Enjoy reading angels
:D
Aku dan Stevani segera menuju ke arah kedai ice
cream yang tadi ditunjuk Stevani. Sesampainya di kedai ice cream itu, aku dan
Stevani langsung mesen ice cream. Pas Stevani mau bayar semua ice creamnya, dia
ngambil uang dari dompetnya tapi tanpa sengaja jatuh selembar foto dari dalam
dompetnya ke deket kakiku. Aku reflek langsung ngambil foto itu, ternyata itu
foto Cody yang lagi tertawa lepas dikelas. DEG! Tiba-tiba aja seluruh badanku
melemas. Aku langsung menatap Stevani, tapi dia malah gelagapan salting gitu.
Abel: "Stev, kamu suka sama Cody?"
Stevani: (salting) "Eh… Itu… itu ehmm… iya,
aku suka sama Cody"
Abel: (kaget) "Oh"
Stevani: "Menurut kamu, Cody bakal suka
juga gak sama aku?"
Abel: "Aku ga tau, mungkin bisa"
Stevani: "Sebenernya rencananya mulai hari
ini aku pengen nyoba pdkt sama Cody, nanti malem aku mau ngajak dia nonton.
Kamu bantuin aku yaaa please"
Abel: (tersenyum lemah) "Iyaa aku pasti
bantuin kok"
Stevani: "Aaaaa thank you Abel, kamu emang
bener-bener sahabat terbaikku. I love youuu"
Abel: "You're my the best bestfriend ever I
had too, love you more"
Kami pun mengobrol-ngobrol tentang Cody. Aku
memberitahukan semua detail-detail kesukaan Cody yang ku ketahui. Tak lama
kemudian datang Cody, Cambo, sama Jake menghampiri aku dan Stevani. Otomatis
Stevani jadi salting ga jelas.
Abel: "Udah selesai surfingnya? Kok cepet
banget?"
Cambo: "Iya nih, abis pantainya rame banget
jadi ga enak deh surfingnya" *itusih DL-_-*
Abel: "Oh, eh tadi sorry ya kita gak
bilang-bilang kalo mau ke kedai ice cream"
Jake: "Gapapa kok, asal jangan
sering-sering aja ngilangnya"
Abel: "Hahaha hmmm gimana yaa??"
Kami pun tertawa semua, kecuali Stevani yang
masih salting salting ga jelas.
Cambo: "Hey Stevani, what's wrong? Kok
kayanya daritadi kamu salting gitu"
Stevani: "Huh? Hmmm… aaaa… Nothing"
Abel: "Guys udah yuk pulang, udah sore
nih"
Cody: "Kalo gitu yaudah ayo"
Akhirnya kita pun pulang. Aku sama Stevani
dianter sama Cody, cuma bedanya biasanya yang duduk didepan samping Cody itu
aku tapi sekarang Stevani. Terus juga keliatannya mereka udah mulai deket
walaupun baru ngobrol sebentar. Terbukti, daritadi aku dikacangin. Daripada
dikacangin aku sih mendingan tidur lagipula juga aku cape.
— — — Cody POV — — —
Cody: "Okedeh, udah sampe tuh Stev"
Stevani: "Iyaa :) thanks ya Cod, Good
night"
Cody: "Good night too"
Setelah mengantar Stevani, aku langsung nganter
Abel kerumahnya.
Cody: (dalem hati) Kok tumben ya ini anak ga
kedengeran suaranya?
Pas aku nengok kebelakang ternyata Abelnya lagi
tidur.
— — — — — Skip sampe rumahnya Abel — — — — —
Cody: "Bel bangun bel, udah sampe nih
dirumah kamu"
Tapi karna Abelnya ga bangun-bangun, yaudah
jadinya aku gendong dia sampe kamarnya *Cape mameeennn* Setelah mengantar Abel,
aku pun capcus pulang
— — — Abel POV — — —
Abel: "Hooaaammm loh kok bisa ada
dikamar?"
Aku keluar kamar dan menghampiri Kak Jessie yang
sedang berada di ruang baca.
Abel: "Kak kok aku bisa ada dikamar
sih?"
Kak Jessie: "Iyaa tadi Cody yang gendong
kamu ke kamar, abis kamunya kebo sih dibangunin ga bangun bangun"
Abel: "Yaah abis cape sih kak hehe"
Tak lama kemudian telepon rumah pun berbunyi.
otp
Abel: "Haloo... Abel disini"
Stevani: "ABEELLL KAMU HARUS BANTUIN
AKU…"
Abel: "Hah bantuin ngapain?"
Stevani: "Aku mau mulai pdkt nih sama Cody,
aku mau ngajakin nonton tapi gatau gimana caranya"
Abel: "Tinggal ajakin aja ribet amat -_-
Kalo engga nanti gue yang ngatur dah gampang itu mah"
Stevani: "Aa thank you Abel, gue serahin
semuanya ke elo deh"
Abel: "Sip woles aja sama gue"
Stevani: "Okedeehh bye Abel"
Abel: "Bye Stevani"
Telepon pun terputus. Aku segera melihat jam.
Baru jam 10 pagi. Aku memutuskan bersantai dirumah hari ini.
Abel: (dalem hati) Oh iya, Cody kan orang sibuk
jadi harus kasih tau dari sekarang.
Aku langsung ngambil hp aku dikamar dan mengsms
Cody
To: Cody
From: Abel
Co, kamu hari ini bisa nonton gak bareng aku
sama Stevani?
Beberapa menit kemudian aku baru mendapat
balasan dari Cody
To: Abel
From: Cody
Eh sorry baru bales, baru selesai pemotretan.
Bisa kok
To: Cody
From: Abel
Sipsiipp :) Kita ketemu di bioskop 143 aja yaa
jam 5 pm. See yaa
To: Abel
From: Cody
Okeeeyyy ;D See hun
DEG! DEG! DEG!
Abel: (dalem hati) Ini apa maksudnya pake hun
segala? Ah paling Cody cuma bercanda
— — — — — Skip — — — — —
— — — Cody POV — — —
Aku baru sampai di bioskop yang disebutkan Abel
tadi. Tapi aku hanya melihat Stevani, tanpa Abel.
Cody: "Loh Stev, Abelnya mana?"
Stvani: (salting) "Eehh… Ituu.. Gatau
deh"
Tak lama kemudian, aku mendapatkan sms dari
Abel.
To: Cody
From: Abel
Co, maaf ya aku gabisa dateng. Aku mendadak ga
enak badan. Have fun yaa sama Stevani nontonnya.
Stevani: "Ada apa Co?"
Cody: (khawatir + lemes) "Abel gabisa
dateng, katanya lagi gaenak badan"
Stevani: "Oh yaahh gaseru dong, tapi
tiketnya udah terlanjur beli nih"
Cody: "Yaudah mau gimana lagi, ayo masuk
udah mulai tuh filmnya"
Stevani: "Beneran gapapa?"
Cody: "Iyaa udah ayo"
Di lain sisi…
— — — Abel POV — — —
Abel: "Haduuuhh kenapa gue jadi
uring-uringan sendiri begini? Kenapa gue ngerasa ga rela ngebiarin Stevani sama
Cody nonton berdua. Aduuuhhh ada apasih sama gue? Yaudahlah mending dengerin
musik"
— — — Cody POV — — —
Selama nonton, aku ga bener-bener konsen ke
filmnya tapi pikiran aku melayang ke Abel. Entah kenapa aku bener-bener merasa
khawatir begitu mengetahui kabar kalau ia sakit. Setelah selesai nonton, aku
nganter Stevani pulang dulu. Setelah itu, aku menyempatkan diri untuk
mengunjungi Abel. Begitu sampai rumahnya, aku langsung masuk tanpa ngetok pintu.
Bukaaannn, bukannya ga sopan tapi itu permintaan
tuan rumahnya sendiri. Katanya sih mereka kadang terlalu sibuk untuk sekedar
bukain pintu makanya disuruh langsung masuk aja. Selain itu juga karna mereka
udah deket banget sama aku.
*back to story*
Aku langsung pergi ke kamar Abel. Aku ketok
pintunya beberapa kali tapi ga ada yang bukain. Karna takut Abel kenapa-napa,
aku langsung buka pintu kamarnya
Cody: "Abel?"
— — — Abel POV — — —
Karna ingin melupakan pikiran-pikiran yang
sedari tadi menggangguku, aku mendengarkan musik dengan volume penuh di
headphoneku. Tanpa diduga, ternyata pintu kamarku dibuka. Aku yang kaget
langsung terkesiap.
Cody: "Abel?"
Abel: (kaget) DEEGG!! "Cody? Ngapain kamu
disini?"
Cody: "Kamu ga apa-apa? Masih sakit?"
(memegang kening Abel)
Abel: "E-eh iya… iya kok aku udah
gapapa"
Cody: "Baguslah, tadi aku sempet khawatir
loh pas tau kamu lagi sakit makanya aku mampir kesini dulu"
Abel: "Oh, thanks ya Co :) tapi aku udah
gapapa kok, cuma tadi agak ga enak badan aja"
Tiba-tiba perutku bunyi.
Cody: "Kamu belum makan?"
Abel: (menggeleng)
Cody: "Yaudah kalo gitu tunggu ya, aku
ambilin dulu makanan untuk kamu"
Abel: "Eeh aku bisa ambil sendiri kok"
Cody: (membelai lembut rambut Abel sambil
tersenyum lembut) "Udah kamu disini aja, kan kamu abis sakit. Tunggu
bentar ya"
Abel: (nurut) (deg-degan) (mengangguk)
Tak lama kemudian, datanglah Cody dengan
sepiring besar penuh dengan spaghetty.
Abel: "Kamu mau ngasih makan aku apa kuli
Co? Banyak amat"
Cody: "Ya kamulah hahaha gapapa biar kamunya
cepet sembuh"
Abel: "Yatapi ini banyak banget Co buat aku
sendiri"
Cody: "Kata siapa ini buat kamu sendiri?
Emang aku ga makan, aku kan juga butuh makan"
Abel: "Tapikan ini piringnya cuma
satu"
Cody: "Gapapa kan biar romantis"
Abel: "Isshh berasa bet pacaran -_- yaudah
deh yuk makan udah lapet nih"
Cody: "Nah ayo"
Akhirnya kita makan sepiring berdua. Kita makan
sambil bercanda-canda terus kadang suap-suapan *miss this moment* sampe
spaghettynya abis.
— — — Cody POV — — —
Abel: (Tergeletak di lantai) "Huaaa kenyang
ya Co"
Cody: (tergeletak disamping Abel) "Iyalah,
gimana ga kenyang yang paling banyak makan kan kamu"
Abel: "Ih engga sih enak aja, kamu tuh yang
makannya kaya kuli, banyak banget"
Cody: "Enak aja"
Abel: "Co, ngantuk ya?"
Cody: "Iya…" (menengok kesamping)
Cody: "Yaahhh ini anak udah tidur -_- tapi
lucu juga mukanya waktu tidur, polos kaya anak-anak"
Aku langsung menggendongnya dan memindahkannya
ke kasur. Melihat muka Abel yang begitu polos dan cantik, aku tak dapat menahan
perasaanku. Sebuah kecupan dari bibirku sudah mendarat di bibirnya. Aku
menciumnya dengan sangat lembut *karna takut Abelnya kebangun*. Setelah
mengecupnya, aku langsung bergegas pulang.
Cody: "Good night Abel, have a nice
dream"
Sesampainya di mobil, aku memegang bibirku
sambil tersenyum. Membayangkan kejadian yang tadi. Kurasa aku sudah benar-benar
tak dapat menahan perasaanku sekarang. Aku harus memperjuangkan cintaku.
— — — Abel POV — — —
Beberapa menit setelah Cody meninggalkan rumah
Abel
Aku terbangun dari tidurku. Aku langsung
memegang bibirku.
Abel: (dalem hati) Ternyata cuma mimpi. Mimpi
yang sangat indah. Entah mengapa, tapi ciuman Cody itu terasa sangat nyata.
Aduh Abel, apaan sih yang lo pikirin. Jelas-jelas lo tau kalo Stevani itu suka
sama Cody, masa lo mau makan temen sendiri. Gak! Ga boleh, gue gaboleh suka
sama Cody. Tapi gue ga bisa bohongin diri gue sendiri kalo gue itu suka sama
Cody. Dan gue merasa nyaman banget kalo lagi ada di deket Cody.
Karna terlalu banyak pikiran yang terlintas
olehku, tanpa sadar aku tertidur kembali.
— — — — — Skip — — — — —
Kriiinngggggg~
Abel: "Aduh siapa sih pagi pagi gini yang
dateng"
Aku langsung beranjak dari kursi makan dan
membuka pintu. Tapi waktu aku buka pintunya, ga ada siapa-siapa. Waktu aku
pengen jalan ke depan halaman, tiba-tiba kakiku menendang sebuah kotak kecil
berwarna biru lembut dengan pita hijau lembut disertai sebuket bunga lily warna
pink
Abel: "Hah apaan nih? Wah lily, tau aja gue
suka lily. Dari siapa nih?"
Aku liat bunganya, di bunganya ada sebuah kartu
ucapan. Kartu itu isinya begini
To: Someone special, Abel
From: Your secret admirer
How'd you get to be so fly
How'd you get to shine so bright, girl
How'd you get to look like that, tell me
Please heaven don't you call her back
Aku yang membacanya hanya tersenyum kagum.
Bagaimana mungkin orang itu mengetahui bunga dan warna kesukaannya. Dan juga
membaca puisi singkat yang begitu indah, membuat aku semakin penasaran dengan
orang ini.
Aku segera masuk ke dalam kamar dan membuka
hadiah tadi. Ternyata isinya sebuah gelang dengan liontin menara-menara eifel
kecil disekelilingnya. Sangat indah. Aku langsung memakai gelang itu, karna aku
sangat suka dengan gelangnya.
— — — — — Skip — — — — —
Hari demi hari berlalu. Stevani masih dengan
gigihnya pdkt dengan Cody. Secret Admirer-ku pun masih sering mengirimkanku
bunga dan hadiah-hadiah kecil seperti boneka, anting, scrapbook yang berisi
foto-fotoku, dsb. Sampai pada suatu hari...
Apakah yang terjadi??? Jeng… Jeng… Jeng… Jeng…
*sound effect* Tunggu part selanjutnya aja yaa :) bubaaayyy Ohya komennya
jangan lupa ke @nabellayanza
10 Feb 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
10 Feb 2013
Cody Love Story (CLS) - Crazy But True!! part 9
Enjoy reading angels
:D
Aku dan Stevani segera menuju ke arah kedai ice cream yang tadi ditunjuk Stevani. Sesampainya di kedai ice cream itu, aku dan Stevani langsung mesen ice cream. Pas Stevani mau bayar semua ice creamnya, dia ngambil uang dari dompetnya tapi tanpa sengaja jatuh selembar foto dari dalam dompetnya ke deket kakiku. Aku reflek langsung ngambil foto itu, ternyata itu foto Cody yang lagi tertawa lepas dikelas. DEG! Tiba-tiba aja seluruh badanku melemas. Aku langsung menatap Stevani, tapi dia malah gelagapan salting gitu.
Abel: "Stev, kamu suka sama Cody?"
Stevani: (salting) "Eh… Itu… itu ehmm… iya, aku suka sama Cody"
Abel: (kaget) "Oh"
Stevani: "Menurut kamu, Cody bakal suka juga gak sama aku?"
Abel: "Aku ga tau, mungkin bisa"
Stevani: "Sebenernya rencananya mulai hari ini aku pengen nyoba pdkt sama Cody, nanti malem aku mau ngajak dia nonton. Kamu bantuin aku yaaa please"
Abel: (tersenyum lemah) "Iyaa aku pasti bantuin kok"
Stevani: "Aaaaa thank you Abel, kamu emang bener-bener sahabat terbaikku. I love youuu"
Abel: "You're my the best bestfriend ever I had too, love you more"
Kami pun mengobrol-ngobrol tentang Cody. Aku memberitahukan semua detail-detail kesukaan Cody yang ku ketahui. Tak lama kemudian datang Cody, Cambo, sama Jake menghampiri aku dan Stevani. Otomatis Stevani jadi salting ga jelas.
Abel: "Udah selesai surfingnya? Kok cepet banget?"
Cambo: "Iya nih, abis pantainya rame banget jadi ga enak deh surfingnya" *itusih DL-_-*
Abel: "Oh, eh tadi sorry ya kita gak bilang-bilang kalo mau ke kedai ice cream"
Jake: "Gapapa kok, asal jangan sering-sering aja ngilangnya"
Abel: "Hahaha hmmm gimana yaa??"
Kami pun tertawa semua, kecuali Stevani yang masih salting salting ga jelas.
Cambo: "Hey Stevani, what's wrong? Kok kayanya daritadi kamu salting gitu"
Stevani: "Huh? Hmmm… aaaa… Nothing"
Abel: "Guys udah yuk pulang, udah sore nih"
Cody: "Kalo gitu yaudah ayo"
Akhirnya kita pun pulang. Aku sama Stevani dianter sama Cody, cuma bedanya biasanya yang duduk didepan samping Cody itu aku tapi sekarang Stevani. Terus juga keliatannya mereka udah mulai deket walaupun baru ngobrol sebentar. Terbukti, daritadi aku dikacangin. Daripada dikacangin aku sih mendingan tidur lagipula juga aku cape.
— — — Cody POV — — —
Cody: "Okedeh, udah sampe tuh Stev"
Stevani: "Iyaa :) thanks ya Cod, Good night"
Cody: "Good night too"
Setelah mengantar Stevani, aku langsung nganter Abel kerumahnya.
Cody: (dalem hati) Kok tumben ya ini anak ga kedengeran suaranya?
Pas aku nengok kebelakang ternyata Abelnya lagi tidur.
— — — — — Skip sampe rumahnya Abel — — — — —
Cody: "Bel bangun bel, udah sampe nih dirumah kamu"
Tapi karna Abelnya ga bangun-bangun, yaudah jadinya aku gendong dia sampe kamarnya *Cape mameeennn* Setelah mengantar Abel, aku pun capcus pulang
— — — Abel POV — — —
Abel: "Hooaaammm loh kok bisa ada dikamar?"
Aku keluar kamar dan menghampiri Kak Jessie yang sedang berada di ruang baca.
Abel: "Kak kok aku bisa ada dikamar sih?"
Kak Jessie: "Iyaa tadi Cody yang gendong kamu ke kamar, abis kamunya kebo sih dibangunin ga bangun bangun"
Abel: "Yaah abis cape sih kak hehe"
Tak lama kemudian telepon rumah pun berbunyi.
otp
Abel: "Haloo... Abel disini"
Stevani: "ABEELLL KAMU HARUS BANTUIN AKU…"
Abel: "Hah bantuin ngapain?"
Stevani: "Aku mau mulai pdkt nih sama Cody, aku mau ngajakin nonton tapi gatau gimana caranya"
Abel: "Tinggal ajakin aja ribet amat -_- Kalo engga nanti gue yang ngatur dah gampang itu mah"
Stevani: "Aa thank you Abel, gue serahin semuanya ke elo deh"
Abel: "Sip woles aja sama gue"
Stevani: "Okedeehh bye Abel"
Abel: "Bye Stevani"
Telepon pun terputus. Aku segera melihat jam. Baru jam 10 pagi. Aku memutuskan bersantai dirumah hari ini.
Abel: (dalem hati) Oh iya, Cody kan orang sibuk jadi harus kasih tau dari sekarang.
Aku langsung ngambil hp aku dikamar dan mengsms Cody
To: Cody
From: Abel
Co, kamu hari ini bisa nonton gak bareng aku sama Stevani?
Beberapa menit kemudian aku baru mendapat balasan dari Cody
To: Abel
From: Cody
Eh sorry baru bales, baru selesai pemotretan. Bisa kok
To: Cody
From: Abel
Sipsiipp :) Kita ketemu di bioskop 143 aja yaa jam 5 pm. See yaa
To: Abel
From: Cody
Okeeeyyy ;D See hun
DEG! DEG! DEG!
Abel: (dalem hati) Ini apa maksudnya pake hun segala? Ah paling Cody cuma bercanda
— — — — — Skip — — — — —
— — — Cody POV — — —
Aku baru sampai di bioskop yang disebutkan Abel tadi. Tapi aku hanya melihat Stevani, tanpa Abel.
Cody: "Loh Stev, Abelnya mana?"
Stvani: (salting) "Eehh… Ituu.. Gatau deh"
Tak lama kemudian, aku mendapatkan sms dari Abel.
To: Cody
From: Abel
Co, maaf ya aku gabisa dateng. Aku mendadak ga enak badan. Have fun yaa sama Stevani nontonnya.
Stevani: "Ada apa Co?"
Cody: (khawatir + lemes) "Abel gabisa dateng, katanya lagi gaenak badan"
Stevani: "Oh yaahh gaseru dong, tapi tiketnya udah terlanjur beli nih"
Cody: "Yaudah mau gimana lagi, ayo masuk udah mulai tuh filmnya"
Stevani: "Beneran gapapa?"
Cody: "Iyaa udah ayo"
Di lain sisi…
— — — Abel POV — — —
Abel: "Haduuuhh kenapa gue jadi uring-uringan sendiri begini? Kenapa gue ngerasa ga rela ngebiarin Stevani sama Cody nonton berdua. Aduuuhhh ada apasih sama gue? Yaudahlah mending dengerin musik"
— — — Cody POV — — —
Selama nonton, aku ga bener-bener konsen ke filmnya tapi pikiran aku melayang ke Abel. Entah kenapa aku bener-bener merasa khawatir begitu mengetahui kabar kalau ia sakit. Setelah selesai nonton, aku nganter Stevani pulang dulu. Setelah itu, aku menyempatkan diri untuk mengunjungi Abel. Begitu sampai rumahnya, aku langsung masuk tanpa ngetok pintu.
Bukaaannn, bukannya ga sopan tapi itu permintaan tuan rumahnya sendiri. Katanya sih mereka kadang terlalu sibuk untuk sekedar bukain pintu makanya disuruh langsung masuk aja. Selain itu juga karna mereka udah deket banget sama aku.
*back to story*
Aku langsung pergi ke kamar Abel. Aku ketok pintunya beberapa kali tapi ga ada yang bukain. Karna takut Abel kenapa-napa, aku langsung buka pintu kamarnya
Cody: "Abel?"
— — — Abel POV — — —
Karna ingin melupakan pikiran-pikiran yang sedari tadi menggangguku, aku mendengarkan musik dengan volume penuh di headphoneku. Tanpa diduga, ternyata pintu kamarku dibuka. Aku yang kaget langsung terkesiap.
Cody: "Abel?"
Abel: (kaget) DEEGG!! "Cody? Ngapain kamu disini?"
Cody: "Kamu ga apa-apa? Masih sakit?" (memegang kening Abel)
Abel: "E-eh iya… iya kok aku udah gapapa"
Cody: "Baguslah, tadi aku sempet khawatir loh pas tau kamu lagi sakit makanya aku mampir kesini dulu"
Abel: "Oh, thanks ya Co :) tapi aku udah gapapa kok, cuma tadi agak ga enak badan aja"
Tiba-tiba perutku bunyi.
Cody: "Kamu belum makan?"
Abel: (menggeleng)
Cody: "Yaudah kalo gitu tunggu ya, aku ambilin dulu makanan untuk kamu"
Abel: "Eeh aku bisa ambil sendiri kok"
Cody: (membelai lembut rambut Abel sambil tersenyum lembut) "Udah kamu disini aja, kan kamu abis sakit. Tunggu bentar ya"
Abel: (nurut) (deg-degan) (mengangguk)
Tak lama kemudian, datanglah Cody dengan sepiring besar penuh dengan spaghetty.
Abel: "Kamu mau ngasih makan aku apa kuli Co? Banyak amat"
Cody: "Ya kamulah hahaha gapapa biar kamunya cepet sembuh"
Abel: "Yatapi ini banyak banget Co buat aku sendiri"
Cody: "Kata siapa ini buat kamu sendiri? Emang aku ga makan, aku kan juga butuh makan"
Abel: "Tapikan ini piringnya cuma satu"
Cody: "Gapapa kan biar romantis"
Abel: "Isshh berasa bet pacaran -_- yaudah deh yuk makan udah lapet nih"
Cody: "Nah ayo"
Akhirnya kita makan sepiring berdua. Kita makan sambil bercanda-canda terus kadang suap-suapan *miss this moment* sampe spaghettynya abis.
— — — Cody POV — — —
Abel: (Tergeletak di lantai) "Huaaa kenyang ya Co"
Cody: (tergeletak disamping Abel) "Iyalah, gimana ga kenyang yang paling banyak makan kan kamu"
Abel: "Ih engga sih enak aja, kamu tuh yang makannya kaya kuli, banyak banget"
Cody: "Enak aja"
Abel: "Co, ngantuk ya?"
Cody: "Iya…" (menengok kesamping)
Cody: "Yaahhh ini anak udah tidur -_- tapi lucu juga mukanya waktu tidur, polos kaya anak-anak"
Aku langsung menggendongnya dan memindahkannya ke kasur. Melihat muka Abel yang begitu polos dan cantik, aku tak dapat menahan perasaanku. Sebuah kecupan dari bibirku sudah mendarat di bibirnya. Aku menciumnya dengan sangat lembut *karna takut Abelnya kebangun*. Setelah mengecupnya, aku langsung bergegas pulang.
Cody: "Good night Abel, have a nice dream"
Sesampainya di mobil, aku memegang bibirku sambil tersenyum. Membayangkan kejadian yang tadi. Kurasa aku sudah benar-benar tak dapat menahan perasaanku sekarang. Aku harus memperjuangkan cintaku.
— — — Abel POV — — —
Beberapa menit setelah Cody meninggalkan rumah Abel
Aku terbangun dari tidurku. Aku langsung memegang bibirku.
Abel: (dalem hati) Ternyata cuma mimpi. Mimpi yang sangat indah. Entah mengapa, tapi ciuman Cody itu terasa sangat nyata. Aduh Abel, apaan sih yang lo pikirin. Jelas-jelas lo tau kalo Stevani itu suka sama Cody, masa lo mau makan temen sendiri. Gak! Ga boleh, gue gaboleh suka sama Cody. Tapi gue ga bisa bohongin diri gue sendiri kalo gue itu suka sama Cody. Dan gue merasa nyaman banget kalo lagi ada di deket Cody.
Karna terlalu banyak pikiran yang terlintas olehku, tanpa sadar aku tertidur kembali.
— — — — — Skip — — — — —
Kriiinngggggg~
Abel: "Aduh siapa sih pagi pagi gini yang dateng"
Aku langsung beranjak dari kursi makan dan membuka pintu. Tapi waktu aku buka pintunya, ga ada siapa-siapa. Waktu aku pengen jalan ke depan halaman, tiba-tiba kakiku menendang sebuah kotak kecil berwarna biru lembut dengan pita hijau lembut disertai sebuket bunga lily warna pink
Abel: "Hah apaan nih? Wah lily, tau aja gue suka lily. Dari siapa nih?"
Aku liat bunganya, di bunganya ada sebuah kartu ucapan. Kartu itu isinya begini
To: Someone special, Abel
From: Your secret admirer
How'd you get to be so fly
How'd you get to shine so bright, girl
How'd you get to look like that, tell me
Please heaven don't you call her back
Aku yang membacanya hanya tersenyum kagum. Bagaimana mungkin orang itu mengetahui bunga dan warna kesukaannya. Dan juga membaca puisi singkat yang begitu indah, membuat aku semakin penasaran dengan orang ini.
Aku segera masuk ke dalam kamar dan membuka hadiah tadi. Ternyata isinya sebuah gelang dengan liontin menara-menara eifel kecil disekelilingnya. Sangat indah. Aku langsung memakai gelang itu, karna aku sangat suka dengan gelangnya.
— — — — — Skip — — — — —
Hari demi hari berlalu. Stevani masih dengan gigihnya pdkt dengan Cody. Secret Admirer-ku pun masih sering mengirimkanku bunga dan hadiah-hadiah kecil seperti boneka, anting, scrapbook yang berisi foto-fotoku, dsb. Sampai pada suatu hari...
Apakah yang terjadi??? Jeng… Jeng… Jeng… Jeng… *sound effect* Tunggu part selanjutnya aja yaa :) bubaaayyy Ohya komennya jangan lupa ke @nabellayanza
Aku dan Stevani segera menuju ke arah kedai ice cream yang tadi ditunjuk Stevani. Sesampainya di kedai ice cream itu, aku dan Stevani langsung mesen ice cream. Pas Stevani mau bayar semua ice creamnya, dia ngambil uang dari dompetnya tapi tanpa sengaja jatuh selembar foto dari dalam dompetnya ke deket kakiku. Aku reflek langsung ngambil foto itu, ternyata itu foto Cody yang lagi tertawa lepas dikelas. DEG! Tiba-tiba aja seluruh badanku melemas. Aku langsung menatap Stevani, tapi dia malah gelagapan salting gitu.
Abel: "Stev, kamu suka sama Cody?"
Stevani: (salting) "Eh… Itu… itu ehmm… iya, aku suka sama Cody"
Abel: (kaget) "Oh"
Stevani: "Menurut kamu, Cody bakal suka juga gak sama aku?"
Abel: "Aku ga tau, mungkin bisa"
Stevani: "Sebenernya rencananya mulai hari ini aku pengen nyoba pdkt sama Cody, nanti malem aku mau ngajak dia nonton. Kamu bantuin aku yaaa please"
Abel: (tersenyum lemah) "Iyaa aku pasti bantuin kok"
Stevani: "Aaaaa thank you Abel, kamu emang bener-bener sahabat terbaikku. I love youuu"
Abel: "You're my the best bestfriend ever I had too, love you more"
Kami pun mengobrol-ngobrol tentang Cody. Aku memberitahukan semua detail-detail kesukaan Cody yang ku ketahui. Tak lama kemudian datang Cody, Cambo, sama Jake menghampiri aku dan Stevani. Otomatis Stevani jadi salting ga jelas.
Abel: "Udah selesai surfingnya? Kok cepet banget?"
Cambo: "Iya nih, abis pantainya rame banget jadi ga enak deh surfingnya" *itusih DL-_-*
Abel: "Oh, eh tadi sorry ya kita gak bilang-bilang kalo mau ke kedai ice cream"
Jake: "Gapapa kok, asal jangan sering-sering aja ngilangnya"
Abel: "Hahaha hmmm gimana yaa??"
Kami pun tertawa semua, kecuali Stevani yang masih salting salting ga jelas.
Cambo: "Hey Stevani, what's wrong? Kok kayanya daritadi kamu salting gitu"
Stevani: "Huh? Hmmm… aaaa… Nothing"
Abel: "Guys udah yuk pulang, udah sore nih"
Cody: "Kalo gitu yaudah ayo"
Akhirnya kita pun pulang. Aku sama Stevani dianter sama Cody, cuma bedanya biasanya yang duduk didepan samping Cody itu aku tapi sekarang Stevani. Terus juga keliatannya mereka udah mulai deket walaupun baru ngobrol sebentar. Terbukti, daritadi aku dikacangin. Daripada dikacangin aku sih mendingan tidur lagipula juga aku cape.
— — — Cody POV — — —
Cody: "Okedeh, udah sampe tuh Stev"
Stevani: "Iyaa :) thanks ya Cod, Good night"
Cody: "Good night too"
Setelah mengantar Stevani, aku langsung nganter Abel kerumahnya.
Cody: (dalem hati) Kok tumben ya ini anak ga kedengeran suaranya?
Pas aku nengok kebelakang ternyata Abelnya lagi tidur.
— — — — — Skip sampe rumahnya Abel — — — — —
Cody: "Bel bangun bel, udah sampe nih dirumah kamu"
Tapi karna Abelnya ga bangun-bangun, yaudah jadinya aku gendong dia sampe kamarnya *Cape mameeennn* Setelah mengantar Abel, aku pun capcus pulang
— — — Abel POV — — —
Abel: "Hooaaammm loh kok bisa ada dikamar?"
Aku keluar kamar dan menghampiri Kak Jessie yang sedang berada di ruang baca.
Abel: "Kak kok aku bisa ada dikamar sih?"
Kak Jessie: "Iyaa tadi Cody yang gendong kamu ke kamar, abis kamunya kebo sih dibangunin ga bangun bangun"
Abel: "Yaah abis cape sih kak hehe"
Tak lama kemudian telepon rumah pun berbunyi.
otp
Abel: "Haloo... Abel disini"
Stevani: "ABEELLL KAMU HARUS BANTUIN AKU…"
Abel: "Hah bantuin ngapain?"
Stevani: "Aku mau mulai pdkt nih sama Cody, aku mau ngajakin nonton tapi gatau gimana caranya"
Abel: "Tinggal ajakin aja ribet amat -_- Kalo engga nanti gue yang ngatur dah gampang itu mah"
Stevani: "Aa thank you Abel, gue serahin semuanya ke elo deh"
Abel: "Sip woles aja sama gue"
Stevani: "Okedeehh bye Abel"
Abel: "Bye Stevani"
Telepon pun terputus. Aku segera melihat jam. Baru jam 10 pagi. Aku memutuskan bersantai dirumah hari ini.
Abel: (dalem hati) Oh iya, Cody kan orang sibuk jadi harus kasih tau dari sekarang.
Aku langsung ngambil hp aku dikamar dan mengsms Cody
To: Cody
From: Abel
Co, kamu hari ini bisa nonton gak bareng aku sama Stevani?
Beberapa menit kemudian aku baru mendapat balasan dari Cody
To: Abel
From: Cody
Eh sorry baru bales, baru selesai pemotretan. Bisa kok
To: Cody
From: Abel
Sipsiipp :) Kita ketemu di bioskop 143 aja yaa jam 5 pm. See yaa
To: Abel
From: Cody
Okeeeyyy ;D See hun
DEG! DEG! DEG!
Abel: (dalem hati) Ini apa maksudnya pake hun segala? Ah paling Cody cuma bercanda
— — — — — Skip — — — — —
— — — Cody POV — — —
Aku baru sampai di bioskop yang disebutkan Abel tadi. Tapi aku hanya melihat Stevani, tanpa Abel.
Cody: "Loh Stev, Abelnya mana?"
Stvani: (salting) "Eehh… Ituu.. Gatau deh"
Tak lama kemudian, aku mendapatkan sms dari Abel.
To: Cody
From: Abel
Co, maaf ya aku gabisa dateng. Aku mendadak ga enak badan. Have fun yaa sama Stevani nontonnya.
Stevani: "Ada apa Co?"
Cody: (khawatir + lemes) "Abel gabisa dateng, katanya lagi gaenak badan"
Stevani: "Oh yaahh gaseru dong, tapi tiketnya udah terlanjur beli nih"
Cody: "Yaudah mau gimana lagi, ayo masuk udah mulai tuh filmnya"
Stevani: "Beneran gapapa?"
Cody: "Iyaa udah ayo"
Di lain sisi…
— — — Abel POV — — —
Abel: "Haduuuhh kenapa gue jadi uring-uringan sendiri begini? Kenapa gue ngerasa ga rela ngebiarin Stevani sama Cody nonton berdua. Aduuuhhh ada apasih sama gue? Yaudahlah mending dengerin musik"
— — — Cody POV — — —
Selama nonton, aku ga bener-bener konsen ke filmnya tapi pikiran aku melayang ke Abel. Entah kenapa aku bener-bener merasa khawatir begitu mengetahui kabar kalau ia sakit. Setelah selesai nonton, aku nganter Stevani pulang dulu. Setelah itu, aku menyempatkan diri untuk mengunjungi Abel. Begitu sampai rumahnya, aku langsung masuk tanpa ngetok pintu.
Bukaaannn, bukannya ga sopan tapi itu permintaan tuan rumahnya sendiri. Katanya sih mereka kadang terlalu sibuk untuk sekedar bukain pintu makanya disuruh langsung masuk aja. Selain itu juga karna mereka udah deket banget sama aku.
*back to story*
Aku langsung pergi ke kamar Abel. Aku ketok pintunya beberapa kali tapi ga ada yang bukain. Karna takut Abel kenapa-napa, aku langsung buka pintu kamarnya
Cody: "Abel?"
— — — Abel POV — — —
Karna ingin melupakan pikiran-pikiran yang sedari tadi menggangguku, aku mendengarkan musik dengan volume penuh di headphoneku. Tanpa diduga, ternyata pintu kamarku dibuka. Aku yang kaget langsung terkesiap.
Cody: "Abel?"
Abel: (kaget) DEEGG!! "Cody? Ngapain kamu disini?"
Cody: "Kamu ga apa-apa? Masih sakit?" (memegang kening Abel)
Abel: "E-eh iya… iya kok aku udah gapapa"
Cody: "Baguslah, tadi aku sempet khawatir loh pas tau kamu lagi sakit makanya aku mampir kesini dulu"
Abel: "Oh, thanks ya Co :) tapi aku udah gapapa kok, cuma tadi agak ga enak badan aja"
Tiba-tiba perutku bunyi.
Cody: "Kamu belum makan?"
Abel: (menggeleng)
Cody: "Yaudah kalo gitu tunggu ya, aku ambilin dulu makanan untuk kamu"
Abel: "Eeh aku bisa ambil sendiri kok"
Cody: (membelai lembut rambut Abel sambil tersenyum lembut) "Udah kamu disini aja, kan kamu abis sakit. Tunggu bentar ya"
Abel: (nurut) (deg-degan) (mengangguk)
Tak lama kemudian, datanglah Cody dengan sepiring besar penuh dengan spaghetty.
Abel: "Kamu mau ngasih makan aku apa kuli Co? Banyak amat"
Cody: "Ya kamulah hahaha gapapa biar kamunya cepet sembuh"
Abel: "Yatapi ini banyak banget Co buat aku sendiri"
Cody: "Kata siapa ini buat kamu sendiri? Emang aku ga makan, aku kan juga butuh makan"
Abel: "Tapikan ini piringnya cuma satu"
Cody: "Gapapa kan biar romantis"
Abel: "Isshh berasa bet pacaran -_- yaudah deh yuk makan udah lapet nih"
Cody: "Nah ayo"
Akhirnya kita makan sepiring berdua. Kita makan sambil bercanda-canda terus kadang suap-suapan *miss this moment* sampe spaghettynya abis.
— — — Cody POV — — —
Abel: (Tergeletak di lantai) "Huaaa kenyang ya Co"
Cody: (tergeletak disamping Abel) "Iyalah, gimana ga kenyang yang paling banyak makan kan kamu"
Abel: "Ih engga sih enak aja, kamu tuh yang makannya kaya kuli, banyak banget"
Cody: "Enak aja"
Abel: "Co, ngantuk ya?"
Cody: "Iya…" (menengok kesamping)
Cody: "Yaahhh ini anak udah tidur -_- tapi lucu juga mukanya waktu tidur, polos kaya anak-anak"
Aku langsung menggendongnya dan memindahkannya ke kasur. Melihat muka Abel yang begitu polos dan cantik, aku tak dapat menahan perasaanku. Sebuah kecupan dari bibirku sudah mendarat di bibirnya. Aku menciumnya dengan sangat lembut *karna takut Abelnya kebangun*. Setelah mengecupnya, aku langsung bergegas pulang.
Cody: "Good night Abel, have a nice dream"
Sesampainya di mobil, aku memegang bibirku sambil tersenyum. Membayangkan kejadian yang tadi. Kurasa aku sudah benar-benar tak dapat menahan perasaanku sekarang. Aku harus memperjuangkan cintaku.
— — — Abel POV — — —
Beberapa menit setelah Cody meninggalkan rumah Abel
Aku terbangun dari tidurku. Aku langsung memegang bibirku.
Abel: (dalem hati) Ternyata cuma mimpi. Mimpi yang sangat indah. Entah mengapa, tapi ciuman Cody itu terasa sangat nyata. Aduh Abel, apaan sih yang lo pikirin. Jelas-jelas lo tau kalo Stevani itu suka sama Cody, masa lo mau makan temen sendiri. Gak! Ga boleh, gue gaboleh suka sama Cody. Tapi gue ga bisa bohongin diri gue sendiri kalo gue itu suka sama Cody. Dan gue merasa nyaman banget kalo lagi ada di deket Cody.
Karna terlalu banyak pikiran yang terlintas olehku, tanpa sadar aku tertidur kembali.
— — — — — Skip — — — — —
Kriiinngggggg~
Abel: "Aduh siapa sih pagi pagi gini yang dateng"
Aku langsung beranjak dari kursi makan dan membuka pintu. Tapi waktu aku buka pintunya, ga ada siapa-siapa. Waktu aku pengen jalan ke depan halaman, tiba-tiba kakiku menendang sebuah kotak kecil berwarna biru lembut dengan pita hijau lembut disertai sebuket bunga lily warna pink
Abel: "Hah apaan nih? Wah lily, tau aja gue suka lily. Dari siapa nih?"
Aku liat bunganya, di bunganya ada sebuah kartu ucapan. Kartu itu isinya begini
To: Someone special, Abel
From: Your secret admirer
How'd you get to be so fly
How'd you get to shine so bright, girl
How'd you get to look like that, tell me
Please heaven don't you call her back
Aku yang membacanya hanya tersenyum kagum. Bagaimana mungkin orang itu mengetahui bunga dan warna kesukaannya. Dan juga membaca puisi singkat yang begitu indah, membuat aku semakin penasaran dengan orang ini.
Aku segera masuk ke dalam kamar dan membuka hadiah tadi. Ternyata isinya sebuah gelang dengan liontin menara-menara eifel kecil disekelilingnya. Sangat indah. Aku langsung memakai gelang itu, karna aku sangat suka dengan gelangnya.
— — — — — Skip — — — — —
Hari demi hari berlalu. Stevani masih dengan gigihnya pdkt dengan Cody. Secret Admirer-ku pun masih sering mengirimkanku bunga dan hadiah-hadiah kecil seperti boneka, anting, scrapbook yang berisi foto-fotoku, dsb. Sampai pada suatu hari...
Apakah yang terjadi??? Jeng… Jeng… Jeng… Jeng… *sound effect* Tunggu part selanjutnya aja yaa :) bubaaayyy Ohya komennya jangan lupa ke @nabellayanza
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar