, warnanya naturalkan? Kamu jadi keliatan caaaanntiikkk banget"
Abel: (seyum) "Iya makasih ya Stev"
Stevani: "Sama-sama, ohya kamu bawahannya pake apa?"
Abel: (mengambil wedges putih) "Ini"
Stevani: "Oke oke, eh siap-siap udah jam tujuh tuh"
Abel: "Aduh aku deg-deg kan nih"
Stevani: "Udah tenang aja, ada yang dateng tuh biar aku buka ya"
Abel: "Pasti itu Justin"

Benar itu Justin. Dia sudah sangat tampan. Stevani pun mempersilahkan Justin untuk masuk dan memanggilku. Aku menghampiri Justin dengan senyuman. Mata kita berpapasan. Ohno aku deg-deg kan banget.

— — — Justin POV — — —

Aku masuk kedalam rumahnya Abel. Tak lama kemudian Abel datang. Dia terlihat sangaaaaaaatttttt cantik, sanyumnya juga sangat manis. Mata kami berpapasan. Jantungku tiba-tiba saja jadi berdegup lebih cepat.

— — — Abel POV — — —

Justin membawaku kesebuah restoran yang sangat romantis. Cahaya yang hanya diterangi lampu-lampu hias dan lilin ditambah alunan piano membuat suasana menjadi semakin romantis. Justin memilih meja didekat panggung. Justin naik ke atas panggung lalu menyanyikan lagu favorite girl pake gitar. And it's so romantic. Setelah lagu habis, Justin menghampiriku. Lalu ada pelayan yang membawa bunga dan menyerahkan bunganya padaku. Justin langsung menghampiriku dan berlutut didepanku.

Justin: (berlutut) "Abel, will you be mine?"
Abel: (senyum) "Yes, I will"
Justin: (memelukku) "Yes, yes"

Yes!!! Ini adalah malam terindah untukku. Aku resmi jadian dengan Justin, cinta pertamaku. Justin langsung memelukku begitu kujawab ya. Pasti mukaku sekarang berwarna merah padam karna malu. Justin memberiku sebuah kalung berlian berbentuk hati sebagai lambang dari cintanya yang gak pernah pudar.

Justin: "Princess terima ini ya sebagai lambang dari cinta aku yang gak pernah pudar"
Abel: (tersenyum sambil mengangguk)
Justin: (memakaikan kalung ke leher Abel)

Setelah itu baru aku dan Justin dinner. Setelah selesai dinner aku dianter Justin pulang. Sepulang dinner itu aku gak bisa berhenti tersenyum. Aku bener-bener bahagia banget. Aku ingin berbagi kebahagiaanku dengan orang-orang terdekatku. Aku menceritakannya pada Kak Jessie dan Stevani. Aku juga menceritakannya pada Cody lewat telepon.

Abel: "Hallo? Cody?"
Cody: "Iya hallo, ada apa bel?"
Abel: "Aku ada berita gembira, mulai hari ini aku resmi jadian sama Justin. Terus tadi ya dinnernya romannttiiiiiiiisss banget" (bersemangat)
Cody: "Oh selamat ya, longlast. Abel udah dulu ya aku cape mau tidur" (lesu)
Abel: "Iya makasih, oh kamu cape ya maaf ya udah ganggu. Good night"
Cody: "Good night"

Telepon pun terputus. Tanpa sadar aku ketiduran sampai pagi. Aku bangun dan berangkat sekolah seperti biasa. Hanya saja mulai hari ini dan seterusnya aku akan diantar jemput oleh Justin selama dia bisa. 

Justin: (senyum) "Morning my princess" (membukakan pintu mobil)
Abel: (senyum) "Morning too my prince" (masuk ke mobil)
Justin: "Udah siap berangkat?"
Abel: (mengangguk)

Aku pun sampai disekolah. Aku turun dari mobil, Justin juga ikut turun dari mobil. Saat aku ingin kekelas, tanganku ditahan sama Justin dan dia mencium lembut keningku.

Justin: "Have a sweet day my princess"
Abel: "Have a sweet day too my prince, bye" (senyum sambil melambaikan tangan)

Saat di kelas aku didatangi banyak orang, ada yang ngasih selamat, ada yang nge-judge, ada juga yang sekedar nonton. Dan aku hanya menanggapi semua dengan senyuman. Aku melihat Cody memasuki kelas dengan wajah lesu. Tanpa basa-basi dia langsung duduk disampingku. Jam pelajaran pun dimulai dan berlalu begitu aja. Sampai jam istirahat aku hanya ngobrol-ngobrol dengan Stevani dan Cody.

Abel: "Co kamu kenapa kok lesu gitu? Masih cape ya? Mau kita pijitin"
Cody: "Enggak kok aku gapapa"
Stevani: "Gapapa gimana muka kamu aja lesu gitu? Atau kamu banyak pikiran? Mau cerita? kali aja kita bisa bantu"

— — — Cody POV — — —

Cody: (dalem hati) Abel keliatan seneng banget. Harusnya aku bisa bahagia kalo ngeliat Abel seneng, bukannya malah sedih gini. Iya aku harus keliatan bahagia. Lagipula juga aku gak boleh bikin Abel curiga dan khawatir. Bagaimana pun juga inikan hari-har bahagianya.

Abel: "Co beneran kamu gapapa? Kamu gak lagi bohong kan?"
Cody: (senyum) "Aku beneran gak apa-apa kok, udah yuk ke kelas udah bel tuh"

Jam pulang pun berbunyi. Aku keluar kelas bareng Abel dan Stevani. Sesampainya didepan sekolah, aku melihat Justin datang menjemput Abel. Abel langsung tersenyum lembut melihat kedatangan Justin. Melihat senyuman Abel yang selembut itu untuk orang lain hatiku tiba-tiba terasa sangat sakit. 

— — — Abel POV — — —

Aku melihat Justin datang menjemputku. Tanpa disuruh pun bibirku langsung mengembang. Aku pamit pada sahabat-sahabatku dan pulang bersama Justin. 

Abel: "Cody, Stevani aku pulang duluan ya. Dadaahh"
Stevani: "Dadaahh" (melambaikan tangan)
Cody: (senyum)

Aku pun pergi dengan Justin. Tapi kita lunch dulu di sebuah cafe.

Justin: "Princess kita lunch dulu ya"
Abel: "Boleh, di cafe biasa ya"
Justin: "Oke"

Kita mampir dulu di cafe untuk lunch. Setelah lunch Justin mengantarku pulang. Aku seneeenngg banget. Sore harinya aku ada janji sama Stevani dan Cody untuk hang out bareng. Pokoknya seru-seruan deh. Setelah itu aku pulang dan istirahat dirumah.

— — — — — Skip pagi— — — — —

Hari ini sekolahku udah liburan musim panas. Aku ada janji sama Justin untuk jalan bareng. Aku bersiap-siap karna 5 menit lagi dia akan menjemputku. Benar saja 5 menit kemudian Justin datang mengetuk pintu rumahku. Dia mengajakku ke sebuah taman. Taman itu indah banget. Dipenuhi bunga warna warni dengan sebuah kolam air mancur di tengah-tengahnya. Dikolamnya juga banyak ikan-ikan hias.

Justin: "Kamu tunggu disini sebentar ya, don't go anywhere"
Abel: "Iyaa"

Tak lama kemudian Justin datang dengan dua buah es krim ditangannya. 

Justin: "Ini, kamu suka es krim kan?" (memberikan es krim)
Abel: "Waahh darimana kamu tau? Makasih" (mengambil es krim pemberian Justin)
Justin: "Kebanyakan cewe suka sama es krim hehe"
Abel: (tersenyum)

Kami pun bercanda-canda, sambil makan es krim. Aku iseng mencolekkan es krim ke pipinya Justin. Justin yang gak mau kalah, balas mencolkkan es krim ke hidungku. Kami berdua tertawa lepas.

— — — Justin POV — — —

Saat aku sedang asik bercanda dengan Abel, tiba-tiba aku seperti melihat Selena. Sepertinya dia sedang menangis. 


Apa yang akan dilakukan Justin? Tuggu part selanjutnya aja yaa :) Dadah Babay 

Maaf kalo terlalu dikit ._.

Cody Love Story (CLS) - Crazy But True!! part 4


Enjoy reading ya kawan-kawan =))


Aku pun segera mandi dan makan malam. Setelah itu aku masuk kekamar dan mengecek hp, ada 13 missed call lalu ada telepon lagi dari Cody.

Otp
Abel: "Hallo, ada apa Co?"
Cody: "Kamu baik-baik aja kan?"
Abel: "Hah yaiyalah aku baik-baik aja, kamu ini ada ada aja deh nanya nya" (tertawa kecil)
Cody: "Ya abis tadi kamukan ditarik paksa gitu sama Justin"
Abel: "Tau ngeselin banget sih itu orang, mendingan kamu kemana-mana deh"
Cody: "Ekhem jadi ceritanya muji nih, kamu suka ya sama aku?"
Abel: "Yee pengen banget? hahaha, ohiya jangan lupa ya besok ada pelajaran renang. Soalnya Bu Louis, guru renang itu paling ga suka kalo sampe ada yang lupa bawa baju renang"
Cody: "Pengenlah siapa juga yang ga pengen, siap deh bos. Ohiya besok kamu bisa dateng gak ke showcase aku di cafe lalala *random*?"
Abel: "Gak tau deh, soalnya besok aku juga ada wawancara. Tapi aku usahain deh, nanti kalo aku ga dateng kamu lemes lagi hahaha"
Cody: "Yaiyalah, kan aku bisa lemes kalo gak ketemu sama princess"
Abel: "Yah mulai deh mulai, eh Co udah dulu ya aku mau tidur udah ngantuk nih"
Cody: "Okedeh good night princess, nice dream ya"
Abel: "Good night and nice dream too"

— — — — — Skip pagi — — — — —

Aku bersiap seperti biasanya, namun ketika sedang berjalan didepan rumah tiba-tiba ada sebuah mobil yang menghampiri ku.

Abel: (dalem hati) Perasaan aku gak enak nih, kayanya aku kenal deh sama mobil itu. Ohiya itu mobilnya… Justin

Justinnya langsung muncul didepan mukaku, dengan senyuman tak berdosa.

Justin: "Morning!"
Abel: "Mau ngapain kesini?"
Justin: "Mau nganterin kamu lah"
Abel: "Gak perlu, aku bisa sendiri. Lagian kamu kaya gak ada kerjaan lain aja, udah gak laku ya?"
Justin: "Enak aja, aku tuh kesini untuk kamu sekalian mau balikin kamera yang kemarin ketinggalan di mobil aku"
Abel: "Kamera aku? jadi kamera aku ketinggalan di mobil kamu? Ah syukurlah aku kira kamera aku ilang. Sekarang mana kamera aku?"
Justin: "Eittss tunggu dulu dong, aku baru mau kasih kameranya kalo kamu udah aku anter sampe sekolah. Ayo masuk ke mobil"
Abel: "Tapi janji ya, kamu mau balikin kamera aku kalo kita udah sampe sekolah?"
Justin: "Iya, bawel ah ayo cepet naik"
Abel: "Iya iya"

— — — — — Skip sampe sekolah — — — — —

Abel: "Udah sampe sekolah kan, sekarang mana kamera aku?"
Justin: "Ambil aja tuh di jok belakang"
Abel: (mencari di jok belakang) "Mana Justin disini tuh gak ada apa-apa"
Justin: "Hah masa sih jangan-jangan ketinggalan di rumah"
Abel: "Yah elah gimanasih"
Justin: "Sorry, gimana kalo nanti siang aku jemput kamu? Baru abis itu kita ke ngambil bareng-bareng soalnya aku juga masih ada urusan"
Abel: "Terserahlah, pokoknya aku mau nanti siang kameraku harus ada"

Aku pun masuk kesekolah dengan wajah sedikit cemberut. Cody dan Stevani pun menghampiriku

Cody: "Hey ada apa kok mukanya kusut gitu?"
Stevani: "Iya ada apa bel? Tadi juga aku liat kamu dianterin sama orang ya, siapa?"
Cody: "Hah dianterin sama orang, siapa bel?"
Abel: "Itu tadi Justin, kamera aku kemarin ketinggalan dimobilnya dan sekarang dia lupa bawa"
Stevani: "Kok kamu belakangan ini deket banget sih sama Justin?"
Cody: "Apa kamu pacaran sama Justin?"
Abel: "Hahaha kalian itu FBI ya? Kok dari tadi nanya mulu sih. Udah ah ga penting juga" (tertawa)

Jam pelajaran kedua pun berakhir sekarang tibalah jam pelajaran olahraga. Semua anak murid dikelasku langsung menuju kolam renang *indoor loh* membawa baju renang *bukan bikini loh tapi baju renang*

— — — Cody POV — — —

Cody: (dalem hati) Kira-kira Abel pacaran gak ya sama Justin. Semoga enggak deh

Aku pun dikagetkan oleh suara Abel.

Abel: "Cody, kamu bawa baju renang kan?"
Cody: "Bawa dong hehe"
Abel: "Bagus deh, yah sekarangkan pengambilan nilai gaya bebas -_-"
Cody: "Emang kenapa kalo gaya bebas?"
Abel: "Aku gak terlalu bisa gaya bebas, kamu sih enak atlet renang"
Cody: "Optimis aja, kamu pasti bisa kok" (menggenggam tangan Abel)
Abel: "Thanks ya" (senyum)
Stevani: "Woy malah pacaran udah cepet ganti baju sana entar kalo telat dimarahin Bu Louis loh"
Abel: "Iya iya lagian siapa juga yang pacaran"

Aku dan Cody segera ganti baju diruangan masing-masing. Aku juga mengambil kacamata ku di loker. Jam renang pun sudah dimulai.

— — — Abel POV — — —

Aku mulai nyebur ke kolam, awalnya aku berenang dengan sangat mulus tapi ditengah kolam tiba-tiba perut kram. Aku tidak bisa bergerak, aku berusaha mengambang sekuat tenaga tapi tidak bisa
Aku tenggelam, lalu tiba-tiba semua menjadi gelap. Aku pingsan.

— — — Cody POV — — —

Aku melihat Abel yang akan berenang. Sampai ditengah kolam, aku melihat dia melambat dan tenggelam. Aku melihat dia berusaha sekuat tenaga, tapi dia sudah kehabisa tenaga. Tanpa membuang-buang waktu aku segera loncat kekolam dan menyelamatkan Abel. Abel pingsan dikolam. Aku membawanya kepinggir kolam dan berusaha membuatnya sadar. Aku memberikannya nafas buatan berkali-kali. Aku tidak bisa berfikir apa-apa. Yang ada di otak ku sekarang hanyalah bagaimana caranya membuat Abel sadar kembali.

Cody: (dalem hati) Dia pasti banyak keminum air. Terus juga dia pasti kekurangan napas. Apa yang harus aku lakuin. Abel aku mohon kamu sadar sekarang. Aku gak mau kamu kenapa-napa. Maafin aku ya karna aku ga bisa jagain kamu. Maafin aku, karna aku kamu jadi kaya gini (sedih)

Tak lama kemudian Abel sadarkan diri. Dia terlihat batuk berkali-kali dan muntah air. Aku segera minta ijin pada Bu Louis untuk membawa Abel ke UKS. Aku langsung menggendong Abel ke UKS. Di UKS aku menyuruhnya untuk tiduran dan menyelimutinya agar dia gak kedinginan. 

Cody: "Maafin aku ya bel, gara-gara aku kamu jadi begini"
Abel: "Loh kenapa harus minta maaf? Ini kan bukan salah kamu. Btw thanks banget ya aku ga tau deh gimana jadinya aku kalo ga ada kamu, mungkin aku udah…"
Cody: (meletakkan telujuknya dibibir Abel) "Psst, kamu ga boleh ngomong gitu ya. Selama ada aku, aku gak akan ngebiarin kamu kenapa-kenapa. Aku janji"
Abel: (memeluk Cody) "Thanks ya Co, kamu itu emang sahabat terbaik aku. Ohiya mending kamu ganti baju dulu deh, emang ga dingin apa pake celana renang doang gitu? Lagian aku juga mau ganti baju dulu"
Cody: "Iya, iya bentar ya"

Aku pun berjalan ke kamar mandi UKS untuk mengganti seragam.

Cody: (dalem hati) Ternyata Abel cuma nganggep aku sahabatnya doang. Tapi gapapa kok cukup bisa berada di sisinya dan bisa ngelindunginya aja udah bisa bikin aku bahagia. Apalagi kalo bisa ngeliat dia tersenyum bahagia

Aku telah mengganti pakaian renangku dengan seragam sekolah. Abel juga sudah berganti pakaian, tapi karna Abel masih sangat pucat aku menyuruhnya untuk tetap beristirahat di UKS

Cody: "Abel kamu masih pucat banget, kamu istirahat disini dulu ya"
Abel: "Iya, udah sana kamu balik ke kelas nanti dimarahin loh"
Cody: "Oh jadi ceritanya ngusir nih?"
Abel: "Co, sekali lagi thanks ya" (peluk Cody)
Cody: "Iya" (senyum sambil membelai lembut kepala Abel)

Aku segera masuk ke kelas dan mengikuti jam pelajaran selanjutnya sampai pulang.

— — — Abel POV — — —

Aku masih terkulai lemas di tempat tidur UKS. Aku belum kuat ngapa-ngapain. Kepala aku rasanya pusing banget dadaku juga tadi rasanya sesak. Sesak banget sampe-sampe aku yakin kalo paru-paruku udah mau copot karna kepenuhan air. Aku sedikit terkaget karna tiba-tiba ada orang yang masuk. Ternyata Cody dan Stevani.

Stevani: "Bel kamu gapapa kan?"
Abel: "Iya aku gapapa kok"
Cody: "Perlu kerumah sakit ga?"
Abel: "Ga perlu lah, aku udah mendingan kok cuma ya masih lemes sama sedikit pusing aja"
Stevani: "Lagian tadi kamu kenapa bisa sampe kaya gitu? Bukannya kamu lumayan jago renang ya?"
Abel: "Aku juga ga tau, cuma tadi tiba-tiba perut aku kram"
Cody: "Yaudah ayo aku anter pulang"
Stevani: "Ohiya ini bel tas kamu"
Abel: "Thanks ya Stev" (senyum)
Stevani: (mengangguk)
Cody: "Ayo bel aku bantu berdiri"

Aku, Cody, dan Stevani sampai di gerbang sekolah. Cody sedang mengambil mobilnya. Tiba-tiba ada sebuah mobil yang menghampiriku dan Stevani. 

Abel: (dalem hati) Ohiya aku lupa kalo ada janji sama Justin. Aduh gimana nih aku ga enak sama Cody

Justin: "Hey, ayo kamu udah pulangkan?"
Abel: "Justin kamu ngapain disini?"
Justin: "Of course jemput kamu sekalian ngambil kamera kamu"
Abel: "Ohiya kamera aku, tunggu temen aku sebentar ya"

Tak lama kemudian Cody pun datang dengan mobilnya.

Abel: "Co, maaf ya aku gak bisa pulang bareng kamu, aku lupa kalo aku udah ada janji"
Cody: "Oh kamu udah ada janji ya? Oh yaudah hati-hati, jaga kesehatan kamu ya. Jangan sampe kecapean"
Abel: "Pasti, thanks ya dadah" (senyum sambil melambaikan tangan)

Aku masuk kemobilnya Justin dan pergi kerumahnya untuk mengambil kameraku yang tertinggal disana.

Justin: "Kamu lagi sakit ya?" 
Abel: "Engga kok"
Justin: "Gausah bohong, muka kamu itu pucet banget"
Abel: "Tapi aku beneran gak apa-apa" (berbohong)

Satu-satunya yang ada dipikiranku sekarang hanya cepat-cepat mengambil kamera setelah itu pulang untuk istirahat karna nanti sore masih ada wawancara. Aku dan Justin pun sampai di hotel. Begitu pintu kamar terbuka aku langsung mencari dimana kameraku.

Abel: "Mana kameraku?"
Justin: "Tuh diatas meja" (menunjuk sebuah meja disamping kasur)

Aku langsung berjalan kearah meja itu lalu mengambil kameraku dan memasukkannya ke dalam tas. Aku segera berjalan ke arah pintu untuk pulang

Justin: "Kamu mau kemana?"
Abel: "Aku mau pulang, nanti sore masih ada wawancara"
Justin: "Tapi kamu harus istirahat, muka kamu itu udah pucet banget"
Abel: "Aku gak apa-apa kok"

Tiba-tiba aku merasa seluruh ruang berputar, tubuhku menjadi lemas, seluruh suara juga menjadi redup. Aku terjatuh.

— — — Justin POV — — —

Aku melihatnya berjalan menuju pintu. Sepertinya dia mau pulang.

Justin: "Kamu mau kemana?"
Abel: "Aku mau pulang, nanti sore masih ada wawancara"
Justin: "Tapi kamu harus istirahat, muka kamu itu udah pucet banget"
Abel: "Aku gak apa-apa kok"

Tiba-tiba aku melihat tubuhnya hampir ambruk. Aku segera menahannya dan memeluknya agar tidak ambruk. Kurasakan tubuhnya sangat panas. Benar-benar panas. Kupegang keningnya sangat panas.

Justin: "Tuh kan masih bisa bohong lagi, jelas-jelas kamu demam gini"
Abel: (terkulai lemas)
Justin: "Yaudah kamu istirahat disini dulu aja. Biar aku telepon dokter dan senior kamu"

Aku pun segera menggendong Abel ke tempat tidur dan menyelimutinya dengan bed cover agar terasa hangat. Setelah itu aku segera menelepon dokter dan seniornya Abel untuk memberitahu bahwa Abel tidak bisa mengikuti wawancara. Aku juga membatalkan semua jadwal acaraku hari ini karna ingin menemani Abel. Dokter pun datang dan segera memeriksa Abel.

Dokter: "Abel hanya menderita demam biasa dan kecapean" (menuliskan resep obat)
Justin: "Tapi dia gak menderita penyakit seriuskan dok?"
Dokter: "Tidak, dia hanya harus minum obat teratur dan banyak istirahat" (memberikan resep obat)
Justin: "Oh kalo begitu terima kasih dokter"

Dokter pun meninggalkan ruangan. Aku melihat Abel yang terkulai lemas. Entah mengapa aku merasa sedih melihatnya. Disaat aku sedang melamun terdengar suara pintu diketuk. Aku sedikit terkejut, kulihat kearah pintu ternyata itu adalah seniornya Abel yang ku ketahui namanya Jessie. Karna kita seumuran jadi aku memanggilnya dengan sebutan nama.

Jessie: "Permisi, apa Abel disini?"
Justin: "Ohya silahkan masuk, Abel lagi istirahat disini"

Jessie langsung menghampiriku dan Abel.

Jessie: "Abel kamu gapapa kan?"
Abel: "Iya Abel gapapa, kok kak jessie bisa ada disini?"
Jessie: "Tadi Justin telepon kakak dan bilang kalo kamu lagi disini"
Justin: "Kalian bisa tidur disini untuk nanti malam, aku ingin tebus obat ini dulu untuk Abel"
Abel: "Thanks, tapi aku gak mau ngerepotin kamu lagi. Aku mau pulang sekarang aja"
Justin: "Tapi aku sama sekali ga merasa kamu repotin kok"
Abel: "Tapi tetep aja aku ga enak, lagipula juga aku kan bukan siapa-siapa kamu"
Justin: "Yaudahlah kalo emang itu mau kamu, tapi ijinin aku ngejagain kamu sehari ini aja. Gimana?"
Abel: (senyum sambil mengangguk) "Thanks ya"
Kak Jessie: "Oh yaudah kalo gitu kamu pulangnya sama Justin aja ya, biar kakak yang nebus obat kamu"
Abel: "Thanks kak"

— — — — — Skip sampe rumah — — — — —

Aku membopong Abel masuk ke rumahnya. Aku membawanya ke kamarnya.

Justin: "Kamar kamu dimana?"
Abel: (menunjuk sebuah kamar)

Sesampainya dikamar, aku langsung menyuruhnya istirahat. Setelah Abel tertidur duduk disamping ranjangnya sambil memperhatikannya.

Justin: (dalem hati) Sebenarnya apa yang spesial dari gadis ini? Kenapa belakangan ini aku selalu ingin berada didekatnya? Mengapa tadi aku begitu sangat khawatir saat melihatnya hampir jatuh? Ada apa denganku sebenarnya

Tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara seseorang. Ternyata itu Jessie, ia ingin memberikan obatnya Abel

Jessie: "Permisi"
Justin: "Oh Jessie, silahkan masuk"
Jessie: "Justin, ini obat Abel" (memberikan sebuah kantong)
Justin: (mengambil kantong yang diberikan Jessie)
Jessie: "Justin sebelumnya terima kasih karna kamu mau merawat Abel, tapi maaf aku harus pergi sekarang karna ada wawancara. Gapapa aku tinggal sendiri?"
Justin: "It's okay, aku gapapa kok"
Jessie: "Oke kalo gitu aku tinggal sekarang ya, bye" (meninggalkan ruangan)
Justin: "Bye"

Tanpa sadar aku pun tertidur sambil duduk disamping ranjang Abel.

— — — Abel POV — — —

08.30 pm

Aku terbangun dari tidurku. Aku melihat keluar jendela ternyata langit sudah gelap. Aku bangun ingin menyalakan lampu, tapi kulihat Justin sedang tertidur disamping ranjangku. Aku ingin membangunkannya, tapi melihat tidurnya yang begitu lelap jadi aku mengurungkan niatku.

Abel: (dalem hati) Tenyata Justin bener-bener ngejagain aku. Pasti dia bosen banget nungguin aku. Dia juga pasti kecapean karna jadwalnya kan padet banget

Aku langsung bangun dan menyiapkan makanan. Hari ini aku menyiapkan makanan untuk 3 orang (Yap satunya lagi Justin). Setelah semuanya siap aku kembali kekamar untuk membangunkan Justin. Saat aku ingin menyentuh pundaknya tiba-tiba ia sudah terbangun duluan.

Abel: (menyentuh pundak Justin)
Justin: (terbangun)
Abel: (kaget) "Justin kamu udah bangun?"
Justin: "Ya, bagaimana keadaanmu"
Abel: "Sudah lebih baik, terima kasih ya karna sudah menjagaku. Kamu pasti bosen banget ya nungguin aku"
Justin: "Engga juga" (senyum)
Abel: "Ohiya ayo makan, aku udah nyiapin makanan untuk kita. Kamu pasti laperkan nungguin aku"
Justin: (mengikuti Abel)

— — — — — Skip makan — — — — —

Selesai makan, aku langsung merapikan meja makan. Lalu gak lama kemudian Kak Jessie dateng. Karna kak jessie udah dateng jadi Justin pamit pulang 

Kak Jessie: "Aku pulang"
Abel: "Kak Jessie, gimana wawancaranya? Maaf ya aku gak bisa ikut"
Kak Jessie: "Berjalan lancar kok, tenang aja"
Abel: "Baguslah kalo begitu. Yaudah makan kak"
Justin: "Abel, Jessie aku pamit dulu ya. Aku harus pergi sekarang"
Abel: "Thanks ya" (senyum)
Justin: (senyum) "Oke bye"
Abel & Kak Jessie: "Bye"

Justin pun pergi meninggalkan aku dan Kak Jessie. 

— — — — — Skip pagi — — — — —

Aku berangkat sekolah seperti biasa hanya saja hari ini aku berangkat bareng Stevani. Kami memasuki kelas, jam pelajaran berlalu satu demi satu sampai jam pulang pun berbunyi. Aku berjalan keluar gedung duluan.

Stevani: "Bel kamu duluan aja, nanti aku nyusul"
Abel: "Oh yaudah. Aku tunggu digerbang ya"
Stevani: "Oke"

Saat sudah sampai digerbang, terlihat Cody dengan mobilnya mengajak pulang bareng. Tak lama kemudian dateng lagi Justin dengan mobilnya menawarkan tumpangan.


Siapakah yang akan dipilih Abel? Cody atau Justin? Tunggu part selanjutnya yaaa :) Dadah babay… Komennya ditunggu yaa

1 Jan 2013

Cody Love Story (CLS) - Crazy But True!! part 3


Selamat membaca yaa :))

Aku langsung masuk ke kamar dan mengaktifkan hp, ternyata baru 3 menit aktif sudah ada 3 sms masuk. Aku langsung membuka pesannya. Ternyata itu sms dari Cody. Isi smsnya begini nih

pesan pertama
To: Abel
From: Cody

Hey apa benar ini nomor hpya Abel? Ini aku Cody :)


pesan kedua
To: Abel
From: Cody

Kamu mau berangkat kesekolah bareng aku gak besok? Kalo mau aku akan menjemputmu. See you :)


pesan ketiga
To: Abel
From: Cody

Bagaimana apa kamu mau? Aku akan menjemputmu pukul 06.00 See you tommorow :)


Aku segera membalas pesannya

To: Cody
From : Abel

Maaf baru membalas pesanmu. Ya ini aku Abel, Ya baiklah, aku akan menunggumu besok. Jangan telat ya hehe :) See you tommorow too

Setelah membalas sms dari Cody aku langsung keluar kamar untuk makan. Di meja makan sudah terhidang Sop daging dan Ayam rica-rica. Makanan ini dimasak semua oleh Kak Jessie loh! Berhubung Kak Jessie belajar masak dari mamanya yang berdarah Indonesia jadi masakannya khas Indonesia hehe. 

Abel: "Wah kayanya enak nih"
Kak Jessie: "Enak lah siapa dulu yang masak, udah ayo cepet makan entar sopnya keburu dingin jadi ga enak dimakannya"
Abel: "Sisp bos, ohya kak besok kita ga berangkat bareng ya" (sambil makan)
Kak Jessie: "Loh emang kenapa? Dijemput Justin yaaa? Eciieee…" (tersenyum jail)
Abel: "Engga sih, yee sotoy sih kaya dukun"
Kak Jessie: "Loh kok dukun? Emang dukun masih ada ya hari gini?"
Abel: "Tau, ada kali di Indonesia hahaha"

Setelah menyelesaikan makan malam, aku langsung masuk ke kamar untuk tidur.

— — — — — Skip tidur — — — — —

Aku sudah di depan rumah menunggu Cody, tak lama kemudian Cody datang dengan mobilnya.

Cody: "Morning princess, udah siap
berangkat?" (membukakan pintu mobil)
Abel: "Cody apaan sih, aku tuh tuh bukan princess tau" (masuk ke mobil)
Cody: "Gapapa, karna bagi aku kamu itu seperti princess"
Abel: "Terserah kamu ajalah haha" (tertawa kecil)
Cody: "Tuh kan kamu cantik banget, apalagi kalo lagi tertawa. Seperti princess"
Abel: (memerah) "Udah ah, udah sampe tuh"
Cody: "Oke, kita udah sampe" (mematikan mesin mobil)
Abel: (keluar dari mobil)
Cody: "Ayo ke kelas bareng"
Abel: "Ayo"

Saat sedang berjalan di lorong tiba-tiba bahuku di tepuk oleh seseorang dari belakang. 

Stevani: "Abel!"
Abel: "Pasti Stevani"
Stevani: "Eh kamu yang anak beru kemarin kan? Kenalin, aku Stevani sobatnya Abel" (mengulurkan tangan pada Cody)
Cody: (menjabat tangan Stevani) "Aku Cody, nice to see you" (senyum)
Stevani: (salting) "Nice to see you too" (senyum)
Abel: "Stev kemaren kamu kemana aja?"
Stevani: "Hehe nemenin grandma dirumah, kan kasian sendiri"
Abel: "Ooo…"

Kita bertiga masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasa sampai bel pulang berbunyi.

Cody: "Pulang bareng yuk, tapi nanti kita ke cafe dulu ya sekalian makan siang"
Abel: "Boleh-boleh, tapi ajak Stevani ya"
Cody: "Yaudah ajak aja, aku ngambil mobil dulu ya"
Abel: "Oke"

Cody pun meninggalkan Abel untuk ngambil mobil. Sedangkan Abel, nunggu Stevani yang masih merapikan peralatan tulisnya.

Abel: "Stevani kamu mau ikut gak sama aku dan Cody, kita mau ke cafe sekalian makan siang?"
Stevani: "Mau mau, soalnya perut aku udah dangdutan dari tadi nih" *loh kok ngerti dangdutan? namanya juga cerita*
Abel: "Yaudah ayo, Cody udah nunggu di depan"

Kita bertiga langsung pergi ke cafe dideket sekolah. Kita mengambil meja didepan cafe. Kami memesan makanan. Setelah kami menghabiskan makanan kami, kami ngobrol-ngobrol sebentar. Aku kedalam cafe karna aku ingin membeli milkshake, saat aku keluar cafe tiba-tiba ada yang menabrakku. Milkshake ku tumpah mengenai baju orang yang menabrakku. Ternyata orang yang menabrakku adalah Justin.

Justin: (kaget+sedikit membentak) "Heh kalo jalan liat-liat dong. Liat nih baju gue jadi basah" (melihat bajunya yang basah)
Abel: "Ya sorry, kan kamu yang nabrak gimana sih"
Justin: (melihat wajah Abel) "Lo lagi? Gila lo tuh kalo jalan ga pernah liat-liat ya?" (emosi)
Abel: "Kan kamu sendiri yang jalannya ga liat-liat, kenapa jadi nyalahin orang"
Justin: "Lo itu ya? (nahan emosi)

Tak lama kemudian terlihat beberapa pelajar jhs cewe yang bergerombol dan seperti sedang mengejar seseorang

Justin: " Eh bantuin gue dong, jangan sampe mereka liat gue disini"
Abel: "Oh lagi dikejar sama fans, kenapa kamu mesti lari?"
Justin: "Gimana gue gak lari, gila aja gue diciumin, dipeluk, dicubitin, sampe di tabok"
Abel: (tertawa) "Yaudah kamu masuk aja kedalem"
Justin: (lari kedalem cafe)

Ada beberapa anak cewe yang menghampiriku, ternyata dia dan teman-temannya adalah pelajar jhs dari Indonesia yang sedang bertukar pelajar. Dan kebetulannya lagi mereka adalah pelajar dari jhs ku dulu.

Cewe 1: "Excuse me, can you speak in Indoesian language?"
Abel: "Tentu kenapa?"
Cewe 2: "Loh kakak Kak Abel kan?"
Abel: "Iya kok tau?"
Cewe 2: "Kita ade kelas kakak di Jakarta Internasional School, Kan kakak dulu anak osis gimana gak terkenal!"
Abel: "Oh jadi kalian anak JIS, iya aku alumnus situ. Dan sekarang aku sekolah disini"
Cewe 1: "Wah kakak keren, ohiya kakak tadi liat Justin Bieber lewat sini ga?"
Abel: (senyum) "Engga tuh"
Cewe 2: "Oh makasih ya kak"
Abel: (mengangguk) "Iya" (senyum)

Tiba-tiba ada yang menepuk bahuku dari belakang. Ternyata orang itu Cody bersama Stevani.

Stevani: "Bel kamu ngapain aja sih kok lama banget?"
Cody: "Iya, pulang yuk udah sore nih"
Abel: "Sorry, ketemu ade kelas dari Indonesia nih. Kenalin yang ini namanya Shinta (menunjuk cewe 1), kalo yang ini namanya Sania (menunjuk cewe 2)"

Stevani dan Cody pun saling berjabat tangan dengan Shinta dan Sania. Sania dan shinta juga meminta foto bareng dengan Cody

(pake bahasa Indonnesia )
Shinta : "Kakak kok enak banget sih bisa temenan sama Kak Cody?"
Sania: "Iya, dia itukan udah ganteng, keren, baik, romantis, suaranya bagus, perfect deh pokoknya"
Abel: "Haha kalian ini, udah dicariin guru tuh. Belajar yang bener ya. Dadah" (melambaikan tangan)

Setelah Shinta dan Sania pergi, aku, Cody, dan Stevani berjalan ke mobilnya Cody. 

Cody: "Tadi kamu sama mereka ngomongin apa sih kok bawa-bawa nama aku?" (penasaran)
Abel: "Kasih tau gak ya, adadeh" (terseyum jail)
Stevani: "Ih Abel kasih tau dong kan aku juga pengen tau"
Abel: "Gak mau ah hehe!"

Aku, Cody, dan Stevani saling bercanda-canda. Tapi tiba-tiba tangan aku ditarik seseorang dari belakang, otomatis aku tertarik kebelakang. Ternyata yang menarikku adalah Justin.

Justin: "Sorry, tapi cewe ini mau gue pinjem dulu"

Aku, Cody, dan Stevani hanya bisa saling bertatapan bingung. Aku dibawa Justin kearah yang berlawanan dengan Cody dan Stevani.

Abel: "Sebenarnya kamu mau bawa aku kemana sih?" (kesel)
Justin: "Lo tuh harus tanggung jawab karena udah numpahin minuman lo kebaju gue"
Abel: "Hah kok aku? Kan kamu sendiri yang nabrak aku"
Justin: "Tapi itukan minuman lo, jadi elo lah yang harus tanggung jawab. Udah cepet masuk kemobil"
Abel: (menggerutu)

— — — Justin POV — — —

Justin: (dalem hati) "Sebenarnya sih cewe ini cantik juga. Hmm mikir apasih gue" (senyum-senyum)
Abel: "Heh kamu kenapa senyum-senyum sendiri?"
Justin: "Bukan urusan lo"

— — — Abel POV — — —

Abel: (dalem hati) "Sumpah deh ini orang minta banget dipites. Gue bingung, orang ngeselin kaya gini kenapa bisa punya fans bejibun ya? Ah bodo lah, mending aku sms Kak Jessie biar gak khawatir" (mengeluarkan hp)


To: Kak Jessie
From: Abel

Kak hari ini aku pulangnya agak telat ya. (Masakin yang enak ya)


Tak lama kemudian ada balasan dari Kak Jessie


To: Abel
From

Iya, emang kenapa ada tugas tambahan?


Aku segera membalasnya

To: Kak Jessie
From: Abel

Ya begitulah kak

Mobil berhenti didepan sebuah rumah mewah.

Abel: "Hah mau ngapin kita kesini?"
Justin: "Ya mau ganti baju lah, masa mau kondangan *loh kok ngerti kondangan, namanya juga cerita*
Abel: (mengikuti Justin)

Sesampainya dikamar Justin, Justin segera membuka lemari dan melepas bajunya. Otomatis tanganku terangkat menutup mata.

Abel: "Waaaa" (berteriak kecil)
Justin: "Heh lo ngapain sih teriak-teriak? Udah cepetan sini pilihin baju yang cocok buat gue pake ke studio"
Abel: (menutup mata sambil berjalan ke arah Justin)
Justin: "Kalo lo jalannya kaya gitu nanti lo bisa…"

Belum selesai Justin berbicara, aku sudah terpeleset karpet yang berada disamping tempat tidur. Aku berteriak lalu reflek memeluk justin yang ada didepanku. Justin juga menangkapku *kaya ikan aja* dan alhasil aku mendarat dipelukannya Justin. Kami sempat terdiam beberapa detik menyadari apa yang sudah terjadi. Jantungku tiba-tiba saja berdegup sangat cepat. Lalu ketika aku menyadari bahwa aku sedang berada dipelukan Justin yang sedang tidak memakai baju, aku segera berdiri dan melepaskan pegangan ku

Abel: "So.. sorry!"
Justin: "Baru juga mau dibilangin lo bisa jatoh, eh udah jatoh duluan. Udah cepetan deh pilihin, gue udah telat nih"
Abel: (melihat-lihat pakaiannya) "Ini aja kemeja yang warnanya ungu terang"
Justin: "Bingo, gue juga maunya yang ini" (memakai kemejanya)
Abel: "Kalo udah tau apa yang mau dipake ngapain juga nyuruh aku kesini"
Justin: "Iseng aja!"
Abel: "Udah ah aku mau pulang" (meninggalkan Justin)
Justin: (menahan tangan Abel) "Biar gue anter"
Abel: (dalem hati) Sialan, kenapa jadi deg-degan gini ya? "Gak usah aku bisa sendiri" (melepaskan tangan Justin)
Justin: "Udah deh gak usah bawel" (menarik tangan Abel)
Abel: "Kamu tuh ga bisa lembut dikit ya sama cewe, sakit tau"
Justin: "Bisa kok, ayo" (menggandeng tangan Abel)
Abel: "Gak pantes, udah ah lepasin, aku bisa jalan sendiri"
Justin: "Jangan ngambek gitu dong, entar cantiknya ilang loh" (megang dagunya Abel)
Abel: "Lucu haha" (ketus)

Aku diantar Justin ke rumah pake mobilnya Justin, sepanjang perjalanan aku hanya diam.

Justin: "Udah nyampe tuh" (menghentikan mobilnya)
Abel: "Oh!" (keluar dari mobil)
Justin: (menahan tangan Abel) "Thanks nya ma?"
Abel: "Gak punya" (lari masuk ke rumah)

— — — Justin POV — — —

Justin: (dalem hati) Lucu juga itu cewe, menarik

Gue langsung tancep gas ke studio. Tapi waktu gue liat ke jok sebelah gue ternyata ada kameranya Abel yang ketinggalan. Gue berniat buat puter balik tapi suasana emosi Abel lagi gak bagus jadi gue mutusin besok pagi aja balikinnya.

— — — Abel POV — — —

Abel: (dalem hati) Mimpi apa ya semalem bisa sampe ketemu sama orang yang nyebelin banget kaya gitu, seenaknya aja lagi. Dia kira aku baby sisternya apa yang selalu ada buat dia setiap saat

Kak Jessie: "Ada apa bel kok cemberut gitu?"
Abel: "Ih aku bingung deh kenapa orang nyebelin kaya gitu kok bisa banyak fansnya, padahal juga ga ada bagus-bagusnya" (kesel)
Kak Jessie: "Hah siapa? Justin?"
Abel: "Udahlah kak ga usah sebut-sebut nama itu lagi"
Kak Jessie: "Hahaha ati-ati loh nanti kalo suka gimana"
Abel: "Gak mungkin! Dia tuh bukan tipe aku banget"
Kak Jessie: "Sebenarnya tadi tuh kamu ngapain aja sih bisa sampe pulang jam 7 gini"

Aku pun menceritakan semua yang terjadi tadi mulai dari di cafe sampai pulang, tentunya tanpa adegan pelukan tadi. Kak Jessie hanya bisa tertawa

Abel: "Ah mendingan gausah diceritain deh tadi, bukannya nenangin adenya maah ngetawain"
Kak Jessie: "Ciee yang ngambek, udah sana mandi abis itu makan. Ohiya jangan lupa ya besok kita bakal ada wawancara sama produser film twilight tentang seri twilight selanjutnya"
Abel: "Iya, iya"

Aku pun segera mandi dan makan malam. Setelah itu aku masuk kekamar dan mengecek hp, ada 13 missed call lalu ada telepon lagi dari…


Dari emak mu *loh* bukan deng, tungguin aja part selanjutnya. Sorry kalo jelek, kan sama kaya yang baca hehehe :D Peace mamen ._.V

3 Jan 2013

Cody Love Story (CLS) - Crazy But True!! part 7


Selamat membaca kawan *nyengir*


Aku langsung keluar dari ruang make-up dan pergi menuju backstage. Di backstage aku dihampiri oleh seorang cewe.

Cewe: "Hey kamu siapa?" (senyum)
Abel: (senyum) "Aku Abel temennya Cody, kamu?"
Cewe: "Oh jadi kamu yang namanya Abel, aku Alli adiknya Cody"
Abel: "Oh, nice to see you" (senyum)
Alli: "Nice to see you too, ternyata bener ya kata Cody"
Abel: "Emangnya Cody ngomong apa?"
Alli: "Cody bilang kalo kakak itu orangnya cantik, baik pula"
Abel: "Makasih haha jadi malu"
Alli: (tertawa kecil) "Kakak juga orang yang menyenangkan"
Abel: "Ah udah ah entar aku terbang lagi hehehe, gak usah panggil kakak ya, panggil Abel aja" (tertawa kecil)
Alli: (mengangguk) "Okee"

Gak lama kemudian Cody datang menghampiri kami. 

Cody: "Kalian udah saling kenal?"
Abel: "Udah kok, kamu enak punya ade yang asik kaya Alli"
Cody: "Ya begitulah"
Abel: "Alli kamu mau gak kapan-kapan kita jalan bareng?"
Alli: "Boleh-boleh, wah kayanya seru tuh"
Abel: "Yeeeeaaaayyyy"
Cody: "Ohya aku naik keatas panggung dulu yaa"
Abel: "Eh tunggu dulu, nih minum dulu tehnya biar lebih relax"
Cody: "Thanks" (senyum)

Cody pun menenggak habis teh camomile *gatau nulisnya* yang ku buatkan. Setelah itu dia langsung naik ke atas panggung.

Alli: "Abel kita ikut nonton juga yuk, tapi jangan didepan panggung banget"
Abel: "Ayo ayo"
Alli: "Eh tunggu aku pake jaket dulu biar gak ketauan"

Cody pun bagai menyihir semua penonton tak terkecuali aku dengan lagu-lagunya. Dia sudah menyanyikan sekitar 13 lagu, sampailah pada lagu terakir Not Just You. Dia akan melempar sebuah piringan plastik, dan meminta 1 orang gadis yang berhasil mendapatkan piringan itu untuk naik keatas panggung. Dia mulai melempar piringannya, suasana hening seketika ruangan pun menjadi gelap. Tak lama piringan itu sudah mendarat didepanku. Aku kaget, semua mata mengarah padaku begitu pula lampu sorot yang tadi menyorot piringan itu. Cody memecahkan keheningan.

Cody: "Lucky girl, ayo naik ke atas panggung"

Masih dalam keadaan kaget, ada dua panitia yang mengantarkan ku ke panggung. Aku naik keatas panggung, diatas panggung aku diberikan sebuah buket bunga yang sangat indah, Cody juga menggandengku. Tiba-tiba saja aku merasa pipiku sangat panas. Sepertinya pipiku sudah sama merahnya dengan kepiting rebus. Cody mulai menyanyikan lagunya bait demi bait penuh penghayatan. Setelah lagu selesai dinyanyikan, Cody melakukan hal yang membuat para Simpsonizer menjerit. Dia mencium pipiku. Aku sendiri kaget setengah mati ketika dia menciumku. Kurasa pipiku sudah bertambah merah.

Abel: (berbisik) "Apa yang kamu lakukan?"
Cody: (tersenyum) "Mencium pipimu :p"

Konser pun telah selesai. Aku pun turun dari panggung dan menghampiri Alli di backstage

Alli: "Ciee yang dicium" (nada menggoda)
Abel: "Apa deh Alli" (merah)
Alli: "Ih pipinya merah, eciieee"

Tiba-tiba Cody datang menghampiri aku dan Alli, sepertinya dia udah ganti baju biasa

Cody: "Hey" (senyum)
Abel: "Hey :) Congrats ya konser kamu berjalan sukses"
Cody: (nyengir) "Thanks"
Alli: "Eciiee dah ada yang lagi pdkt nih ekhem ekhem" (pura-pura keselek kulit duren)
Abel: "Ehhmm Alli, Cody aku pamit pulang dulu ya udah malem"
Alli: "Dianterin Cody aja? Mau kan? Eh aku pergi duluan ya dadah" (dorong-dorong Cody)
Cody: (agak kaget) "Eh iya aku anter aja ya, lagian gak baik ngebiarin cewe pulang sendiri malem-malem gini"
Abel: "Gausah deh aku gamau ngerepotin, lagian kamu kan masih cape"
Cody: "Aku seneng kok kalo bisa nganter kamu, sama sekali gak ngerepotin"
Abel: "Yaudah deh hehe thanks Cody :D"
Cody: (senyum) "No prob, ayo" (menggandeng tangan Abel)

Aku pun digandeng Cody sampe ke depan mobil. Cody ngebukain pintu mobilnya, lalu kita capcus ke rumah ku. Di mobil kita ngobrol-ngobrol santai.

Cody: "Menurut kamu gimana tentang konser aku tadi?"
Abel: "Keren!!! Walaupun aku tadi sempet kaget"
Cody: "Kaget? Oh hehe itu cuma hadiah bagi angels yang beruntung"
Abel: "But you know, you make me blushing. Kalo tadi bukan aku yang naik keatas panggung, apa kamu juga akan mencium pipi gadis itu"
Cody: "I don't know, maybe no. Makanya pas aku tau lucky girl itu kamu aku seneng banget"
Abel: "Wooo curang cari kesempatan dalam kesempitan hahaha" (tertawa)
Cody: "Biarin haha" (tertawa)

Kami pun tertawa bersama didalem mobil.

Cody: "Oke kita sampe" (menghentikan mesin mobil)
Abel: "Cody, thanks ya for today. Kamu udah bikin aku seneng hari ini :)" (senyum)
Cody: "Thanks for today too :)" (senyum)
Abel: "Good night" (keluar dari mobil)
Cody: "Good night too"

Aku langsung masuk ke dalam rumah, masuk kamar, ganti pakaian, cuci muka, kaki tangan dan tidur.

— — — — — Skip sampe pagi — — — — —

Aku bangun tidur jam 9 *kebo banget*. Aku langsung mandi lalu pake hotpans sama kaos putih. Tak lama kemudian terdengar suara pintu diketuk *maklum belnya rusak*. Saat aku buka ternyata itu Justin. Dia terlihat sangat tampan dengan celana jeans item.

Abel: "Justin! Ayo masuk dulu"
Justin: "Hari ini kamu ada acara gak? Aku mau ngajak kamu ke festival"
Abel: "Enggak kok, wah kayanya seru tuh boleh-boleh. Yaudah aku ganti baju dulu ya"
Justin: "Okay"

5 menit kemudian aku udah ganti baju pake dress balon putih santai dengan wedges putih tanpa make-up *gak suka pake make-up*

Abel: "Sorry ya lama" (senyum)
Justin: "No prob, kamu cantik banget beneran deh gak boong"
Abel: "Hehe thanks kamu juga ganteng banget kok"
Justin: "Yaudah nyok"

Saat sampai mobilnya Justin, tiba-tiba perutku sakit.

Abel: "Adduuhh" (megang perut)
Justin: "Haahh kenapa bel? sakit?"
Abel: "Iya, kayanya karna aku belum makan dari semalem deh"
Justin: "Kenapa kamu bisa ceroboh gitu sih? Yaudah sekarang kita ke restoran dulu oke"
Abel: (mengangguk)

Setelah makan di restoran, kita langsung menuju ketempat festivalnya. Ternyata ada festival putri duyung di tengah kota. Aku sama Justin jalan-jalan di area festival sambil ngobrol-ngobrol, ketawa-ketawa, foto-foto sampai Justin mendapatkan sebuah pesan.

Abel: "Ada apa babe?" (senyum)
Justin: "Sorry ya babe aku harus pergi sekarang ada acara mendadak"
Abel: "Oh gitu ya"
Justin: "Ayo aku anter pulang"
Abel: "Ga usah, aku pulang sendiri aja entar kamu telat lagi"
Justin: "Kamu gapapa aku tinggal sendiri disini"
Abel: "Aku gapapa kok" (tersenyum lemah)

Aku melihat Justin berlari kecil menjauhiku. Aku hanya tertunduk lemah.

Abel: (dalem hati) Padahal baru aja sebentar kita seneng-seneng, eh Justinnya malah ada urusan

— — — Justin POV — — —

Aku mendapat sms dari Selena. Dia memintaku untuk menemaninya ke studio. Tanpa pikir panjang aku langsung pamit pada Abel.

Abel: "Ada apa babe?" (senyum)
Justin: "Sorry ya babe aku harus pergi sekarang ada acara mendadak"
Abel: "Oh gitu ya"
Justin: "Ayo aku anter pulang"
Abel: "Ga usah, aku pulang sendiri aja entar kamu telat lagi"
Justin: "Kamu gapapa aku tinggal sendiri disini"
Abel: "Aku gapapa kok" (tersenyum lemah)

Aku langsung berlari kecil meninggalkan Abel menuju mobilku. Selama perjalanan menuju rumah Selena, aku terus berpikir.

Justin: "Kenapa aku masih peduli sama Selena? Setelah apa yang telah dia perbuat padaku? Memutuskanku demi cowo lain. Apa aku masih sayang dan cinta sama Selena?"

Semua pertanyaan itu terjawab setelah aku melihat senyuman Selena yang mengembang melihat kedatanganku. Senyuman yang begitu menenangkanku. Aku menemaninya ke studio foto, studionya itu terletak dipusat kota New York dan itu berarti deket
tempat festival.

— — — Abel POV — — —

Aku kembali melanjutkan acara jalan-jalanku sendiri. Tiba-tiba ada yang menutup mataku dengan tangan dari belakang.

Abel: (kaget) "Ini siapa?"
Cowo: "Your prince" (nada berbisik)
Abel: (membuka mata lalu berbalik) "Justin!"
Cowo: "Hey I'm Cody not Justin!" (protes)
Abel: "Oh hey Cody, sorry :) aku kira kamu Justin"
Cody: "It's okay, kenapa sendirian di tempat festival gini?"
Abel: "Sebenarnya tadi aku sama Justin, tapi karna dia ada urusan jadi dia pergi duluan deh" (murung)
Cody: "Oh ayolah gak baik murung ditempat menyenangkan seperti ini. SMILE" (membentukkan senyuman di muka Abel)
Abel: (tersenyum)
Cody: "Nah gitu dong, kan jadi lebih cantik. Ayo kita seneng-seneng"

Aku pun jalan-jalan sama Cody, kita bercanda-canda, godain model yang lagi pake kostum putri duyungnya, foto-foto. Sampai disebuah taman, taman yang sama saat Justin mengajakku. Taman yang sangat indah dengan bunga warna-warni dengan kolam ikan ditengahnya. Aku dan Cody duduk di sebuah bangku taman.

Cody: "Eh bel tunggu bentar ya, aku punya kejutan untuk kamu"
Abel: "Hah kejutan apa?"
Cody: "Tutup dulu dong mata kamu"
Abel: "Mau ngapain? Gak mau ah"
Cody: "Yah ayo dong, percaya deh sama aku"
Abel: "Yaudah tapi jangan lama-lama ya"
Cody: "Iyaa"

Aku pun menutup mataku. Tak berapa lama kemudian Cody datang membawakan mahkota-mahkotaan dari bunga *kaya di film my heart* sama ice cream.

Cody: "Taraa sekarang buka mata kamu"
Abel: (membuka mata) "Waahhh"
Cody: (memakaikan mahkotanya ke kepala Abel) "You like a princess"
Abel: "Aaa thank you Co, you make me blushing now" (memerah)
Cody: "Nah ini dia es krimnya"
Abel: "Waaa es krim, kok kamu tau aku suka es krim?"
Cody: "Because, i know you so well"
Abel: "Aaa Cody, stop make me blushing"
Cody: "Hahah" (tertawa)

Kami pun tertawa bersama. Setelah hari menjelang siang, aku mengajak Cody untuk lunch di cafe deket sekolah. Aku dan Cody berjalan menuju cafe karna ingin menikmati suasana festival. Saat aku melihat-lihat sekelilingku, tanpa sengaja aku melihat Justin bersama seorang wanita. Aku berusaha untuk tidak negative thinking.

Abel: (dalem hati) Justin bersama wanita lain? Siapa wanita itu? Wanita itu mirip Selena? Ah tidak mungkin, itu pasti rekan kerja Justin. Ya pasti hanya sekedar rekan kerja

Cody yang menyadari perubahan raut wajahku langsung menanyakan keadaanku.

Cody: "Abel, ada apa?"
Abel: "Ngga kok gak ada apa-apa"
Cody: "Bohong" (curiga)
Abel: "Beneran deh Co, aku ga apa-apa. Yaudah yuk cepetan, aku udah laper"
Cody: "Oke"

Kami pun sampai di cafe yang dituju. Setelah memesan dan menghabiskan makanan kami, Cody mengantarku pulang kerumah.

Cody: "Okay sampe princess"
Abel: "Kamu mau mampir dulu?"
Cody: "Boleh-boleh hehe"

Kami pun masuk ke rumahku *bukan deng, rumahnya Kak Jessie*. Cody langsung menyalakan tv, sedangkan aku membuatkan teh untuknya. 

Cody: "Kok sepi? Kakak kamu kemana?"
Abel: "Kak Jessie? Dia lagi ke paris ada urusan"
Cody: "Oh"
Abel: "Yaudah tuh minum dulu tehnya"
Cody: "Thanks ya, teh buatan kamu enak banget"
Abel: "Lebeh -_-, itu teh biasa tau"
Cody: "Ehehe Abel sorry ya aku harus pergi sekarang, mau ada pemotretan"
Abel: "Iyee taudah yang sibuk, yaudah ati-ati ya dadah" (ngelambaiin tangan)
Cody: "Hehe iya dadah" (ngelambaiin tangan juga)

Cody pun pergi, tinggallah aku sendiri di rumah. Hari menjelang malam, aku makan malam sendiri setelah itu aku langsung tidur. Sampai teleponku berbunyi tepat tengah malam.

Cowo: "Hallo bel bisa turun kebawah sebentar gak?"
Abel: "Halloo ini siapa? Ada perlu apa malem-malem gini nelpon?" (setengah sadar)
Cowo: "Ini aku Cody, udah cepetan kebawah aku udah didepan rumah kamu nih"
Abel: "Hah Cody? Mau ngapain? Ini kan udah jam 12 malem lewat -_-" (ngeliat jam)
Cody: "Yaudah kamu kebawah aja dulu, sekarang"
Abel: "Iya iya aku kebawah sekarang, tunggu bentar"

Aku langsung cuci muka dan memakai swaterku. Saat aku menghampiri Cody, dia menyuruhku naik ke mobil.

Abel: "Aku udah dibawah sekarang ada apa Codes?"
Cody: "Ayo cepet naik ke mobil"
Abel: (nurut)

Cody membawaku kesebuah taman yang luas. Sama seperti tempat dia pernah mengajakku malam-malam juga. Tapi bedanya sekarang tempat itu dipenuhi lilin-lilin dengah pusatnya sebuah meja makan dan dua buah kursi. Dengan sebuah kue tart diatas mejanya

Abel: "o_o Kamu ulang tahun Co? Wah selamat ya, jangan lupa traktir hehe" (ceplosku)
Cody: "Loh kok aku sih? Ini kan ulang tahun kamu -_-"
Abel: "Amasasih? emang sekarang tanggal berapa?
Cody: "Sekarang tanggal 1 Juli"
Abel: "Iya apa? Kok kamu bisa tau sih, aku aja lupa sama ulang tahun aku sendiri" *baru konek*
Cody: "Hehe kan I know you so well"
Abel: (memeluk Cody) "Thanks ya Co, It's so sweet"
Cody: (tersenyum) "Iya hehe"

Aku dan Cody duduk di bangku. 

Cody: "Tunggu bentar ya"
Abel: (mengangguk)

Tak lama kemudian Cody datang dengan gitarnya menyanyikan lagu Happy Birthday. Oh sangat manis

Abel: (menangis)
Cody: (bingung) "Loh kamu kenapa nangis? Aduh udah ya jangan nangis lagi, disini gak ada tukang balon sama es krim"
Abel: (jitak kepala Cody) "Dodol, aku bukan anak kecil"
Cody: (megang kepala yang tadi di jitak) "Aduuhh sakit tau"
Abel: "Lagian aku terharu tau, ini benar-benar sangat manis, thanks ya Co. Kamu benar-benar sahabat terbaik yang pernah kumiliki" (tersenyum)
Cody: "Sahabat?"
Abel: "Iya sahabat"

Setelah itu aku meniup lilin di kue ulang tahunnya *sebelumnya make a wish dulu*. Kami mengobrol-ngobrol sambil memakan kue tartnya. Setelah selesai Cody mengantarku kembali ke rumah.

Abel: "Thanks ya Co, untuk suprisenya aku bener-bener seneng hari ini"
Cody: "It's okay, ohiya ini hadiah ulang tahun untuk kamu" (memberikan sebuah kotak kecil berwarna biru soft)
Abel: "Waahh aku masih dapet hadiah lagi? Kok kamu tau aku suka warna blue soft?"
Cody: "Because, i know you so well. Yaudah aku pulang dulu ya, good night and nice dream" (senyum)

Sesampainya didalam rumah aku langsung masuk kekamar. Aku langsung membuka hadiah yang Cody berikan. Waahhh anting berbetuk daun semanggi berdaun 4 warnanya hitam-putih. Ini baaggguussss banget. Aku langsung pake antingnya, terus lanjut tidur *ngantuk bro*. Baru aku mau tidur lagi, tapi udah ada telepon masuk dari Kak Jessie.

otp
Abel: "Hallo Kak?"
Kak Jessie: (nyanyi lagu happy birthday) "Happy birthday to you, happy birthday to you, Happy birthday, happy birthday, happy birthday Abel. Happy birthday ya de, semoga kamu tambah sukses, tambah cantik, tambah pinter, pokoknya wish you all the best deh" 
Abel: "Thank you so much ya kak" (terharu)
Kak Jessie: "Iya de, maaf ya de kakak ga bisa bisa lama-lama dadah good night and nice dream. Kadonya nyusul hehe"
Abel: "Oke, Night and nice dream too kak"

Telepon pun terputus, aku berusaha untuk tidur lagi. Tapi baru beberapa detik memejamkan mata, udah ada telepon lagi dari Stevani

Abel: "Ebuset siapa lagi sih, emaakkk mengapa malang sekali nasib anakmu ini mau tidur aja kaga bisa -_-"

otp
Stevani: "Hallo?" (masih ngantuk berat)
Abel: "Halo Stev?"
Stevani: "Halloo"
Abel: "Iya hallo, ada apa Stev?"
Stevani: "Eh ada apa ya? Gatau aku lupa, tadi aku nyalain alarm tulisannya telepon Abel tapi aku lupa"
Abel: "Yaudah nanti kalo udah inget baru telepon aku lagi ya"
Stevani: "Iya deh"

Telepon terputus, baru hp di taro tapi udah ada telepon lagi dari Stevani

Abel: "Hallo Stev, udah inget?"
Stevani: "HAPPY BIRTHDAY ABEL, SEMOGA TAMBAH PINTER, TAMBAH CANTIK, TAMBAH-TAMBAH DAH POKOKNYA"
Abel: "IYA MAKASIH YA STEVANI"
Stevani: "Eh orang nyante dong kalo ngomong"
Abel: "Elu duluan juga yang ngomongnya kaga nyante"
Stevani: "Lah? Oh iyaya yaudah gua mau lanjut tidur dulu ya masih ngantuk berat nih 
#curcol, nice dream"
Abel: "Nice dream too"

Ya telepon pun terputus. Aku menunggu lima menit, setelah aku benar-benar yakin tidak akan ada telepon lagi baru aku tidur.

— — — — — Skip sampe pagi — — — — —

Aku bangun tidur jam 10 *dasar kebo -_-"* maklum ngantuk banget. Aku langsung mandi terus pake dress simple tanpa lengan warna merah dengan high heels warna putih. Setelah rapi, aku jalan-jalan keluar untuk nyari sarapan. Aku pergi ke sebuah cafe langganan aku yang ada di dekat sekolah. Setelah kenyang makan, aku langsung jalan-jalan. Aku pergi kesebuah mall, saat aku sedang memasuki mall, aku bertemu dengan seorang wanita yang wajahnya tak asing.

Abel: "Alli?"
Alli: "Oh hey Abel! What are you doing here?"
Abel: "Shoping hehe, kamu sendiri ngapain?"
Alli: "Jalan-jalan aja hehe, bareng nyok bel bosen nih jalan-jalan sendiri"
Abel: "Boleh-boleh hehe"

Kami pun jalan-jalan mengelilingi mall, mulai dari bookstore, bioskop, sampe butik muehehe :) Aku juga beli dress simple warna hitam dengan sebuah pita ditengahnya untuk aku pakai diacara premiere twilight besok lusa

Tak terasa aku dan Alli sudah berjalan-jalan sampai pukul 7 malam *pantes dari tadi perut keroncongan -_-*

Abel: "Alli makan yuk, laper nih"
Alli: "Yaudah, aku juga udah laper. Kita mau makan dimana?"
Abel: "Aku tau restoran yang enak terus pemandangannya bagus"
Alli: "Boleh-boleh tuh bel"

Aku dan Alli pun langsung pergi naik taksi kerestoran dekat taman *taman yang ada kolamnya ditengah*. Taman itu sangat indah jika malam hari dengan lampu-lampu hias sebagai penerang. Aku dan Alli mengambil meja didekat jendela yang menghadap ketaman. Setelah memesan kami dan menunggu beberapa menit. Makanan pun datang, kami langsung menyantap habis makanan yang kami pesan. Setelah selesai makan, Kami ingin pulang kerumah masing-masing, hanya saja niatku untuk pulang aku batalkan karna aku melihat Justin ditaman.



To be continued…

Komen ya disini
 atau enggak ke @nabellayanza :)

Thanks udah mau baca

Cody Love Story (CLS) - Crazy But True!! part 6


Selamat membaca :))


— — — Justin POV — — —

Saat aku sedang asik bercanda dengan Abel, tiba-tiba aku seperti melihat Selena. Sepertinya dia sedang menangis

Abel: "Justin, ada apa? Kamu ngeliatin apaan?" (melihat kesana-kemari)
Justin: "Enggak kok aku ga liat apa-apa. Maaf Abel aku harus pergi sekarang, aku tidak bisa mengantarmu. Ayo aku carikan taxi"
Abel: "Ah begitu? Yaudah kamu pergi aja, aku bisa cari taxi sendiri kok. Take care ya" (senyum)
Justin: "You too" (senyum)

Aku pun segera meninggalkan Abel ditaman dan mengejar Selena. Ternyata benar dia sedang menangis. Dia menangis karna baru putus dengan pacarnya. Dia meminta maaf padaku. Dia bilang dia sangat menyesal karna sudah memutuskanku.

Justin: "Selena? What happened? Apa kamu menangis"
Selena: "Justin, aku baru putus dari pacarku. I'm so sorry" (memeluk Justin)
Justin: "Untuk apa?"
Selena: "Karna aku udah mutusin kamu. Aku baru sadar bahwa kamulah yang terbaik untukku"
Justin: "It's okay, aku udah maafin kamu kok"
Selena: (tersenyum) "Really? Oh thank you Justin thank you"
Justin: "Your welcome"

— — — Abel POV — — —

Aku melihat Justin berlari meninggalkanku. Dan tinggalah aku ditaman sendiri.

Abel: (dalem hati) Yah udah sore lagi, mendingan aku pulang aja deh

Aku pun berjalan dipinggir taman untuk mencari taksi. Saat aku sedang mencari taksi, terlihat mobil Cody menghampiriku.

Cody: "Abel? What are you doing here?"
Abel: "Jalan-jalan hehe"
Cody: "Yaudah yuk masuk mobil"
Abel: "Oke hehe, kita mau kemana"
Cody: "Adadeh entar juga kamu tau"

Aku pun ikut dengan Cody. Ternyata Cody mengajakku ke mall. Disana kita have fun, kita juga sempat foto box dulu.

Abel: "Eh Co ada foto box, mau kesana" (menarik tangan Cody)
Cody: "Oke oke haha"

Kita pun berfoto ria. Sesi pertama kita tersenyum biasa, sesi kedua kita memasang muka jelek. Lalu sesi ketiga Cody merangkulku, dan sesi yang keempat Cody mencium pipiku. Aku dan Cody tertawa bersama. Hari ini aku benar-benar senang

Cody: "Nih untuk kamu dua, untuk aku dua yaa biar adil"
Abel: "Owkey haha"

Setelah itu Cody pun mengantarku pulang ke rumah. 

Cody: "Udah sampe princess"
Abel: "Thank you Cody, dadah take care yaa"
Cody: "Iya bye"

Cody pun pergi dengan mobilnya. Aku langsung masuk ke rumah. Didalam rumah udah ada Kak Jessie.

Abel: "I'm home"
Kak Jessie: "Kamu udah pulang bel, ohya Kakak punya berita baik dan sedikit berita buruk"
Abel: "Hah emang ada apa kak?"
Kak Jessie: "Nih berita baiknya, kita disuruh mewawancai orang-orang yang melewati red carpet di acara premierya twilight yang breaking dawn part 1"
Abel: "Oh ya? Keren dong"
Kak Jessie: "Tapi masalahnya kakak ga bisa ikut, kakak udah ada acara duluan ke Paris. Sekitar seminggu lah"
Abel: "Yah emang kakak mau ngapain kesana? Berangkatnya kapan?"
Kakak Jessie: "Ada yang mesti kakak urus, jadi kamu wawancaranya cuma sendiri. Tapi tadi sih kakak udah bilang buat nyari 1 orang lagi, katanya sih nanti bakal ada yang nemenin kamu. Kalo berangkat, kakak berangkatnya besok"
Abel: "Oh yaudahlah gapapa kok, emang acaranya kapan?"
Kak Jessie: "4 hari lagi"
Abel: "Oh yaudah deh kak, aku mau mandi dulu ya"
Kak Jessie: "Iya, kalo mau makan ambil aja di dapur udah kakak siapin kok. Kakak mau packing dulu"
Abel: "Oke deh kak, makasih ya"

Setelah selesai mandi, aku langsung makan. Saat sudah kenyang, aku masuk ke kamar untuk mencoba tidur tapi sayangnya aku gak bisa tidur. Tiba-tiba hpku berbunyi

Abel: "Ada telepon? Siapa ya yang nelpon malem-malem begini"

Setelah ku angkat ternyata itu telepon dari Cody.

Abel: "Hallo?"
Cody: "Hallo Abel kamu belum tidur?"
Abel: "Belum bisa tidur hehe, ada apa?"
Cody: "Kamu mau keluar sebentar gak sama aku? Aku udah didepan rumah kamu nih"
Abel: "Hah kamu udah didepan? Rajin amat, yaudah aku turun sekarang"

Setelah telepon tertutup, aku langsung turun menemui Cody di depan.

Cody: "Hai, temenin aku yuk" (senyum)
Abel: "Emang mau kemana?"
Cody: "Udah ikut aja, ntar juga tau" (membukakan pintu mobil)
Abel: (masuk) "Oke oke"

Aku pun masuk kedalam mobil. Cody mulai menjalankan mobilnya. Ternyata Cody membawaku ke sebuah taman. Lebih tepatnya seperti padang rumput. Aku dan cody keluar dari mobil. Cody tidur-tiduran di rumput sambil memandang langit, aku juga ikut-ikutan. Lalu kita ngobrol-ngobrol.

Abel: "Lagitnya indah banget ya co?"
Cody: "Iya, banyak bintangnya"

Tak lama pun aku malah tertidur.

— — — Cody POV — — —

Cody: "Bel aku tau mungkin aku udah terlambat untuk ngomong ini ke kamu, tapi aku cuma pengen kamu tau kalo aku saang banget sama kamu. Kamu juga sayang gak sama aku"

Tidak ada jawaban dari abel. Aku melihat kesamping. Ternyata Abel sudah tertidur.

Cody: "Yee ini anak malah tidur -_-"

Karna gak tega ngebanguninnya, aku pun menggendongnya ke mobil. Aku langsung manancap gas mobil sportku. Sesampainya didepan rumah Abel, aku langsung mengetok pintu depan. Terlihat kakaknya membukakan pintu. Aku langsung ke mobil, dan menggendong Abel masuk ke kamarnya.

Kak Jessie: "Loh ini Abel kenapa?"
Cody: "Oh maaf ya kak, tadi aku ngajak Abel ke taman. Eh dianya malah ketiduran"
Kak Jessie: "Yaudah makasih ya" (senyum)
Cody: "Iya kak, kalo gitu saya pamit pulang ya kak. Good night"
Kak Jessie: "Iya good night"

— — — — — Skip sampe pagi — — — — —

— — — Abel POV — — —

Jam menunjukkan pukul 06:30. Aku terbangun dari tidurku. Aku bingung kenapa aku bisa ada dikamarku padahal seingatku terakhir aku ada di taman sama Cody. Aku keluar kamar dan meja makan. Disitu ada Kak Jessie yang lagi breakfast.

Kak Jessie: "Udah bangun bel? Ayo sarapan dulu"
Abel: "Iya kak, Kak Jessie mau kemana kok udah rapi aja?"
Kak Jessie: "Kakak ambil penerbangan pagi, jadi jam 9 kakak udah harus standby di bandara"
Abel: "Oiya aku ikut nganter ya kak, sekalian jalan-jalan"
Kak Jessie: "Bolebole" (kegirangan)
Abel: "Ebiasa haha" (tertawa)

Setelah aku sarapan, aku langsung mandi. Aku pake dress putih polkadotnya item *buletnya gede-gede terus ada kuningnya dikit*. Aku juga pake highheels krem untuk sepatunya. Ditambah polesan tipis bedak sama lipgloss membuat aku tampil lebih menarik. Aku keluar kamar, dan segera menemui Kak Jessie.

Abel: "Aku siap"
Kak Jessie: "Kamu mau nganterin kakak apa mau kencan?"
Abel: "Yee gimana sih Kak Jessie, kan aku mau nganterin kakak -_-"
Kak Jessie: "Ya abis kamunya cantik gitu"
Abel: "Ya kalo aku sih emang cantik setiap saat bwee :p"
Kak Jessie: "Iyadah tau yang cantik"
Abel: "Yaelah you more kak :)"
Kak Jessie: "Macaaciihhh aa jadi maayuu"
Abel: "Yah mulai dah alaynya -_-"
Kak Jessie: (tertawa) "Haha yaudah yuk berangkat"

Aku sama Kak Jessie berangkat ke bandara pake taksi. Setelah pesawat yang dinaikin Kak Jessie tinggal landas aku pergi naik taksi ke rumah Justin. Niatnya aku pengen ngasih surprise. Aku udah sampe didepan rumah Justin. Baru aku mau ngetuk, tapi pintu rumahnya udah kebuka.

Abel: (senyum) "Justin?"
Justin: "Abel? Kamu ngapain kesini?"
Abel: "Aku mau ngasih suprise kekamu :)) Sekalian aku mau ngajak kamu jalan"
Justin: "Maaf tapi hari ini aku gak bisa jalan sama kamu. Aku udah ada janji"

Tiba-tiba ada seorang cewe menghampiri kami dari dalam rumah Justin. 

Cewe: "Gimana udah siap berangkat?"
Justin: "Eh ohh hmm udah kok"
Cewe: "Loh kamu cewe yang waktu itu pake sepatu roda kan kalo gak salah nama kamu Abelkan? Kamu kenal sama Justin? Atau kamu fansnya Justin"
Abel: "Eh iya. Kamu Selena kan?" (tersenyum ragu)
Selena: (mengangguk)
Justin: "Eh Abel kita pergi dulu ya, maaf gak bisa temenin kamu" (buru-buru)
Abel: "Oh" (Tersenyum lesu)

Justin dan Selena pun pergi meninggalkanku yang masih mematung didepan rumah Justin. Saat aku menyadari semuanya aku hanya menghela napas. Aku pun berjalan pulang dengan tampang lesu. Sesampainya di halte bis, aku dihampiri sebuah mobil lexus silver. Ternyata itu mobilnya Cody

Abel: (lesu) "Cody!" 
Cody: "Abel, kenapa kok lemes gitu? Ikut aku yuk" (menarik tangan Abel)
Abel: (kaget) "Eh eh mau kemana?"
Cody: "Ke konser aku hehe"
Abel: (muka polos) "Tapikan aku ga punya tiketnya"
Cody: (tertawa) "Haha kan kamu perginya sama aku, jadi tenang aja"
Abel: "Oh oke" (senyum)
Cody: "Lagian kan sayang, udah cantik begini ga kemana-mana"
Abel: "Ih aku sih emang cantik setiap saat haha :p"
Cody: "Pede sekali anda haha" (tertawa) 
Abel: "Biarin hehe" (tersenyum)

Sesampainya di tempat konser. Para penonton belum memasuki tempat konser. Melihat banyaknya penonton konser dari dalam mobil, aku hanya bisa menganga.

Abel: "Wah Co fans kamu banyak banget" (takjub)
Cody: "Itu belum seberapa, Justin lebih banyak lagi"

Mendengar nama Justin aku jadi teringat kejadian tadi. Dalam seketika wajahku berubah muram lagi.

Cody: "Loh kok mukanya murung lagi, ada apa?"
Abel: "Jadi gini…" (menceritakan kejadian tadi)
Cody: (dalem hati) Selena itu bukannya mantannya Justin? Jangan-jangan dia mau balikan lagi. Awas aja Justin kalo sampe nyakitin Abel
Cody: "Yaudah lah lupain aja, mau masuk ke konser aku gak? Kalo mau syaratnya harus senyum"
Abel: "Hmm mau gak ya?"
Cody: (gelitikin Abel) "Mau gak? mau gak?"
Abel: (kegelian) "Aaa hahaha ampun ampun Co aaa iya aku mau kok ampun ampun geli tau"
Cody: "Nah gitu dong dari tadi"
Abel: "Yee kamunya aja yang curang, masa mainnya gelitikan" (tertawa)
Cody: "Biarin bwee :p"

Aku dan Cody pun turun dari mobil dan masuk ke tempat konser lewat pintu khusus. Cody langsung check sound sedangkan aku menunggunya di ruang make-upnya Cody. Setelah Cody selesai check sound, dia langsung ke ruang make-up untuk bersiap karna konser sebentar lagi akan dimulai.

Abel: "Co aku nunggu kamunya di backstage aja ya kan ruangannya mau dipake"
Cody: "Eh yaudah kamu tau kan jalannya"
Abel: "Tau kok dadah"

Aku langsung keluar dari ruang make-up dan pergi menuju backstage. Di backstage aku dihampiri oleh seorang cewe.


Siapakah cewe itu? Penasaran gak? Tungguin part selanjutnya aja yaahh :) Dadaahh Babaayy

Komennya ditunggu yaaa ;)) Thanks udah mau baca

Cody Love Story (CLS) - Crazy But True!! part 5


Maap ya kalo jelek, enjoy reading aja :D


Saat sudah sampai digerbang, terlihat Cody dengan mobilnya mengajak pulang bareng. Tak lama kemudian dateng lagi Justin dengan mobilnya menawarkan tumpangan.

Cody: (senyum) "Hey bel, pulang bareng yuk"
Abel: "Hmm gimana ya"
Justin: "Abel! Udah pulang? Mau bareng?"
Stevani: "Bel udah siap?"
Abel: (senyum) "Udah kok, ayo! Ohya Cody, Justin thanks ya tawarannya tapi sorry gue gak bisa bareng karna udah ada janji sama Stevani. Mungkin lain kali. Bye" (Tersenyum sambil melambaikan tangan)

Aku dan Stevani pun pulang menggunakan sepatu roda yang kami pakai tadi pagi. Diperjalanan kami mengobrol. Sampai dipersimpangan kami berpisah. Untungnya jarak sekolah ke rumah gak terlalu jauh jadi gak terlalu cape.

Stevani: "Cieee" (menggoda Abel)
Abel: (bingung) "Loh kenapa cie?"
Stevani: "Aduh kamu itu polos apa dodol sih *loh kok tau dodol*? Jelas-jelas kamu tadi ditawarin tumpangan sama 2 cowo cakep sekaligus"
Abel: "Terus emangnya kenapa?"
Stevani: "Wah beneran dodol nih orang"
Abel: "Kamu tuh yang dodol, kalo aku dodol mana mungkin aku bisa sampe New York kaya sekarang"
Stevani: "Iyaya, oh berarti kamu terlalu polos. Ah udah ga peduli lah"
Abel: "Lagian kamu musing-musingin aja" (tertawa)
Stevani: (tertawa) "Eh udah ya dadah"
Abel: "Dadah" (melambaikan tangan)

Ketika aku ingin berbelok dipersimpangan tiba-tiba ada seorang cewe didepanku. Karna kaget aku jadi kehilangan keseimbangan dan menabrak tiang dipinggir jalan sampai aku terjatuh.

Abel: (memegang kepala) "Aduuhhh"
Cewe: "Sorry aku gak liat"
Abel: (bangun) "Iya kok gapapa" (senyum)
Cewe: "Ohya kenalin aku Selena, kamu?"
Abel: "Aku Abel" (senyum)
Selena: "Maaf tapi aku buru-buru, see you"
Abel: "See you too" (senyum)

Aku pun melanjutkan perjalanan ke apartemen. Sesampainya diapartemen aku langsung masuk kekamar dan mandi. Setelah itu aku makan siang. Setelah makan siang tak lama kemudian pintu rumahku di ketuk. Saat kubuka ternyata Justin. Dia mengajakku jalan.

Justin: (mengetuk pintu)
Abel: (membuka pintu) "Justin! Ada apa? Ayo masuk dulu"
Justin: (masuk) "Aku mau ngajak kamu jalan, kamu mau gak?"
Abel: (senyum) "Boleh, kebetulan aku lagi gak ada acara. Tunggu sebentar ya aku mau ganti baju"
Justin: "Oke" (senyum)

15 menit kemudian

Justin: "Udah siap?"
Abel: (senyum sambil mengangguk)

Aku dan Justin pergi ke sebuah bioskop. Saat sampai di boskop Justin membukakan pintu mobil untukku. Melihatnya aku jadi sedikit tersanjung. Tiba-tiba saja jantungku berdegup 10x lebih cepat. Terlebih lagi dia terus menggandeng tanganku. Aku sampai takut dia bisa mendengar degup jantungku

Justin: (membukakan pintu mobil) "Ayo" (senyum)
Abel: (keluar dari mobil) "Thanks" (senyum)
Justin: "Kamu mau nonton apa?" (mengandeng tangan Abel)
Abel: "Terserah kamu aja" (senyum)

Akhirnya kami nonton film remaja romantis. Selesai nonton Justin mengantarku kembali ke rumah.

Justin: "Kamu mau gak besok dinner sama aku?" (senyum)
Abel: (senyum) "Of course"
Justin: "Oke, kalo gitu aku akan jemput kamu besok jam 7.00 pm. See you tommorow"
Abel: "See you tommorow too" (senyum)

Justin pun pergi. Aku merasa sangat senang. Mungkin aku jatuh cinta pada Justin. Cinta pertamaku. Perasaanku tak karuan antara senang, bahagia, sekaligus deg-degan karna besok mau dinner.

Aku langsung menelepon Stevani dan Cody untuk mengabarinya. Mereka juga turut senang karna mendengarku begitu bahagia. Stevani dan Cody memang sahabat terbaikku. Aku selalu mencurahkan isi hatiku pada mereka dan mereka menerimanya dengan sedang hati. Mereka justru senang jika aku curhat pada mereka karna itu tandanya aku percaya pada mereka. Begitu pula sebaliknya. Mereka juga suka curhat padaku. Ehtapi Cody gak terlalu sih, maklum kan cowo masa iya suka curhat juga-_-". Aku pergi ke kamar untuk mencari gaun yang cocok untuk besok malam. Aku membuka lemari dan mulai menyeleksi satu per satu gaunku. Aku terhenti pada sebuah gaun berwarna biru laut dengan panjang selutut. Warnanya yang gelap dengan gaya anggun tapi santai. Aku sudah memutuskan akan memakai gaun itu besok. Setelah itu aku tidur.

— — — — — Skip pagi— — — — —

Aku berangkat sekolah dan mengikuti pelajaran seperti biasa. Hanya saja hari ini aku sedikit gak konsen karna mikirin dinner nanti malem. Pulang sekolah Stevani main dulu rumahku sekalian membantuku mempersiapkan diri. Sayang banget Cody gak bisa ikut katanya sih ada acara. Aku mengobrol dengan Stevani hingga tak terasa sudah jam 5.30 pm. Aku langsung buru-buru mandi. Setelah itu memakai gaun berwarna biru laut yang kemarin aku pilih. Kini tiba peran Stevani, yaitu mendadaniku. Aku menutup mata, karna aku memang tidak terbiasa memakai make-up. Selain itu juga karna aku dilarang memakai make-up oleh orang tuaku karna takut merusak kulit wajah. Setelah selesai didandani aku membuka mataku.

Stevani: "Udah, sekarang kamu bisa buka mata kamu"
Abel: (membuka mata)
Stevani: "Gimana, warnanya naturalkan? Kamu jadi keliatan caaaanntiikkk banget"
Abel: (seyum) "Iya makasih ya Stev"
Stevani: "Sama-sama, ohya kamu bawahannya pake apa?"
Abel: (mengambil wedges putih) "Ini"
Stevani: "Oke oke, eh siap-siap udah jam tujuh tuh"
Abel: "Aduh aku deg-deg kan nih"
Stevani: "Udah tenang aja, ada yang dateng tuh biar aku buka ya"
Abel: "Pasti itu Justin"

Benar itu Justin. Dia sudah sangat tampan. Stevani pun mempersilahkan Justin untuk masuk dan memanggilku. Aku menghampiri Justin dengan senyuman. Mata kita berpapasan. Ohno aku deg-deg kan banget.

— — — Justin POV — — —

Aku masuk kedalam rumahnya Abel. Tak lama kemudian Abel datang. Dia terlihat sangaaaaaaatttttt cantik, sanyumnya juga sangat manis. Mata kami berpapasan. Jantungku tiba-tiba saja jadi berdegup lebih cepat.

— — — Abel POV — — —

Justin membawaku kesebuah restoran yang sangat romantis. Cahaya yang hanya diterangi lampu-lampu hias dan lilin ditambah alunan piano membuat suasana menjadi semakin romantis. Justin memilih meja didekat panggung. Justin naik ke atas panggung lalu menyanyikan lagu favorite girl pake gitar. And it's so romantic. Setelah lagu habis, Justin menghampiriku. Lalu ada pelayan yang membawa bunga dan menyerahkan bunganya padaku. Justin langsung menghampiriku dan berlutut didepanku.

Justin: (berlutut) "Abel, will you be mine?"
Abel: (senyum) "Yes, I will"
Justin: (memelukku) "Yes, yes"

Yes!!! Ini adalah malam terindah untukku. Aku resmi jadian dengan Justin, cinta pertamaku. Justin langsung memelukku begitu kujawab ya. Pasti mukaku sekarang berwarna merah padam karna malu. Justin memberiku sebuah kalung berlian berbentuk hati sebagai lambang dari cintanya yang gak pernah pudar.

Justin: "Princess terima ini ya sebagai lambang dari cinta aku yang gak pernah pudar"
Abel: (tersenyum sambil mengangguk)
Justin: (memakaikan kalung ke leher Abel)

Setelah itu baru aku dan Justin dinner. Setelah selesai dinner aku dianter Justin pulang. Sepulang dinner itu aku gak bisa berhenti tersenyum. Aku bener-bener bahagia banget. Aku ingin berbagi kebahagiaanku dengan orang-orang terdekatku. Aku menceritakannya pada Kak Jessie dan Stevani. Aku juga menceritakannya pada Cody lewat telepon.

Abel: "Hallo? Cody?"
Cody: "Iya hallo, ada apa bel?"
Abel: "Aku ada berita gembira, mulai hari ini aku resmi jadian sama Justin. Terus tadi ya dinnernya romannttiiiiiiiisss banget" (bersemangat)
Cody: "Oh selamat ya, longlast. Abel udah dulu ya aku cape mau tidur" (lesu)
Abel: "Iya makasih, oh kamu cape ya maaf ya udah ganggu. Good night"
Cody: "Good night"

Telepon pun terputus. Tanpa sadar aku ketiduran sampai pagi. Aku bangun dan berangkat sekolah seperti biasa. Hanya saja mulai hari ini dan seterusnya aku akan diantar jemput oleh Justin selama dia bisa. 

Justin: (senyum) "Morning my princess" (membukakan pintu mobil)
Abel: (senyum) "Morning too my prince" (masuk ke mobil)
Justin: "Udah siap berangkat?"
Abel: (mengangguk)

Aku pun sampai disekolah. Aku turun dari mobil, Justin juga ikut turun dari mobil. Saat aku ingin kekelas, tanganku ditahan sama Justin dan dia mencium lembut keningku.

Justin: "Have a sweet day my princess"
Abel: "Have a sweet day too my prince, bye" (senyum sambil melambaikan tangan)

Saat di kelas aku didatangi banyak orang, ada yang ngasih selamat, ada yang nge-judge, ada juga yang sekedar nonton. Dan aku hanya menanggapi semua dengan senyuman. Aku melihat Cody memasuki kelas dengan wajah lesu. Tanpa basa-basi dia langsung duduk disampingku. Jam pelajaran pun dimulai dan berlalu begitu aja. Sampai jam istirahat aku hanya ngobrol-ngobrol dengan Stevani dan Cody.

Abel: "Co kamu kenapa kok lesu gitu? Masih cape ya? Mau kita pijitin"
Cody: "Enggak kok aku gapapa"
Stevani: "Gapapa gimana muka kamu aja lesu gitu? Atau kamu banyak pikiran? Mau cerita? kali aja kita bisa bantu"

— — — Cody POV — — —

Cody: (dalem hati) Abel keliatan seneng banget. Harusnya aku bisa bahagia kalo ngeliat Abel seneng, bukannya malah sedih gini. Iya aku harus keliatan bahagia. Lagipula juga aku gak boleh bikin Abel curiga dan khawatir. Bagaimana pun juga inikan hari-har bahagianya.

Abel: "Co beneran kamu gapapa? Kamu gak lagi bohong kan?"
Cody: (senyum) "Aku beneran gak apa-apa kok, udah yuk ke kelas udah bel tuh"

Jam pulang pun berbunyi. Aku keluar kelas bareng Abel dan Stevani. Sesampainya didepan sekolah, aku melihat Justin datang menjemput Abel. Abel langsung tersenyum lembut melihat kedatangan Justin. Melihat senyuman Abel yang selembut itu untuk orang lain hatiku tiba-tiba terasa sangat sakit. 

— — — Abel POV — — —

Aku melihat Justin datang menjemputku. Tanpa disuruh pun bibirku langsung mengembang. Aku pamit pada sahabat-sahabatku dan pulang bersama Justin. 

Abel: "Cody, Stevani aku pulang duluan ya. Dadaahh"
Stevani: "Dadaahh" (melambaikan tangan)
Cody: (senyum)

Aku pun pergi dengan Justin. Tapi kita lunch dulu di sebuah cafe.

Justin: "Princess kita lunch dulu ya"
Abel: "Boleh, di cafe biasa ya"
Justin: "Oke"

Kita mampir dulu di cafe untuk lunch. Setelah lunch Justin mengantarku pulang. Aku seneeenngg banget. Sore harinya aku ada janji sama Stevani dan Cody untuk hang out bareng. Pokoknya seru-seruan deh. Setelah itu aku pulang dan istirahat dirumah.

— — — — — Skip pagi— — — — —

Hari ini sekolahku udah liburan musim panas. Aku ada janji sama Justin untuk jalan bareng. Aku bersiap-siap karna 5 menit lagi dia akan menjemputku. Benar saja 5 menit kemudian Justin datang mengetuk pintu rumahku. Dia mengajakku ke sebuah taman. Taman itu indah banget. Dipenuhi bunga warna warni dengan sebuah kolam air mancur di tengah-tengahnya. Dikolamnya juga banyak ikan-ikan hias.

Justin: "Kamu tunggu disini sebentar ya, don't go anywhere"
Abel: "Iyaa"

Tak lama kemudian Justin datang dengan dua buah es krim ditangannya. 

Justin: "Ini, kamu suka es krim kan?" (memberikan es krim)
Abel: "Waahh darimana kamu tau? Makasih" (mengambil es krim pemberian Justin)
Justin: "Kebanyakan cewe suka sama es krim hehe"
Abel: (tersenyum)

Kami pun bercanda-canda, sambil makan es krim. Aku iseng mencolekkan es krim ke pipinya Justin. Justin yang gak mau kalah, balas mencolkkan es krim ke hidungku. Kami berdua tertawa lepas.

— — — Justin POV — — —

Saat aku sedang asik bercanda dengan Abel, tiba-tiba aku seperti melihat Selena. Sepertinya dia sedang menangis. 


Apa yang akan dilakukan Justin? Tuggu part selanjutnya aja yaa :) Dadah Babay 

Maaf kalo terlalu dikit ._.

Cody Love Story (CLS) - Crazy But True!! part 4


Enjoy reading ya kawan-kawan =))


Aku pun segera mandi dan makan malam. Setelah itu aku masuk kekamar dan mengecek hp, ada 13 missed call lalu ada telepon lagi dari Cody.

Otp
Abel: "Hallo, ada apa Co?"
Cody: "Kamu baik-baik aja kan?"
Abel: "Hah yaiyalah aku baik-baik aja, kamu ini ada ada aja deh nanya nya" (tertawa kecil)
Cody: "Ya abis tadi kamukan ditarik paksa gitu sama Justin"
Abel: "Tau ngeselin banget sih itu orang, mendingan kamu kemana-mana deh"
Cody: "Ekhem jadi ceritanya muji nih, kamu suka ya sama aku?"
Abel: "Yee pengen banget? hahaha, ohiya jangan lupa ya besok ada pelajaran renang. Soalnya Bu Louis, guru renang itu paling ga suka kalo sampe ada yang lupa bawa baju renang"
Cody: "Pengenlah siapa juga yang ga pengen, siap deh bos. Ohiya besok kamu bisa dateng gak ke showcase aku di cafe lalala *random*?"
Abel: "Gak tau deh, soalnya besok aku juga ada wawancara. Tapi aku usahain deh, nanti kalo aku ga dateng kamu lemes lagi hahaha"
Cody: "Yaiyalah, kan aku bisa lemes kalo gak ketemu sama princess"
Abel: "Yah mulai deh mulai, eh Co udah dulu ya aku mau tidur udah ngantuk nih"
Cody: "Okedeh good night princess, nice dream ya"
Abel: "Good night and nice dream too"

— — — — — Skip pagi — — — — —

Aku bersiap seperti biasanya, namun ketika sedang berjalan didepan rumah tiba-tiba ada sebuah mobil yang menghampiri ku.

Abel: (dalem hati) Perasaan aku gak enak nih, kayanya aku kenal deh sama mobil itu. Ohiya itu mobilnya… Justin

Justinnya langsung muncul didepan mukaku, dengan senyuman tak berdosa.

Justin: "Morning!"
Abel: "Mau ngapain kesini?"
Justin: "Mau nganterin kamu lah"
Abel: "Gak perlu, aku bisa sendiri. Lagian kamu kaya gak ada kerjaan lain aja, udah gak laku ya?"
Justin: "Enak aja, aku tuh kesini untuk kamu sekalian mau balikin kamera yang kemarin ketinggalan di mobil aku"
Abel: "Kamera aku? jadi kamera aku ketinggalan di mobil kamu? Ah syukurlah aku kira kamera aku ilang. Sekarang mana kamera aku?"
Justin: "Eittss tunggu dulu dong, aku baru mau kasih kameranya kalo kamu udah aku anter sampe sekolah. Ayo masuk ke mobil"
Abel: "Tapi janji ya, kamu mau balikin kamera aku kalo kita udah sampe sekolah?"
Justin: "Iya, bawel ah ayo cepet naik"
Abel: "Iya iya"

— — — — — Skip sampe sekolah — — — — —

Abel: "Udah sampe sekolah kan, sekarang mana kamera aku?"
Justin: "Ambil aja tuh di jok belakang"
Abel: (mencari di jok belakang) "Mana Justin disini tuh gak ada apa-apa"
Justin: "Hah masa sih jangan-jangan ketinggalan di rumah"
Abel: "Yah elah gimanasih"
Justin: "Sorry, gimana kalo nanti siang aku jemput kamu? Baru abis itu kita ke ngambil bareng-bareng soalnya aku juga masih ada urusan"
Abel: "Terserahlah, pokoknya aku mau nanti siang kameraku harus ada"

Aku pun masuk kesekolah dengan wajah sedikit cemberut. Cody dan Stevani pun menghampiriku

Cody: "Hey ada apa kok mukanya kusut gitu?"
Stevani: "Iya ada apa bel? Tadi juga aku liat kamu dianterin sama orang ya, siapa?"
Cody: "Hah dianterin sama orang, siapa bel?"
Abel: "Itu tadi Justin, kamera aku kemarin ketinggalan dimobilnya dan sekarang dia lupa bawa"
Stevani: "Kok kamu belakangan ini deket banget sih sama Justin?"
Cody: "Apa kamu pacaran sama Justin?"
Abel: "Hahaha kalian itu FBI ya? Kok dari tadi nanya mulu sih. Udah ah ga penting juga" (tertawa)

Jam pelajaran kedua pun berakhir sekarang tibalah jam pelajaran olahraga. Semua anak murid dikelasku langsung menuju kolam renang *indoor loh* membawa baju renang *bukan bikini loh tapi baju renang*

— — — Cody POV — — —

Cody: (dalem hati) Kira-kira Abel pacaran gak ya sama Justin. Semoga enggak deh

Aku pun dikagetkan oleh suara Abel.

Abel: "Cody, kamu bawa baju renang kan?"
Cody: "Bawa dong hehe"
Abel: "Bagus deh, yah sekarangkan pengambilan nilai gaya bebas -_-"
Cody: "Emang kenapa kalo gaya bebas?"
Abel: "Aku gak terlalu bisa gaya bebas, kamu sih enak atlet renang"
Cody: "Optimis aja, kamu pasti bisa kok" (menggenggam tangan Abel)
Abel: "Thanks ya" (senyum)
Stevani: "Woy malah pacaran udah cepet ganti baju sana entar kalo telat dimarahin Bu Louis loh"
Abel: "Iya iya lagian siapa juga yang pacaran"

Aku dan Cody segera ganti baju diruangan masing-masing. Aku juga mengambil kacamata ku di loker. Jam renang pun sudah dimulai.

— — — Abel POV — — —

Aku mulai nyebur ke kolam, awalnya aku berenang dengan sangat mulus tapi ditengah kolam tiba-tiba perut kram. Aku tidak bisa bergerak, aku berusaha mengambang sekuat tenaga tapi tidak bisa
Aku tenggelam, lalu tiba-tiba semua menjadi gelap. Aku pingsan.

— — — Cody POV — — —

Aku melihat Abel yang akan berenang. Sampai ditengah kolam, aku melihat dia melambat dan tenggelam. Aku melihat dia berusaha sekuat tenaga, tapi dia sudah kehabisa tenaga. Tanpa membuang-buang waktu aku segera loncat kekolam dan menyelamatkan Abel. Abel pingsan dikolam. Aku membawanya kepinggir kolam dan berusaha membuatnya sadar. Aku memberikannya nafas buatan berkali-kali. Aku tidak bisa berfikir apa-apa. Yang ada di otak ku sekarang hanyalah bagaimana caranya membuat Abel sadar kembali.

Cody: (dalem hati) Dia pasti banyak keminum air. Terus juga dia pasti kekurangan napas. Apa yang harus aku lakuin. Abel aku mohon kamu sadar sekarang. Aku gak mau kamu kenapa-napa. Maafin aku ya karna aku ga bisa jagain kamu. Maafin aku, karna aku kamu jadi kaya gini (sedih)

Tak lama kemudian Abel sadarkan diri. Dia terlihat batuk berkali-kali dan muntah air. Aku segera minta ijin pada Bu Louis untuk membawa Abel ke UKS. Aku langsung menggendong Abel ke UKS. Di UKS aku menyuruhnya untuk tiduran dan menyelimutinya agar dia gak kedinginan. 

Cody: "Maafin aku ya bel, gara-gara aku kamu jadi begini"
Abel: "Loh kenapa harus minta maaf? Ini kan bukan salah kamu. Btw thanks banget ya aku ga tau deh gimana jadinya aku kalo ga ada kamu, mungkin aku udah…"
Cody: (meletakkan telujuknya dibibir Abel) "Psst, kamu ga boleh ngomong gitu ya. Selama ada aku, aku gak akan ngebiarin kamu kenapa-kenapa. Aku janji"
Abel: (memeluk Cody) "Thanks ya Co, kamu itu emang sahabat terbaik aku. Ohiya mending kamu ganti baju dulu deh, emang ga dingin apa pake celana renang doang gitu? Lagian aku juga mau ganti baju dulu"
Cody: "Iya, iya bentar ya"

Aku pun berjalan ke kamar mandi UKS untuk mengganti seragam.

Cody: (dalem hati) Ternyata Abel cuma nganggep aku sahabatnya doang. Tapi gapapa kok cukup bisa berada di sisinya dan bisa ngelindunginya aja udah bisa bikin aku bahagia. Apalagi kalo bisa ngeliat dia tersenyum bahagia

Aku telah mengganti pakaian renangku dengan seragam sekolah. Abel juga sudah berganti pakaian, tapi karna Abel masih sangat pucat aku menyuruhnya untuk tetap beristirahat di UKS

Cody: "Abel kamu masih pucat banget, kamu istirahat disini dulu ya"
Abel: "Iya, udah sana kamu balik ke kelas nanti dimarahin loh"
Cody: "Oh jadi ceritanya ngusir nih?"
Abel: "Co, sekali lagi thanks ya" (peluk Cody)
Cody: "Iya" (senyum sambil membelai lembut kepala Abel)

Aku segera masuk ke kelas dan mengikuti jam pelajaran selanjutnya sampai pulang.

— — — Abel POV — — —

Aku masih terkulai lemas di tempat tidur UKS. Aku belum kuat ngapa-ngapain. Kepala aku rasanya pusing banget dadaku juga tadi rasanya sesak. Sesak banget sampe-sampe aku yakin kalo paru-paruku udah mau copot karna kepenuhan air. Aku sedikit terkaget karna tiba-tiba ada orang yang masuk. Ternyata Cody dan Stevani.

Stevani: "Bel kamu gapapa kan?"
Abel: "Iya aku gapapa kok"
Cody: "Perlu kerumah sakit ga?"
Abel: "Ga perlu lah, aku udah mendingan kok cuma ya masih lemes sama sedikit pusing aja"
Stevani: "Lagian tadi kamu kenapa bisa sampe kaya gitu? Bukannya kamu lumayan jago renang ya?"
Abel: "Aku juga ga tau, cuma tadi tiba-tiba perut aku kram"
Cody: "Yaudah ayo aku anter pulang"
Stevani: "Ohiya ini bel tas kamu"
Abel: "Thanks ya Stev" (senyum)
Stevani: (mengangguk)
Cody: "Ayo bel aku bantu berdiri"

Aku, Cody, dan Stevani sampai di gerbang sekolah. Cody sedang mengambil mobilnya. Tiba-tiba ada sebuah mobil yang menghampiriku dan Stevani. 

Abel: (dalem hati) Ohiya aku lupa kalo ada janji sama Justin. Aduh gimana nih aku ga enak sama Cody

Justin: "Hey, ayo kamu udah pulangkan?"
Abel: "Justin kamu ngapain disini?"
Justin: "Of course jemput kamu sekalian ngambil kamera kamu"
Abel: "Ohiya kamera aku, tunggu temen aku sebentar ya"

Tak lama kemudian Cody pun datang dengan mobilnya.

Abel: "Co, maaf ya aku gak bisa pulang bareng kamu, aku lupa kalo aku udah ada janji"
Cody: "Oh kamu udah ada janji ya? Oh yaudah hati-hati, jaga kesehatan kamu ya. Jangan sampe kecapean"
Abel: "Pasti, thanks ya dadah" (senyum sambil melambaikan tangan)

Aku masuk kemobilnya Justin dan pergi kerumahnya untuk mengambil kameraku yang tertinggal disana.

Justin: "Kamu lagi sakit ya?" 
Abel: "Engga kok"
Justin: "Gausah bohong, muka kamu itu pucet banget"
Abel: "Tapi aku beneran gak apa-apa" (berbohong)

Satu-satunya yang ada dipikiranku sekarang hanya cepat-cepat mengambil kamera setelah itu pulang untuk istirahat karna nanti sore masih ada wawancara. Aku dan Justin pun sampai di hotel. Begitu pintu kamar terbuka aku langsung mencari dimana kameraku.

Abel: "Mana kameraku?"
Justin: "Tuh diatas meja" (menunjuk sebuah meja disamping kasur)

Aku langsung berjalan kearah meja itu lalu mengambil kameraku dan memasukkannya ke dalam tas. Aku segera berjalan ke arah pintu untuk pulang

Justin: "Kamu mau kemana?"
Abel: "Aku mau pulang, nanti sore masih ada wawancara"
Justin: "Tapi kamu harus istirahat, muka kamu itu udah pucet banget"
Abel: "Aku gak apa-apa kok"

Tiba-tiba aku merasa seluruh ruang berputar, tubuhku menjadi lemas, seluruh suara juga menjadi redup. Aku terjatuh.

— — — Justin POV — — —

Aku melihatnya berjalan menuju pintu. Sepertinya dia mau pulang.

Justin: "Kamu mau kemana?"
Abel: "Aku mau pulang, nanti sore masih ada wawancara"
Justin: "Tapi kamu harus istirahat, muka kamu itu udah pucet banget"
Abel: "Aku gak apa-apa kok"

Tiba-tiba aku melihat tubuhnya hampir ambruk. Aku segera menahannya dan memeluknya agar tidak ambruk. Kurasakan tubuhnya sangat panas. Benar-benar panas. Kupegang keningnya sangat panas.

Justin: "Tuh kan masih bisa bohong lagi, jelas-jelas kamu demam gini"
Abel: (terkulai lemas)
Justin: "Yaudah kamu istirahat disini dulu aja. Biar aku telepon dokter dan senior kamu"

Aku pun segera menggendong Abel ke tempat tidur dan menyelimutinya dengan bed cover agar terasa hangat. Setelah itu aku segera menelepon dokter dan seniornya Abel untuk memberitahu bahwa Abel tidak bisa mengikuti wawancara. Aku juga membatalkan semua jadwal acaraku hari ini karna ingin menemani Abel. Dokter pun datang dan segera memeriksa Abel.

Dokter: "Abel hanya menderita demam biasa dan kecapean" (menuliskan resep obat)
Justin: "Tapi dia gak menderita penyakit seriuskan dok?"
Dokter: "Tidak, dia hanya harus minum obat teratur dan banyak istirahat" (memberikan resep obat)
Justin: "Oh kalo begitu terima kasih dokter"

Dokter pun meninggalkan ruangan. Aku melihat Abel yang terkulai lemas. Entah mengapa aku merasa sedih melihatnya. Disaat aku sedang melamun terdengar suara pintu diketuk. Aku sedikit terkejut, kulihat kearah pintu ternyata itu adalah seniornya Abel yang ku ketahui namanya Jessie. Karna kita seumuran jadi aku memanggilnya dengan sebutan nama.

Jessie: "Permisi, apa Abel disini?"
Justin: "Ohya silahkan masuk, Abel lagi istirahat disini"

Jessie langsung menghampiriku dan Abel.

Jessie: "Abel kamu gapapa kan?"
Abel: "Iya Abel gapapa, kok kak jessie bisa ada disini?"
Jessie: "Tadi Justin telepon kakak dan bilang kalo kamu lagi disini"
Justin: "Kalian bisa tidur disini untuk nanti malam, aku ingin tebus obat ini dulu untuk Abel"
Abel: "Thanks, tapi aku gak mau ngerepotin kamu lagi. Aku mau pulang sekarang aja"
Justin: "Tapi aku sama sekali ga merasa kamu repotin kok"
Abel: "Tapi tetep aja aku ga enak, lagipula juga aku kan bukan siapa-siapa kamu"
Justin: "Yaudahlah kalo emang itu mau kamu, tapi ijinin aku ngejagain kamu sehari ini aja. Gimana?"
Abel: (senyum sambil mengangguk) "Thanks ya"
Kak Jessie: "Oh yaudah kalo gitu kamu pulangnya sama Justin aja ya, biar kakak yang nebus obat kamu"
Abel: "Thanks kak"

— — — — — Skip sampe rumah — — — — —

Aku membopong Abel masuk ke rumahnya. Aku membawanya ke kamarnya.

Justin: "Kamar kamu dimana?"
Abel: (menunjuk sebuah kamar)

Sesampainya dikamar, aku langsung menyuruhnya istirahat. Setelah Abel tertidur duduk disamping ranjangnya sambil memperhatikannya.

Justin: (dalem hati) Sebenarnya apa yang spesial dari gadis ini? Kenapa belakangan ini aku selalu ingin berada didekatnya? Mengapa tadi aku begitu sangat khawatir saat melihatnya hampir jatuh? Ada apa denganku sebenarnya

Tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara seseorang. Ternyata itu Jessie, ia ingin memberikan obatnya Abel

Jessie: "Permisi"
Justin: "Oh Jessie, silahkan masuk"
Jessie: "Justin, ini obat Abel" (memberikan sebuah kantong)
Justin: (mengambil kantong yang diberikan Jessie)
Jessie: "Justin sebelumnya terima kasih karna kamu mau merawat Abel, tapi maaf aku harus pergi sekarang karna ada wawancara. Gapapa aku tinggal sendiri?"
Justin: "It's okay, aku gapapa kok"
Jessie: "Oke kalo gitu aku tinggal sekarang ya, bye" (meninggalkan ruangan)
Justin: "Bye"

Tanpa sadar aku pun tertidur sambil duduk disamping ranjang Abel.

— — — Abel POV — — —

08.30 pm

Aku terbangun dari tidurku. Aku melihat keluar jendela ternyata langit sudah gelap. Aku bangun ingin menyalakan lampu, tapi kulihat Justin sedang tertidur disamping ranjangku. Aku ingin membangunkannya, tapi melihat tidurnya yang begitu lelap jadi aku mengurungkan niatku.

Abel: (dalem hati) Tenyata Justin bener-bener ngejagain aku. Pasti dia bosen banget nungguin aku. Dia juga pasti kecapean karna jadwalnya kan padet banget

Aku langsung bangun dan menyiapkan makanan. Hari ini aku menyiapkan makanan untuk 3 orang (Yap satunya lagi Justin). Setelah semuanya siap aku kembali kekamar untuk membangunkan Justin. Saat aku ingin menyentuh pundaknya tiba-tiba ia sudah terbangun duluan.

Abel: (menyentuh pundak Justin)
Justin: (terbangun)
Abel: (kaget) "Justin kamu udah bangun?"
Justin: "Ya, bagaimana keadaanmu"
Abel: "Sudah lebih baik, terima kasih ya karna sudah menjagaku. Kamu pasti bosen banget ya nungguin aku"
Justin: "Engga juga" (senyum)
Abel: "Ohiya ayo makan, aku udah nyiapin makanan untuk kita. Kamu pasti laperkan nungguin aku"
Justin: (mengikuti Abel)

— — — — — Skip makan — — — — —

Selesai makan, aku langsung merapikan meja makan. Lalu gak lama kemudian Kak Jessie dateng. Karna kak jessie udah dateng jadi Justin pamit pulang 

Kak Jessie: "Aku pulang"
Abel: "Kak Jessie, gimana wawancaranya? Maaf ya aku gak bisa ikut"
Kak Jessie: "Berjalan lancar kok, tenang aja"
Abel: "Baguslah kalo begitu. Yaudah makan kak"
Justin: "Abel, Jessie aku pamit dulu ya. Aku harus pergi sekarang"
Abel: "Thanks ya" (senyum)
Justin: (senyum) "Oke bye"
Abel & Kak Jessie: "Bye"

Justin pun pergi meninggalkan aku dan Kak Jessie. 

— — — — — Skip pagi — — — — —

Aku berangkat sekolah seperti biasa hanya saja hari ini aku berangkat bareng Stevani. Kami memasuki kelas, jam pelajaran berlalu satu demi satu sampai jam pulang pun berbunyi. Aku berjalan keluar gedung duluan.

Stevani: "Bel kamu duluan aja, nanti aku nyusul"
Abel: "Oh yaudah. Aku tunggu digerbang ya"
Stevani: "Oke"

Saat sudah sampai digerbang, terlihat Cody dengan mobilnya mengajak pulang bareng. Tak lama kemudian dateng lagi Justin dengan mobilnya menawarkan tumpangan.


Siapakah yang akan dipilih Abel? Cody atau Justin? Tunggu part selanjutnya yaaa :) Dadah babay… Komennya ditunggu yaa

1 Jan 2013

Cody Love Story (CLS) - Crazy But True!! part 3


Selamat membaca yaa :))

Aku langsung masuk ke kamar dan mengaktifkan hp, ternyata baru 3 menit aktif sudah ada 3 sms masuk. Aku langsung membuka pesannya. Ternyata itu sms dari Cody. Isi smsnya begini nih

pesan pertama
To: Abel
From: Cody

Hey apa benar ini nomor hpya Abel? Ini aku Cody :)


pesan kedua
To: Abel
From: Cody

Kamu mau berangkat kesekolah bareng aku gak besok? Kalo mau aku akan menjemputmu. See you :)


pesan ketiga
To: Abel
From: Cody

Bagaimana apa kamu mau? Aku akan menjemputmu pukul 06.00 See you tommorow :)


Aku segera membalas pesannya

To: Cody
From : Abel

Maaf baru membalas pesanmu. Ya ini aku Abel, Ya baiklah, aku akan menunggumu besok. Jangan telat ya hehe :) See you tommorow too

Setelah membalas sms dari Cody aku langsung keluar kamar untuk makan. Di meja makan sudah terhidang Sop daging dan Ayam rica-rica. Makanan ini dimasak semua oleh Kak Jessie loh! Berhubung Kak Jessie belajar masak dari mamanya yang berdarah Indonesia jadi masakannya khas Indonesia hehe. 

Abel: "Wah kayanya enak nih"
Kak Jessie: "Enak lah siapa dulu yang masak, udah ayo cepet makan entar sopnya keburu dingin jadi ga enak dimakannya"
Abel: "Sisp bos, ohya kak besok kita ga berangkat bareng ya" (sambil makan)
Kak Jessie: "Loh emang kenapa? Dijemput Justin yaaa? Eciieee…" (tersenyum jail)
Abel: "Engga sih, yee sotoy sih kaya dukun"
Kak Jessie: "Loh kok dukun? Emang dukun masih ada ya hari gini?"
Abel: "Tau, ada kali di Indonesia hahaha"

Setelah menyelesaikan makan malam, aku langsung masuk ke kamar untuk tidur.

— — — — — Skip tidur — — — — —

Aku sudah di depan rumah menunggu Cody, tak lama kemudian Cody datang dengan mobilnya.

Cody: "Morning princess, udah siap
berangkat?" (membukakan pintu mobil)
Abel: "Cody apaan sih, aku tuh tuh bukan princess tau" (masuk ke mobil)
Cody: "Gapapa, karna bagi aku kamu itu seperti princess"
Abel: "Terserah kamu ajalah haha" (tertawa kecil)
Cody: "Tuh kan kamu cantik banget, apalagi kalo lagi tertawa. Seperti princess"
Abel: (memerah) "Udah ah, udah sampe tuh"
Cody: "Oke, kita udah sampe" (mematikan mesin mobil)
Abel: (keluar dari mobil)
Cody: "Ayo ke kelas bareng"
Abel: "Ayo"

Saat sedang berjalan di lorong tiba-tiba bahuku di tepuk oleh seseorang dari belakang. 

Stevani: "Abel!"
Abel: "Pasti Stevani"
Stevani: "Eh kamu yang anak beru kemarin kan? Kenalin, aku Stevani sobatnya Abel" (mengulurkan tangan pada Cody)
Cody: (menjabat tangan Stevani) "Aku Cody, nice to see you" (senyum)
Stevani: (salting) "Nice to see you too" (senyum)
Abel: "Stev kemaren kamu kemana aja?"
Stevani: "Hehe nemenin grandma dirumah, kan kasian sendiri"
Abel: "Ooo…"

Kita bertiga masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasa sampai bel pulang berbunyi.

Cody: "Pulang bareng yuk, tapi nanti kita ke cafe dulu ya sekalian makan siang"
Abel: "Boleh-boleh, tapi ajak Stevani ya"
Cody: "Yaudah ajak aja, aku ngambil mobil dulu ya"
Abel: "Oke"

Cody pun meninggalkan Abel untuk ngambil mobil. Sedangkan Abel, nunggu Stevani yang masih merapikan peralatan tulisnya.

Abel: "Stevani kamu mau ikut gak sama aku dan Cody, kita mau ke cafe sekalian makan siang?"
Stevani: "Mau mau, soalnya perut aku udah dangdutan dari tadi nih" *loh kok ngerti dangdutan? namanya juga cerita*
Abel: "Yaudah ayo, Cody udah nunggu di depan"

Kita bertiga langsung pergi ke cafe dideket sekolah. Kita mengambil meja didepan cafe. Kami memesan makanan. Setelah kami menghabiskan makanan kami, kami ngobrol-ngobrol sebentar. Aku kedalam cafe karna aku ingin membeli milkshake, saat aku keluar cafe tiba-tiba ada yang menabrakku. Milkshake ku tumpah mengenai baju orang yang menabrakku. Ternyata orang yang menabrakku adalah Justin.

Justin: (kaget+sedikit membentak) "Heh kalo jalan liat-liat dong. Liat nih baju gue jadi basah" (melihat bajunya yang basah)
Abel: "Ya sorry, kan kamu yang nabrak gimana sih"
Justin: (melihat wajah Abel) "Lo lagi? Gila lo tuh kalo jalan ga pernah liat-liat ya?" (emosi)
Abel: "Kan kamu sendiri yang jalannya ga liat-liat, kenapa jadi nyalahin orang"
Justin: "Lo itu ya? (nahan emosi)

Tak lama kemudian terlihat beberapa pelajar jhs cewe yang bergerombol dan seperti sedang mengejar seseorang

Justin: " Eh bantuin gue dong, jangan sampe mereka liat gue disini"
Abel: "Oh lagi dikejar sama fans, kenapa kamu mesti lari?"
Justin: "Gimana gue gak lari, gila aja gue diciumin, dipeluk, dicubitin, sampe di tabok"
Abel: (tertawa) "Yaudah kamu masuk aja kedalem"
Justin: (lari kedalem cafe)

Ada beberapa anak cewe yang menghampiriku, ternyata dia dan teman-temannya adalah pelajar jhs dari Indonesia yang sedang bertukar pelajar. Dan kebetulannya lagi mereka adalah pelajar dari jhs ku dulu.

Cewe 1: "Excuse me, can you speak in Indoesian language?"
Abel: "Tentu kenapa?"
Cewe 2: "Loh kakak Kak Abel kan?"
Abel: "Iya kok tau?"
Cewe 2: "Kita ade kelas kakak di Jakarta Internasional School, Kan kakak dulu anak osis gimana gak terkenal!"
Abel: "Oh jadi kalian anak JIS, iya aku alumnus situ. Dan sekarang aku sekolah disini"
Cewe 1: "Wah kakak keren, ohiya kakak tadi liat Justin Bieber lewat sini ga?"
Abel: (senyum) "Engga tuh"
Cewe 2: "Oh makasih ya kak"
Abel: (mengangguk) "Iya" (senyum)

Tiba-tiba ada yang menepuk bahuku dari belakang. Ternyata orang itu Cody bersama Stevani.

Stevani: "Bel kamu ngapain aja sih kok lama banget?"
Cody: "Iya, pulang yuk udah sore nih"
Abel: "Sorry, ketemu ade kelas dari Indonesia nih. Kenalin yang ini namanya Shinta (menunjuk cewe 1), kalo yang ini namanya Sania (menunjuk cewe 2)"

Stevani dan Cody pun saling berjabat tangan dengan Shinta dan Sania. Sania dan shinta juga meminta foto bareng dengan Cody

(pake bahasa Indonnesia )
Shinta : "Kakak kok enak banget sih bisa temenan sama Kak Cody?"
Sania: "Iya, dia itukan udah ganteng, keren, baik, romantis, suaranya bagus, perfect deh pokoknya"
Abel: "Haha kalian ini, udah dicariin guru tuh. Belajar yang bener ya. Dadah" (melambaikan tangan)

Setelah Shinta dan Sania pergi, aku, Cody, dan Stevani berjalan ke mobilnya Cody. 

Cody: "Tadi kamu sama mereka ngomongin apa sih kok bawa-bawa nama aku?" (penasaran)
Abel: "Kasih tau gak ya, adadeh" (terseyum jail)
Stevani: "Ih Abel kasih tau dong kan aku juga pengen tau"
Abel: "Gak mau ah hehe!"

Aku, Cody, dan Stevani saling bercanda-canda. Tapi tiba-tiba tangan aku ditarik seseorang dari belakang, otomatis aku tertarik kebelakang. Ternyata yang menarikku adalah Justin.

Justin: "Sorry, tapi cewe ini mau gue pinjem dulu"

Aku, Cody, dan Stevani hanya bisa saling bertatapan bingung. Aku dibawa Justin kearah yang berlawanan dengan Cody dan Stevani.

Abel: "Sebenarnya kamu mau bawa aku kemana sih?" (kesel)
Justin: "Lo tuh harus tanggung jawab karena udah numpahin minuman lo kebaju gue"
Abel: "Hah kok aku? Kan kamu sendiri yang nabrak aku"
Justin: "Tapi itukan minuman lo, jadi elo lah yang harus tanggung jawab. Udah cepet masuk kemobil"
Abel: (menggerutu)

— — — Justin POV — — —

Justin: (dalem hati) "Sebenarnya sih cewe ini cantik juga. Hmm mikir apasih gue" (senyum-senyum)
Abel: "Heh kamu kenapa senyum-senyum sendiri?"
Justin: "Bukan urusan lo"

— — — Abel POV — — —

Abel: (dalem hati) "Sumpah deh ini orang minta banget dipites. Gue bingung, orang ngeselin kaya gini kenapa bisa punya fans bejibun ya? Ah bodo lah, mending aku sms Kak Jessie biar gak khawatir" (mengeluarkan hp)


To: Kak Jessie
From: Abel

Kak hari ini aku pulangnya agak telat ya. (Masakin yang enak ya)


Tak lama kemudian ada balasan dari Kak Jessie


To: Abel
From

Iya, emang kenapa ada tugas tambahan?


Aku segera membalasnya

To: Kak Jessie
From: Abel

Ya begitulah kak

Mobil berhenti didepan sebuah rumah mewah.

Abel: "Hah mau ngapin kita kesini?"
Justin: "Ya mau ganti baju lah, masa mau kondangan *loh kok ngerti kondangan, namanya juga cerita*
Abel: (mengikuti Justin)

Sesampainya dikamar Justin, Justin segera membuka lemari dan melepas bajunya. Otomatis tanganku terangkat menutup mata.

Abel: "Waaaa" (berteriak kecil)
Justin: "Heh lo ngapain sih teriak-teriak? Udah cepetan sini pilihin baju yang cocok buat gue pake ke studio"
Abel: (menutup mata sambil berjalan ke arah Justin)
Justin: "Kalo lo jalannya kaya gitu nanti lo bisa…"

Belum selesai Justin berbicara, aku sudah terpeleset karpet yang berada disamping tempat tidur. Aku berteriak lalu reflek memeluk justin yang ada didepanku. Justin juga menangkapku *kaya ikan aja* dan alhasil aku mendarat dipelukannya Justin. Kami sempat terdiam beberapa detik menyadari apa yang sudah terjadi. Jantungku tiba-tiba saja berdegup sangat cepat. Lalu ketika aku menyadari bahwa aku sedang berada dipelukan Justin yang sedang tidak memakai baju, aku segera berdiri dan melepaskan pegangan ku

Abel: "So.. sorry!"
Justin: "Baru juga mau dibilangin lo bisa jatoh, eh udah jatoh duluan. Udah cepetan deh pilihin, gue udah telat nih"
Abel: (melihat-lihat pakaiannya) "Ini aja kemeja yang warnanya ungu terang"
Justin: "Bingo, gue juga maunya yang ini" (memakai kemejanya)
Abel: "Kalo udah tau apa yang mau dipake ngapain juga nyuruh aku kesini"
Justin: "Iseng aja!"
Abel: "Udah ah aku mau pulang" (meninggalkan Justin)
Justin: (menahan tangan Abel) "Biar gue anter"
Abel: (dalem hati) Sialan, kenapa jadi deg-degan gini ya? "Gak usah aku bisa sendiri" (melepaskan tangan Justin)
Justin: "Udah deh gak usah bawel" (menarik tangan Abel)
Abel: "Kamu tuh ga bisa lembut dikit ya sama cewe, sakit tau"
Justin: "Bisa kok, ayo" (menggandeng tangan Abel)
Abel: "Gak pantes, udah ah lepasin, aku bisa jalan sendiri"
Justin: "Jangan ngambek gitu dong, entar cantiknya ilang loh" (megang dagunya Abel)
Abel: "Lucu haha" (ketus)

Aku diantar Justin ke rumah pake mobilnya Justin, sepanjang perjalanan aku hanya diam.

Justin: "Udah nyampe tuh" (menghentikan mobilnya)
Abel: "Oh!" (keluar dari mobil)
Justin: (menahan tangan Abel) "Thanks nya ma?"
Abel: "Gak punya" (lari masuk ke rumah)

— — — Justin POV — — —

Justin: (dalem hati) Lucu juga itu cewe, menarik

Gue langsung tancep gas ke studio. Tapi waktu gue liat ke jok sebelah gue ternyata ada kameranya Abel yang ketinggalan. Gue berniat buat puter balik tapi suasana emosi Abel lagi gak bagus jadi gue mutusin besok pagi aja balikinnya.

— — — Abel POV — — —

Abel: (dalem hati) Mimpi apa ya semalem bisa sampe ketemu sama orang yang nyebelin banget kaya gitu, seenaknya aja lagi. Dia kira aku baby sisternya apa yang selalu ada buat dia setiap saat

Kak Jessie: "Ada apa bel kok cemberut gitu?"
Abel: "Ih aku bingung deh kenapa orang nyebelin kaya gitu kok bisa banyak fansnya, padahal juga ga ada bagus-bagusnya" (kesel)
Kak Jessie: "Hah siapa? Justin?"
Abel: "Udahlah kak ga usah sebut-sebut nama itu lagi"
Kak Jessie: "Hahaha ati-ati loh nanti kalo suka gimana"
Abel: "Gak mungkin! Dia tuh bukan tipe aku banget"
Kak Jessie: "Sebenarnya tadi tuh kamu ngapain aja sih bisa sampe pulang jam 7 gini"

Aku pun menceritakan semua yang terjadi tadi mulai dari di cafe sampai pulang, tentunya tanpa adegan pelukan tadi. Kak Jessie hanya bisa tertawa

Abel: "Ah mendingan gausah diceritain deh tadi, bukannya nenangin adenya maah ngetawain"
Kak Jessie: "Ciee yang ngambek, udah sana mandi abis itu makan. Ohiya jangan lupa ya besok kita bakal ada wawancara sama produser film twilight tentang seri twilight selanjutnya"
Abel: "Iya, iya"

Aku pun segera mandi dan makan malam. Setelah itu aku masuk kekamar dan mengecek hp, ada 13 missed call lalu ada telepon lagi dari…


Dari emak mu *loh* bukan deng, tungguin aja part selanjutnya. Sorry kalo jelek, kan sama kaya yang baca hehehe :D Peace mamen ._.V
 
Bella's Blogger Template by Ipietoon Blogger Template