Maap yakkk kalo part yang
ini lama banget keluarnya hehe :) enjoy reading kawans
Aku dan Alli pun langsung pergi naik taksi
kerestoran dekat taman *taman yang ada kolamnya ditengah*. Taman itu sangat
indah jika malam hari dengan lampu-lampu hias sebagai penerang. Aku dan Alli
mengambil meja didekat jendela yang menghadap ketaman. Setelah memesan kami
menunggu beberapa menit. Makanan pun datang, kami langsung menyantap habis
makanan yang kami pesan. Setelah selesai makan, Kami ingin pulang kerumah
masing-masing, hanya saja niatku untuk pulang aku batalkan karna aku melihat
Justin ditaman.
Aku ingin menghampirinya, namun tidak jadi
begitu kulihat Justin sedang bersama Selena. Tak lama kemudian aku melihat
mereka saling berpegangan tangan, saling menatap, lalu…… mereka kissing MEREKA
KISSING *diulang biar seru*. Spontan aku langsung duduk meringkuk dan air
mataku bercucuran tanpa henti. Lalu tanpa aku sadari ternyata dibelakangku
masih ada Alli, dia tidak jadi pulang begitu melihatku berjalan ke arah taman
Alli: "Loh Abel? Kamu nangis? Kenapa?"
(khawatir)
Aku yang masih shock melihat Justin tidak
menjawab pertanyaan Alli. Aku masih tidak sanggup melakukan apapun termasuk
berbicara. Aku mencoba menabahkan hatiku. Lalu aku berdiri menghampiri Justin
dan Selena.
Abel: "JUSTIN! KENAPA KAMU JAHAT BANGET
SAMA AKU? APA AKU PUNYA SALAH SAMA KAMU? KENAPA HARUS DIHARI SPESIAL AKU
JUSTIN, DIHARI ULANG TAHUN AKU. Cody aja bahkan sampe ngerayain birthday aku,
Stevani walaupun matanya berat banget tapi dia bela-belain bangun cuma sekedar
buat ngucapin happy birthday. Kak Jessie yang jauh di paris sana
nyempet-nyempetin nelfon buat nyanyiin lagu happy birthday. Tapi kamu? Pacar
yang sangat aku sayang malah ciuman sama cewe lain" (penuh emosi)
Justin: "Tapi-" (kaget)
Abel: "Aku kecewa sama kamu Justin. Aku
sadar kalo aku gak pantes buat kamu, apalagi untuk seorang superstar kaya kamu.
Harusnya dari awal aku tau diri. Mulai sekarang, aku mau kita putus. Thanks
udah bikin aku bahagia walaupun cuma sesaat. Ini kalung kamu, aku gak pantes
nerimanya"
Aku langsung menarik paksa kalung yang sedang
kukenakan sampai putus, kurasa leherku juga berdarah karna leherku terasa
sakit. Tapi sakitnya leherku tidak seberapa dibandingkan sakit hati aku ini.
Aku langsung pergi meninggalkan Justin dan Selena yang masih mematung disitu.
Dan kurasa Alli juga sudah pulang karna aku sudah tidak melihatnya lagi
ditaman. Aku langsung menghentikan taksi dan pulang.
Selama didalam taksi, air mataku kembali
bercucuran. Sampai sebuah lagu Favorite girlnya Justin terputar. Ternyata hpku
berbunyi karna ada sebuah telepon, karna mendengar lagunya membuat aku tambah
sedih jadi aku langsung mematikan hpku. Sesampainya dirumah aku langsung
menangis sejadi-jadinya didalam kamar menuangkan semua rasa kesalku
sampai-sampai napasku terasa sesak. Aku pun tertidur saking letih menangis
semalaman. Aku terbangun oleh suara nyanyian orang diluar rumah.
Abel: (marah) "Siapa lagi itu orang diluar
berisik aja, gatau orang lagi kesel apa"
Aku langsung keluar dari kamar terus ke kamar
mandi bawa ember berisi air. Lalu aku langsung buka pintu rumah lalu aku
langsung siram orang yang berisik diluar rumah
Abel: (marah) "Berisik banget sih! Gatau
orang lagi kesel apa gangguin aja sih. Lagian juga gak ada duit receh"
Pas aku liat mukanya ternyata itu Cody
Cody: "Isshhh jahat banget sih :( orang mau
ngehibur juga, malah disiram"
Abel: "Loh Cody? Kok kamu bisa disini? Eh
sorry ya aku kira kamu pengamen abis berisik sih"
Cody: "Mana ada pengamen yang kece dan sexi
kaya aku" (megang rambut sendiri) *bergaya sok cool*
Abel: "—_______— Yaudah cepetan mau masuk
gak, kalo enggak aku tutup lagi nih pintunya"
Cody: "Eh eh eh tunggu dong kan aku mau
masuk"
Abel: "Sorry ya Co, aku gatau kalo itu
kamu. Lagian udah malem juga berisik didepan rumah orang. Nih ganti baju
dulu" (memberikan sebuah kemeja bekas ayahku yang tertinggal waktu ayahku
berkunjung kesini)
Setelah Cody ganti baju, cody menghampiriku dan
duduk disampingku yang sedang duduk termenung di sofa.
Abel: "Eh udah selesai co? Maaf ya aku tadi
gak sengaja, lagian kamu mau ngapain malem-malem gini kesini"
Cody: "Tadi aku dikasih tau Alli, katanya
kamu nlangis ditaman. Emang ada apa?"
Aku menceritakan secara detail kejadian tadi,
mulai dari berpegangan tangan sampai mereka ciuman. Mengingat kejadian itu, air
mataku mulai bercucuran lagi.
Cody: "Eh maaf bel, aku gak bermaksud buat
bikin kamu sedih. Kamu boleh kok nangis sepuasnya dibahuku" (memeluk Abel)
Aku langsung memeluk Cody, dan menumpahkan semua
kekesalanku pada Justin lewat tangisan. Aku terus menangis sambil memeluk Cody
hampir kira-kira 3 jam.
Cody: "Yaudah lah bel, lupain aja itu
orang. Orang kaya gitu tuh gapantes buat ditangisin" (membelai lembut
rambut Abel)
Aku mulai merasa tenang, hanya saja aku masih
sesegukan. Saat aku sudah mulai tenang aku mulai berbicara.
Abel: "Aku tuh emang bodoh ya Co, harusnya
aku tuh ngaca kalo aku gak pantes buat Justin. Aku tuh gak ada apa-apanya
dibanding Selena. Selena itu tuh lebih cantik, lebih baik, dan yang jelas dia
juga seorang superstar nggak kaya aku. Aku- "
Cody: (memotong omongan Abel dan meletakkan
telunjuknya di bibir Abel) "Sshhhtt udah ya, kamu gak boleh ngomong kaya
gitu terus. Dimata aku, cuma kamu satu-satunya cewe ter perfect yang pernah aku
temuin"
Abel: (memeluk Cody) "Thanks ya Co, aku gak
tau deh gimana jadinya aku kalo gak ada kamu. Thank you so much"
Cody: "It's okay" (balas memeluk Abel)
Saat Cody memelukku, tanpa sengaja dia menyentuh
leher belakangku. Otomatis aku sedikit mengerang
Abel: (melepas pelukan lalu memegang leher)
"Aawwwhhh"
Cody: "Leher kamu kenapa? Biar aku obatin
ya"
Aku hanya mengangguk. Cody segera mengambil
kotak P3K dan mengobati lukaku.
Cody: "Aku mau nyanyi buat kamu"
Abel: "Yeaayy ayo nyanyi"
(bersemangat)
Baru Cody mau memetik senarnya dia langsung
menghentikan permainan.
Cody: "Tapi janji jangan siram aku, trauma
nih"
Abel: "Hehe I promise Codeh ._.v"
Lalu Cody langsung menyanyikan lagu Don't Cry
Your Heart Out
#np Don't Cry Your Heart Out -
Cody Simpson
Aku sangat menikmati setiap irama yang Cody
nyanyikan, setelah selesai Cody selesai bernyanyi reflek aku bertepuk tangan
gembira
Abel: "Awww thank you Co :) but now I'm
feel slepy"
Cody: "Yaudah aku anterin kamu kekamar
ya"
Abel: (mengangguk)
Saat sampai di kamar, aku langsung berbaring
ditempat tidur sedangkan Cody berdiri disamping tempat tidur. Tapi tiba-tiba
mati lampu *apabanget sih -_-* aku yang emang takut gelap, otomatis sedikit
panik karna gak keliatan apapun
Abel: "Co? CODY!"
Cody: "Hey aku ada disebelah mu tepat
disebelahmu" (mengeluarkan iPhone)
Cody langsung mengeluarkan iPhonenya dan menarik
kursi rias ku kesamping tempat tidurku.
Cody: "Hey tenang, aku ada disini. Aku gak
akan ninggalin kamu" (memegang tangan Abel)
Aku yang emang takut gelap langsung memegang
tangan Cody dan tidak melepaskannya.
Abel: "Co, jangan tinggalin aku ya. Aku
takut gelap"
Cody: "Yaudah kalo gitu, untuk malem ini
aku nungguin kamu disini oke" (mengelus tangan Abel untuk menenangkannya)
Abel: "Thanks Co"
Tak lama kemudian pun aku tertidur
— — — Cody POV — — —
Cody: (dalem hati) Aku bener-bener gak tega
ngeliat Abel kaya gini. Dia bener-bener keliatan gak berdaya. Andai aja yang
jadi cowok kamu itu aku, aku pasti gak akan ngelakuin itu ke kamu. Aku pasti
akan jaga kamu baik-baik. Aku pasti akan ngelindungin kamu bel
Tanpa sadar, aku pun ikut tertidur disamping
Abel.
— — — — — Skip sampe pagi — — — — —
Sinar matahari yang masuk menyelinap gorden
jendela membuatku terbangun dari tidurku. Aku melihat ada beberapa Missed call
dari Dad. Aku langsung menelepon Dad.
otp
Dad: (khawatir) "HALLO CODY? DARIMANA SAJA
KAU SEMALAMAN TIDAK PULANG"
Cody: "Calm down dad, sorry semalem aku
abis nemenini temen aku yang sakit dirumahnya"
Dad: "Tapi kenapa tidak kamu kabari
Dad"
Cody: "Maaf dad aku janji aku tak akan
mengulanginya"
Dad: "Oke baiklah, sekarang bisakah kau
pulang karna dua jam lagi kau harus ke studio"
Cody: "Maaf dad, tapi kurasa aku sedang
tidak bisa beraktifitas sekarang, temanku membutuhkanku"
Tanpa kusadari ternyata Abel sudah terbangun
dari tadi.
Abel: "Ada apa? Apa kau harus pergi?"
Cody: "Abel, kamu udah bangun. Enggak kok
aku udah batalin semua schedule aku hari ini"
Abel: "Loh kenapa? Aku udah engga apa-apa
kok. Kalo kamu harus pergi, pergi aja"
Cody: "Beneran kamu udah nggak
apa-apa?"
Abel: "Iya, aku udah gapapa :) Thanks for
everything Co"
Cody: (mengangguk) "Yaudah kalo gitu aku
pergi dulu ya, bye"
Abel: "Bye, hati-hati ya"
Cody: "Iya"
Aku langsung pergi meninggalkan Abel *takut
dimarahin dad x_x*
— — — Abel POV — — —
Abel: (dalem hati) Aku beruntung banget ya punya
temen kaya Cody. Dia selalu ada buat aku.
Tiba-tiba aku teringat acara besok. Besok kan ada
Wawancara acara premiere nya twilight. Sedangkan matanya madih bengkak banget.
Masa iya ke red carpet dengan mata bengkak? Lalu aku segera bangkit dari kubur
*eh salah :X* bangkit dari kasur menuju dapur. Aku pernah melihat di salah satu
film korea cara menghilangkan mata yang bengkak yaitu dengan cara mengompresnya
dengan sendok yang sebelumnya sudah didinginkan. Aku langsung mengambil sendok
lalu meletakkannya di frezeer. 5 menit kemudian aku mengambil sendoknya dan
meletakannya di mataku.
Bengkak dimataku sudah sedikit menghilang. Aku
langsung ke kamar untuk fitting baju. Aku memilih untuk menggunakan dress hitam
pendek dengan roknya sedikit di rampel ditambah sebuah pita dibagian samping
pinggang kirinya menambah manis dress itu. Setelah itu, aku lebih memilih untuk
membaca novel karna itu bisa membuatku mengalihkan pemikiran. Saat aku sedang
membaca novel tiba-tiba bel rumahku berbunyi. Aku segera keluar dan melihat
siapa yang datang.
Abel: "Hey Alli :) Kamu kok tau rumah aku?
Ayo masuk"
Alli: "Hey bel :) Aku tau dari Cody, dia
juga yang nyuruh aku kesini katanya takut kamu ngelakuin hal aneh"
Abel: "Hal aneh? Hahaha aku emang iya putus
cinta, tapi kalo putus akal ya engga lah"
Alli: "Tau tuh, aku sih juga yakin kamu gak
akan ngelakuin hal konyol. Tapi dianya tetep aja maksa aku katanya khawatir
banget. Nanti juga kalo abis pulang dari studio juga pasti langsung
kesini"
Abel: "Kamu beruntung banget ya punya kakak
yang baik banget kaya Cody"
Alli: "Emang, pokoknya dia itu tuh the best
ever"
Abel: "Oh ya kamu mau minum apa?"
Alli: "Hmmm orange juice satu, sama
pizzanya satu ya"
Abel: "-_-"
Alli: "Hehe canda bel, apa aja kok
minumnya"
Abel: "Okay, wait a minutes"
Alli: "Sip deh"
Aku mengobrol-ngobrol dengan Alli sampai tak
terasa waktu berjalan begitu cepat. Hari sudah mulai malam. Jam menunjukkan
pukul 19.45. Alli segera pamit pulang, saat Alli baru pergi tak lama kemudian
Cody datang.
Abel: "Hai Cod, ayo masuk :)"
Cody: "Woke woke"
Kami pun duduk di sofa living room.
Abel: "Ada apa Co kamu kesini?"
Cody: "Aku cuma mau liat keadaan kamu doang
kok"
Abel: "Ooo cuma mau liat, sekarang udah
liat kan? Dah sana-sana pulang"
Cody: "Isshhh jahat, ngusir nih
cyyiiiinnn" *Cody versi banci*
Abel: "Iya booo"
Cody: "Hah beneran :("
Abel: "Hehehe enggak kok, becanda
bang"
Cody: "Yaudah deh bel aku pulang yaa, biar
kamu bisa istirahat"
Abel: "Eh mau pulang beneran?"
Cody: "Iyaaa kan biar kamu bisa
istirahat"
Abel: "Oh yaudah deh, bye… Take care
yaa"
Cody: "Iyaa :) byeee"
Dan……… jeng jeng jeng jeng
Tinggallah aku sendiri. Karna bosan aku langsung
tidur ke kamar. Aku selalu berusaha untuk tidak memikirkan kejadian kemarin,
karna itu hanya akan menghancurkan mood ku
— — — — — Skip sampe pagi — — — — —
Malam ini adalah acara premiere twilight. Aku
sedang bersiap diruang make-up ku. Tiba-tiba ada seorang cowo yang membuka
pintu dan datang menghampiriku.
Cowo: "Halo pasti kamu Abel kan?"
Abel: (senyum) "Iya, kamu?"
Cowo: "Kenalin aku Niall Horan, panggil aja
Niall, aku rekan kamu nanti" mengulurkan tangan
Abel: "Oh aku Jessica Abellia, panggil aja
Abel. Nice to meet you"
Niall: "Nice to meet you too. Wah gak
sia-sia aku tetap disini dan ngambil job ini, ternyata patnernya seorang
bidadari haha"
Abel: "Haha bisa aja kamu :D"
Abel: "Iyaya haha aku juga ga nyangka bakal
dapet partner kaya kamu, emangnya kamu mau kemana"
Jacob: "Aku baru selesai syuting dan
recananya kemarin mau ke Indonesia, eh ternyata ada job mendadak disini.
Niatnya sih tadi mau nolak, tapi hati aku bilang jangan nolak dan disinilah aku
berada. Didepan seorang bidadari yang sangat cantik"
Abel: (memerah) "Haha stop it Niall, you
make me blushing hahaha"
Niall: "Haha kamu jadi keliatan lebih
cantik kalo lagi tertawa seperti itu"
Tiba-tiba ada cewe sekitar 28 tahunan yang
membuka pintu dan masuk keruang
Cewe: "Hey hurry up, acara udah mau
dimulai"
Abel: "Okay" (senyum)
Nial: "Ayo"
Acara udah dimulai, artis-artis mulai
berdatangan. Pertama ada Kristen dan Robert Pattinson, aku dan Nialk menyapa
mereka hangat. Begitu pula dengan artis-artis selanjutnya, sampai Justin dan
Selena datang. Mereka terlihat bahagia dan sangat mesra. Seketika tubuhku
menjadi kaku, senyuman di wajahku luntur, aku benar-benar kaget dan tidak
menyangka bahwa akan bertemu dengan orang yang paling tidak ingin kutemui
beberapa waktu ini.
Niall: (menepuk lembut pundak Abel) "Abel,
what's happenned?"
Abel: "Oh nothing" (memasang senyum
terpaksa)
Abel: (dalem hati) Kenapa harus ketemu dia
disaat seperti ini? Apa yang harus lakukan. Aku harus profesional, aku gamau
nyampurin urusan pribadi sama kerjaan. Ya sapa mereka dengan hangat
Niall: (senyum) "Okay :)"
Justin dan Selena sudah ada tepat didepanku
dengan Niall. Niall menyapa mereka ramah, begitu pula dengaku yang menyapa
mereka dengan ramah.
Sepertinya mereka juga ga mau lama-lama
didepanku, karna mereka langsung pamit masuk kedalam. Tak lama kemudian disusul
Cody yang datang dengan seorang wanita.
Abel: "Hey Co!"
Cody: "Hey juga :) Are you okay? Tadi aku
ngeliat dia lewat"
Abel: "Yeah, I'm okay"
Cody: "Good, ohya kenalin ini Kylie temen
aku"
Kylie: "Hai I'm Kylie Jenner, call me Kylie
nice to meet you"
Abel: "Hai I'm Abel :) Nice to meet you
too"
Aku dan Kylie pun berjabat tangan. Niall juga
kenalan sama Cody dan Kylie, lalu Cody dan Kylie izin masuk duluan.
— — — — — Skip — — — — —
Acara sudah selesai, aku sudah bersiap untuk
pulang. Saat ingin pulang, tiba-tiba Niall menghampiriku dan menawarkan
tumpangan.
Niall: "Hello Abel, mau pulang
bareng?"
Abel: "Gausah deh takut ngerepotin
hehe"
Niall: "Ngga ngerepotin kok, aku malah
seneng kalo kamu mau aku anter"
Abel: "Oke deh"
Aku pun pulang bareng Niall naik mobil sport
putihnya *kenapa harus selalu mobil sport?* #abaikanSesampainya didepan
rumah gue, gue turun dari mobilnya dan pamit untuk masuk duluan.
Abel: "Niall, thanks yaa :) Yaudah kalo
gitu aku masuk duluan ya. Good night"
Niall: "Iyaa daadah good night :)"
Aku langsung masuk ke dalem rumah, mandi, tidur.
— — — — — Skip sampe pagi — — — — —
Sinar pagi mentari yang berhasil menyelinap
masuk ke kamarku ditambah udara pagi yang sangat sejuk membangunkanku dari
kerajaan mimpiku *ini apa maksudnya?* #traktekdumcess #abaikan
Aku langsung bangun dari tempat tidurku dan
berjalan menuju dapur. Saat aku ingin berjalan ke dapur, pintu depan rumahku
seperti diketuk. Aku membukakan pintu.
Abel: (membuka pintu) "Loh Cody? Ada apa
pagi-pagi gini kemari? Ayo masuk dulu Co"
Cody: "Hai bel :) Aku cuma mau main doang
kok hehe"
Abel: "Oh, kamu udah sarapan? Aku mau bikin
lasagna nih"
Cody: "Belum hehe *nyengir* Wah mau dong
mau, yang enak ya"
Abel: "-_- kalo gitu bilang aja mau numpang
makan"
Cody: "Hehe itukan cuma tujuan sampingan
doang"
Aku pun segera membuat lasagna karna emang udah
laper juga dari tadi. Setelah jadi, orang pertama yang ngambil malah Cody.
Cody: "Wah masakan kamu enak banget
bel"
Abel: "-_- Lebeehhh amat sih"
Cody: "Nyeehh ni anak dipuji malah
begono"
Abel: "Ihh biarin bwee :p" (melet ke
Cody)
— — — — — Skip — — — — —
Beberapa bulan kemudian aku mulai bisa melupakan
Justin. Aku juga semakin dekat dengan Cody. Entahlah, belakangan ini aku merasa
sangat nyaman berada disisinya. Dia selalu ada untukku. Dia selalu meluangkan
waktu untukku. Dia selalu tau bagaimana cara membuatku tersenyum.
Cody: "Wake up Abel, wake up"
(bangunin Abel)
Abel: "Hah? Co? Ngapain disini? Ohyaudah
dadah"
Aku emang udah ada janji sama Cody untuk main
kepantai mumpung lagi dia free. Ohya soal kerjaan aku jadi wartawan, aku udah
mengundurkan diri. Karna aku pengen menghabiskan waktu mudaku dengan
bersenang-senang.
Cody: "C'mon… Wake up girl. We must to go
to beach now"
Abel: "Here we are, in my beach land"
(lanjut tidur)
Cody: "Abel wake up please :) Ayo!!! Bangun
gak? Kan kamu udah janji sama aku mau nemenin ke pantai" (Gelitikin Abel)
Abel: "Ah hahaha Iya iya haha udah ah
nyerah hahaha, curang isshh mainnya gelitikan"
Cody: "Biarin aja bwee :p"
Abel: "Woo udah sana nunggu diluar, aku mau
mandi dulu"
Aku pun menyerah dan bangun. Aku segera mandi
dan mengenakan baju kaos tanpa lenganku bergambarkan bendera Amerika penuh 1
kaos dipadukan dengan denim hotpants. Setelah bersiap, aku langsung keluar
menghampiri Cody yang sedang menunggu bersama Kak Jessie di living room
Abel: "I'm ready"
Kak Jessie: "Eciee yang mau kencan
piwwiiitt"
Cody: (cengengesan)
Abel: "Isshh apadeh kakak, orang kita
perginya bareng Stevani juga :p"
Tak lama kemudian pintu depan terbuka dibarengi
dengan kemunculan sesosok perempuan #iniapaandeh #lebeehh #abaikan Ternyata itu Stevani
Abel: "Yeeyyy Stevaninya udah dateng, kalo
gitu kita bertiga berangkat dulu ya kak dadaahhh"
Stevani: "Byee Kak Jessie"
Cody: "Au Revoir #pakebahasaprancis #minbelgaol #slap"
Kak Jessie: "Daadaahh, byee, Au revoir"
Kita pun segera pergi menuju pantai.
— — — — — Skip — — — — —
Kita udah sampe dipantai, ternyata Cody juga
ngajak temennya yang lagi liburan disini dari Gold Coast.
Cody: "Hey bro, come here"
Cowo: "Hey co, who's they?"
Cody: "They're my best friend. Campbell,
jake kenalin ini Abel dan yang ini Stevani"
Abel: (senyum) "Heeyyy :D I'm Abel, nice to
meet you"
Stevani: (senyum) "I'm Stevani, nice to see
you"
Campbell: "I'm Campbell, nice to meet you
too"
Jake: "Nice to see you too, I'm Jake"
Aku, Stevani, Campbell, dan Jake pun saling
berjabat tangan.
Cody: "Eh udahan kek salamannya belum
lebaran juga —__— Kalo salaman terus kapan mainnya nih"
Campbell: "Cieee yang ngambek, hahaha ini
juga udah kelar kok"
Jake: "Lets go, ombak menantimu"
(berlari ke arah peralatan surfing)
Cody: "Yeeeaaaayyyyyy surfing" (nyusul
jake)
Campbell: "Ewoy tungguin dong"
Abel dan Stevani: (tertawa melihat tingkah
teman-temannya)
Dan jadinya tinggalah aku dan Stevani berdua.
Abel: "Aaahh jahat nih mereka, masa
ninggalin kita berdua gini sih -_- Kita mau ngapain yah sekarang enaknya?"
Stevani: "Beli ice cream aja nyok tuh
disana" (nujuk salah satu kedai ice cream)
Abel: "Waaa ice cream, mauuu tapi traktir
yaa"
Stevani: "Sip sip gampang lah itu"
Aku dan Stevani segera menuju ke arah kedai ice
cream yang tadi ditunjuk Stevani. Sesampainya di kedai ice cream itu, aku dan
Stevani langsung mesen ice cream. Pas Stevani mau bayar semua ice creamnya, dia
ngambil uang dari dompetnya tapi tanpa sengaja jatuh selembar foto dari dalam
dompetnya ke deket kakiku. Aku reflek langsung ngambil foto itu, ternyata itu
foto…
Jeng… jeng… jeng… jeng… Foto siapakah itu?
Tunggu part selanjutnya aja yaahhhh :) Thanks udah mau baca, komennya ditunggu
di @nabellayanza
10 Feb 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
10 Feb 2013
Cody Love Story (CLS) - Crazy But True!! part 8
Maap yakkk kalo part yang
ini lama banget keluarnya hehe :) enjoy reading kawans
Aku dan Alli pun langsung pergi naik taksi kerestoran dekat taman *taman yang ada kolamnya ditengah*. Taman itu sangat indah jika malam hari dengan lampu-lampu hias sebagai penerang. Aku dan Alli mengambil meja didekat jendela yang menghadap ketaman. Setelah memesan kami menunggu beberapa menit. Makanan pun datang, kami langsung menyantap habis makanan yang kami pesan. Setelah selesai makan, Kami ingin pulang kerumah masing-masing, hanya saja niatku untuk pulang aku batalkan karna aku melihat Justin ditaman.
Aku ingin menghampirinya, namun tidak jadi begitu kulihat Justin sedang bersama Selena. Tak lama kemudian aku melihat mereka saling berpegangan tangan, saling menatap, lalu…… mereka kissing MEREKA KISSING *diulang biar seru*. Spontan aku langsung duduk meringkuk dan air mataku bercucuran tanpa henti. Lalu tanpa aku sadari ternyata dibelakangku masih ada Alli, dia tidak jadi pulang begitu melihatku berjalan ke arah taman
Alli: "Loh Abel? Kamu nangis? Kenapa?" (khawatir)
Aku yang masih shock melihat Justin tidak menjawab pertanyaan Alli. Aku masih tidak sanggup melakukan apapun termasuk berbicara. Aku mencoba menabahkan hatiku. Lalu aku berdiri menghampiri Justin dan Selena.
Abel: "JUSTIN! KENAPA KAMU JAHAT BANGET SAMA AKU? APA AKU PUNYA SALAH SAMA KAMU? KENAPA HARUS DIHARI SPESIAL AKU JUSTIN, DIHARI ULANG TAHUN AKU. Cody aja bahkan sampe ngerayain birthday aku, Stevani walaupun matanya berat banget tapi dia bela-belain bangun cuma sekedar buat ngucapin happy birthday. Kak Jessie yang jauh di paris sana nyempet-nyempetin nelfon buat nyanyiin lagu happy birthday. Tapi kamu? Pacar yang sangat aku sayang malah ciuman sama cewe lain" (penuh emosi)
Justin: "Tapi-" (kaget)
Abel: "Aku kecewa sama kamu Justin. Aku sadar kalo aku gak pantes buat kamu, apalagi untuk seorang superstar kaya kamu. Harusnya dari awal aku tau diri. Mulai sekarang, aku mau kita putus. Thanks udah bikin aku bahagia walaupun cuma sesaat. Ini kalung kamu, aku gak pantes nerimanya"
Aku langsung menarik paksa kalung yang sedang kukenakan sampai putus, kurasa leherku juga berdarah karna leherku terasa sakit. Tapi sakitnya leherku tidak seberapa dibandingkan sakit hati aku ini. Aku langsung pergi meninggalkan Justin dan Selena yang masih mematung disitu. Dan kurasa Alli juga sudah pulang karna aku sudah tidak melihatnya lagi ditaman. Aku langsung menghentikan taksi dan pulang.
Selama didalam taksi, air mataku kembali bercucuran. Sampai sebuah lagu Favorite girlnya Justin terputar. Ternyata hpku berbunyi karna ada sebuah telepon, karna mendengar lagunya membuat aku tambah sedih jadi aku langsung mematikan hpku. Sesampainya dirumah aku langsung menangis sejadi-jadinya didalam kamar menuangkan semua rasa kesalku sampai-sampai napasku terasa sesak. Aku pun tertidur saking letih menangis semalaman. Aku terbangun oleh suara nyanyian orang diluar rumah.
Abel: (marah) "Siapa lagi itu orang diluar berisik aja, gatau orang lagi kesel apa"
Aku langsung keluar dari kamar terus ke kamar mandi bawa ember berisi air. Lalu aku langsung buka pintu rumah lalu aku langsung siram orang yang berisik diluar rumah
Abel: (marah) "Berisik banget sih! Gatau orang lagi kesel apa gangguin aja sih. Lagian juga gak ada duit receh"
Pas aku liat mukanya ternyata itu Cody
Cody: "Isshhh jahat banget sih :( orang mau ngehibur juga, malah disiram"
Abel: "Loh Cody? Kok kamu bisa disini? Eh sorry ya aku kira kamu pengamen abis berisik sih"
Cody: "Mana ada pengamen yang kece dan sexi kaya aku" (megang rambut sendiri) *bergaya sok cool*
Abel: "—_______— Yaudah cepetan mau masuk gak, kalo enggak aku tutup lagi nih pintunya"
Cody: "Eh eh eh tunggu dong kan aku mau masuk"
Abel: "Sorry ya Co, aku gatau kalo itu kamu. Lagian udah malem juga berisik didepan rumah orang. Nih ganti baju dulu" (memberikan sebuah kemeja bekas ayahku yang tertinggal waktu ayahku berkunjung kesini)
Setelah Cody ganti baju, cody menghampiriku dan duduk disampingku yang sedang duduk termenung di sofa.
Abel: "Eh udah selesai co? Maaf ya aku tadi gak sengaja, lagian kamu mau ngapain malem-malem gini kesini"
Cody: "Tadi aku dikasih tau Alli, katanya kamu nlangis ditaman. Emang ada apa?"
Aku menceritakan secara detail kejadian tadi, mulai dari berpegangan tangan sampai mereka ciuman. Mengingat kejadian itu, air mataku mulai bercucuran lagi.
Cody: "Eh maaf bel, aku gak bermaksud buat bikin kamu sedih. Kamu boleh kok nangis sepuasnya dibahuku" (memeluk Abel)
Aku langsung memeluk Cody, dan menumpahkan semua kekesalanku pada Justin lewat tangisan. Aku terus menangis sambil memeluk Cody hampir kira-kira 3 jam.
Cody: "Yaudah lah bel, lupain aja itu orang. Orang kaya gitu tuh gapantes buat ditangisin" (membelai lembut rambut Abel)
Aku mulai merasa tenang, hanya saja aku masih sesegukan. Saat aku sudah mulai tenang aku mulai berbicara.
Abel: "Aku tuh emang bodoh ya Co, harusnya aku tuh ngaca kalo aku gak pantes buat Justin. Aku tuh gak ada apa-apanya dibanding Selena. Selena itu tuh lebih cantik, lebih baik, dan yang jelas dia juga seorang superstar nggak kaya aku. Aku- "
Cody: (memotong omongan Abel dan meletakkan telunjuknya di bibir Abel) "Sshhhtt udah ya, kamu gak boleh ngomong kaya gitu terus. Dimata aku, cuma kamu satu-satunya cewe ter perfect yang pernah aku temuin"
Abel: (memeluk Cody) "Thanks ya Co, aku gak tau deh gimana jadinya aku kalo gak ada kamu. Thank you so much"
Cody: "It's okay" (balas memeluk Abel)
Saat Cody memelukku, tanpa sengaja dia menyentuh leher belakangku. Otomatis aku sedikit mengerang
Abel: (melepas pelukan lalu memegang leher) "Aawwwhhh"
Cody: "Leher kamu kenapa? Biar aku obatin ya"
Aku hanya mengangguk. Cody segera mengambil kotak P3K dan mengobati lukaku.
Cody: "Aku mau nyanyi buat kamu"
Abel: "Yeaayy ayo nyanyi" (bersemangat)
Baru Cody mau memetik senarnya dia langsung menghentikan permainan.
Cody: "Tapi janji jangan siram aku, trauma nih"
Abel: "Hehe I promise Codeh ._.v"
Lalu Cody langsung menyanyikan lagu Don't Cry Your Heart Out
#np Don't Cry Your Heart Out - Cody Simpson
Aku sangat menikmati setiap irama yang Cody nyanyikan, setelah selesai Cody selesai bernyanyi reflek aku bertepuk tangan gembira
Abel: "Awww thank you Co :) but now I'm feel slepy"
Cody: "Yaudah aku anterin kamu kekamar ya"
Abel: (mengangguk)
Saat sampai di kamar, aku langsung berbaring ditempat tidur sedangkan Cody berdiri disamping tempat tidur. Tapi tiba-tiba mati lampu *apabanget sih -_-* aku yang emang takut gelap, otomatis sedikit panik karna gak keliatan apapun
Abel: "Co? CODY!"
Cody: "Hey aku ada disebelah mu tepat disebelahmu" (mengeluarkan iPhone)
Cody langsung mengeluarkan iPhonenya dan menarik kursi rias ku kesamping tempat tidurku.
Cody: "Hey tenang, aku ada disini. Aku gak akan ninggalin kamu" (memegang tangan Abel)
Aku yang emang takut gelap langsung memegang tangan Cody dan tidak melepaskannya.
Abel: "Co, jangan tinggalin aku ya. Aku takut gelap"
Cody: "Yaudah kalo gitu, untuk malem ini aku nungguin kamu disini oke" (mengelus tangan Abel untuk menenangkannya)
Abel: "Thanks Co"
Tak lama kemudian pun aku tertidur
— — — Cody POV — — —
Cody: (dalem hati) Aku bener-bener gak tega ngeliat Abel kaya gini. Dia bener-bener keliatan gak berdaya. Andai aja yang jadi cowok kamu itu aku, aku pasti gak akan ngelakuin itu ke kamu. Aku pasti akan jaga kamu baik-baik. Aku pasti akan ngelindungin kamu bel
Tanpa sadar, aku pun ikut tertidur disamping Abel.
— — — — — Skip sampe pagi — — — — —
Sinar matahari yang masuk menyelinap gorden jendela membuatku terbangun dari tidurku. Aku melihat ada beberapa Missed call dari Dad. Aku langsung menelepon Dad.
otp
Dad: (khawatir) "HALLO CODY? DARIMANA SAJA KAU SEMALAMAN TIDAK PULANG"
Cody: "Calm down dad, sorry semalem aku abis nemenini temen aku yang sakit dirumahnya"
Dad: "Tapi kenapa tidak kamu kabari Dad"
Cody: "Maaf dad aku janji aku tak akan mengulanginya"
Dad: "Oke baiklah, sekarang bisakah kau pulang karna dua jam lagi kau harus ke studio"
Cody: "Maaf dad, tapi kurasa aku sedang tidak bisa beraktifitas sekarang, temanku membutuhkanku"
Tanpa kusadari ternyata Abel sudah terbangun dari tadi.
Abel: "Ada apa? Apa kau harus pergi?"
Cody: "Abel, kamu udah bangun. Enggak kok aku udah batalin semua schedule aku hari ini"
Abel: "Loh kenapa? Aku udah engga apa-apa kok. Kalo kamu harus pergi, pergi aja"
Cody: "Beneran kamu udah nggak apa-apa?"
Abel: "Iya, aku udah gapapa :) Thanks for everything Co"
Cody: (mengangguk) "Yaudah kalo gitu aku pergi dulu ya, bye"
Abel: "Bye, hati-hati ya"
Cody: "Iya"
Aku langsung pergi meninggalkan Abel *takut dimarahin dad x_x*
— — — Abel POV — — —
Abel: (dalem hati) Aku beruntung banget ya punya temen kaya Cody. Dia selalu ada buat aku.
Tiba-tiba aku teringat acara besok. Besok kan ada Wawancara acara premiere nya twilight. Sedangkan matanya madih bengkak banget. Masa iya ke red carpet dengan mata bengkak? Lalu aku segera bangkit dari kubur *eh salah :X* bangkit dari kasur menuju dapur. Aku pernah melihat di salah satu film korea cara menghilangkan mata yang bengkak yaitu dengan cara mengompresnya dengan sendok yang sebelumnya sudah didinginkan. Aku langsung mengambil sendok lalu meletakkannya di frezeer. 5 menit kemudian aku mengambil sendoknya dan meletakannya di mataku.
Bengkak dimataku sudah sedikit menghilang. Aku langsung ke kamar untuk fitting baju. Aku memilih untuk menggunakan dress hitam pendek dengan roknya sedikit di rampel ditambah sebuah pita dibagian samping pinggang kirinya menambah manis dress itu. Setelah itu, aku lebih memilih untuk membaca novel karna itu bisa membuatku mengalihkan pemikiran. Saat aku sedang membaca novel tiba-tiba bel rumahku berbunyi. Aku segera keluar dan melihat siapa yang datang.
Abel: "Hey Alli :) Kamu kok tau rumah aku? Ayo masuk"
Alli: "Hey bel :) Aku tau dari Cody, dia juga yang nyuruh aku kesini katanya takut kamu ngelakuin hal aneh"
Abel: "Hal aneh? Hahaha aku emang iya putus cinta, tapi kalo putus akal ya engga lah"
Alli: "Tau tuh, aku sih juga yakin kamu gak akan ngelakuin hal konyol. Tapi dianya tetep aja maksa aku katanya khawatir banget. Nanti juga kalo abis pulang dari studio juga pasti langsung kesini"
Abel: "Kamu beruntung banget ya punya kakak yang baik banget kaya Cody"
Alli: "Emang, pokoknya dia itu tuh the best ever"
Abel: "Oh ya kamu mau minum apa?"
Alli: "Hmmm orange juice satu, sama pizzanya satu ya"
Abel: "-_-"
Alli: "Hehe canda bel, apa aja kok minumnya"
Abel: "Okay, wait a minutes"
Alli: "Sip deh"
Aku mengobrol-ngobrol dengan Alli sampai tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Hari sudah mulai malam. Jam menunjukkan pukul 19.45. Alli segera pamit pulang, saat Alli baru pergi tak lama kemudian Cody datang.
Abel: "Hai Cod, ayo masuk :)"
Cody: "Woke woke"
Kami pun duduk di sofa living room.
Abel: "Ada apa Co kamu kesini?"
Cody: "Aku cuma mau liat keadaan kamu doang kok"
Abel: "Ooo cuma mau liat, sekarang udah liat kan? Dah sana-sana pulang"
Cody: "Isshhh jahat, ngusir nih cyyiiiinnn" *Cody versi banci*
Abel: "Iya booo"
Cody: "Hah beneran :("
Abel: "Hehehe enggak kok, becanda bang"
Cody: "Yaudah deh bel aku pulang yaa, biar kamu bisa istirahat"
Abel: "Eh mau pulang beneran?"
Cody: "Iyaaa kan biar kamu bisa istirahat"
Abel: "Oh yaudah deh, bye… Take care yaa"
Cody: "Iyaa :) byeee"
Dan……… jeng jeng jeng jeng
Tinggallah aku sendiri. Karna bosan aku langsung tidur ke kamar. Aku selalu berusaha untuk tidak memikirkan kejadian kemarin, karna itu hanya akan menghancurkan mood ku
— — — — — Skip sampe pagi — — — — —
Malam ini adalah acara premiere twilight. Aku sedang bersiap diruang make-up ku. Tiba-tiba ada seorang cowo yang membuka pintu dan datang menghampiriku.
Cowo: "Halo pasti kamu Abel kan?"
Abel: (senyum) "Iya, kamu?"
Cowo: "Kenalin aku Niall Horan, panggil aja Niall, aku rekan kamu nanti" mengulurkan tangan
Abel: "Oh aku Jessica Abellia, panggil aja Abel. Nice to meet you"
Niall: "Nice to meet you too. Wah gak sia-sia aku tetap disini dan ngambil job ini, ternyata patnernya seorang bidadari haha"
Abel: "Haha bisa aja kamu :D"
Abel: "Iyaya haha aku juga ga nyangka bakal dapet partner kaya kamu, emangnya kamu mau kemana"
Jacob: "Aku baru selesai syuting dan recananya kemarin mau ke Indonesia, eh ternyata ada job mendadak disini. Niatnya sih tadi mau nolak, tapi hati aku bilang jangan nolak dan disinilah aku berada. Didepan seorang bidadari yang sangat cantik"
Abel: (memerah) "Haha stop it Niall, you make me blushing hahaha"
Niall: "Haha kamu jadi keliatan lebih cantik kalo lagi tertawa seperti itu"
Tiba-tiba ada cewe sekitar 28 tahunan yang membuka pintu dan masuk keruang
Cewe: "Hey hurry up, acara udah mau dimulai"
Abel: "Okay" (senyum)
Nial: "Ayo"
Acara udah dimulai, artis-artis mulai berdatangan. Pertama ada Kristen dan Robert Pattinson, aku dan Nialk menyapa mereka hangat. Begitu pula dengan artis-artis selanjutnya, sampai Justin dan Selena datang. Mereka terlihat bahagia dan sangat mesra. Seketika tubuhku menjadi kaku, senyuman di wajahku luntur, aku benar-benar kaget dan tidak menyangka bahwa akan bertemu dengan orang yang paling tidak ingin kutemui beberapa waktu ini.
Niall: (menepuk lembut pundak Abel) "Abel, what's happenned?"
Abel: "Oh nothing" (memasang senyum terpaksa)
Abel: (dalem hati) Kenapa harus ketemu dia disaat seperti ini? Apa yang harus lakukan. Aku harus profesional, aku gamau nyampurin urusan pribadi sama kerjaan. Ya sapa mereka dengan hangat
Niall: (senyum) "Okay :)"
Justin dan Selena sudah ada tepat didepanku dengan Niall. Niall menyapa mereka ramah, begitu pula dengaku yang menyapa mereka dengan ramah.
Sepertinya mereka juga ga mau lama-lama didepanku, karna mereka langsung pamit masuk kedalam. Tak lama kemudian disusul Cody yang datang dengan seorang wanita.
Abel: "Hey Co!"
Cody: "Hey juga :) Are you okay? Tadi aku ngeliat dia lewat"
Abel: "Yeah, I'm okay"
Cody: "Good, ohya kenalin ini Kylie temen aku"
Kylie: "Hai I'm Kylie Jenner, call me Kylie nice to meet you"
Abel: "Hai I'm Abel :) Nice to meet you too"
Aku dan Kylie pun berjabat tangan. Niall juga kenalan sama Cody dan Kylie, lalu Cody dan Kylie izin masuk duluan.
— — — — — Skip — — — — —
Acara sudah selesai, aku sudah bersiap untuk pulang. Saat ingin pulang, tiba-tiba Niall menghampiriku dan menawarkan tumpangan.
Niall: "Hello Abel, mau pulang bareng?"
Abel: "Gausah deh takut ngerepotin hehe"
Niall: "Ngga ngerepotin kok, aku malah seneng kalo kamu mau aku anter"
Abel: "Oke deh"
Aku pun pulang bareng Niall naik mobil sport putihnya *kenapa harus selalu mobil sport?* #abaikanSesampainya didepan rumah gue, gue turun dari mobilnya dan pamit untuk masuk duluan.
Abel: "Niall, thanks yaa :) Yaudah kalo gitu aku masuk duluan ya. Good night"
Niall: "Iyaa daadah good night :)"
Aku langsung masuk ke dalem rumah, mandi, tidur.
— — — — — Skip sampe pagi — — — — —
Sinar pagi mentari yang berhasil menyelinap masuk ke kamarku ditambah udara pagi yang sangat sejuk membangunkanku dari kerajaan mimpiku *ini apa maksudnya?* #traktekdumcess #abaikan
Aku langsung bangun dari tempat tidurku dan berjalan menuju dapur. Saat aku ingin berjalan ke dapur, pintu depan rumahku seperti diketuk. Aku membukakan pintu.
Abel: (membuka pintu) "Loh Cody? Ada apa pagi-pagi gini kemari? Ayo masuk dulu Co"
Cody: "Hai bel :) Aku cuma mau main doang kok hehe"
Abel: "Oh, kamu udah sarapan? Aku mau bikin lasagna nih"
Cody: "Belum hehe *nyengir* Wah mau dong mau, yang enak ya"
Abel: "-_- kalo gitu bilang aja mau numpang makan"
Cody: "Hehe itukan cuma tujuan sampingan doang"
Aku pun segera membuat lasagna karna emang udah laper juga dari tadi. Setelah jadi, orang pertama yang ngambil malah Cody.
Cody: "Wah masakan kamu enak banget bel"
Abel: "-_- Lebeehhh amat sih"
Cody: "Nyeehh ni anak dipuji malah begono"
Abel: "Ihh biarin bwee :p" (melet ke Cody)
— — — — — Skip — — — — —
Beberapa bulan kemudian aku mulai bisa melupakan Justin. Aku juga semakin dekat dengan Cody. Entahlah, belakangan ini aku merasa sangat nyaman berada disisinya. Dia selalu ada untukku. Dia selalu meluangkan waktu untukku. Dia selalu tau bagaimana cara membuatku tersenyum.
Cody: "Wake up Abel, wake up" (bangunin Abel)
Abel: "Hah? Co? Ngapain disini? Ohyaudah dadah"
Aku emang udah ada janji sama Cody untuk main kepantai mumpung lagi dia free. Ohya soal kerjaan aku jadi wartawan, aku udah mengundurkan diri. Karna aku pengen menghabiskan waktu mudaku dengan bersenang-senang.
Cody: "C'mon… Wake up girl. We must to go to beach now"
Abel: "Here we are, in my beach land" (lanjut tidur)
Cody: "Abel wake up please :) Ayo!!! Bangun gak? Kan kamu udah janji sama aku mau nemenin ke pantai" (Gelitikin Abel)
Abel: "Ah hahaha Iya iya haha udah ah nyerah hahaha, curang isshh mainnya gelitikan"
Cody: "Biarin aja bwee :p"
Abel: "Woo udah sana nunggu diluar, aku mau mandi dulu"
Aku pun menyerah dan bangun. Aku segera mandi dan mengenakan baju kaos tanpa lenganku bergambarkan bendera Amerika penuh 1 kaos dipadukan dengan denim hotpants. Setelah bersiap, aku langsung keluar menghampiri Cody yang sedang menunggu bersama Kak Jessie di living room
Abel: "I'm ready"
Kak Jessie: "Eciee yang mau kencan piwwiiitt"
Cody: (cengengesan)
Abel: "Isshh apadeh kakak, orang kita perginya bareng Stevani juga :p"
Tak lama kemudian pintu depan terbuka dibarengi dengan kemunculan sesosok perempuan #iniapaandeh #lebeehh #abaikan Ternyata itu Stevani
Abel: "Yeeyyy Stevaninya udah dateng, kalo gitu kita bertiga berangkat dulu ya kak dadaahhh"
Stevani: "Byee Kak Jessie"
Cody: "Au Revoir #pakebahasaprancis #minbelgaol #slap"
Kak Jessie: "Daadaahh, byee, Au revoir"
Kita pun segera pergi menuju pantai.
— — — — — Skip — — — — —
Kita udah sampe dipantai, ternyata Cody juga ngajak temennya yang lagi liburan disini dari Gold Coast.
Cody: "Hey bro, come here"
Cowo: "Hey co, who's they?"
Cody: "They're my best friend. Campbell, jake kenalin ini Abel dan yang ini Stevani"
Abel: (senyum) "Heeyyy :D I'm Abel, nice to meet you"
Stevani: (senyum) "I'm Stevani, nice to see you"
Campbell: "I'm Campbell, nice to meet you too"
Jake: "Nice to see you too, I'm Jake"
Aku, Stevani, Campbell, dan Jake pun saling berjabat tangan.
Cody: "Eh udahan kek salamannya belum lebaran juga —__— Kalo salaman terus kapan mainnya nih"
Campbell: "Cieee yang ngambek, hahaha ini juga udah kelar kok"
Jake: "Lets go, ombak menantimu" (berlari ke arah peralatan surfing)
Cody: "Yeeeaaaayyyyyy surfing" (nyusul jake)
Campbell: "Ewoy tungguin dong"
Abel dan Stevani: (tertawa melihat tingkah teman-temannya)
Dan jadinya tinggalah aku dan Stevani berdua.
Abel: "Aaahh jahat nih mereka, masa ninggalin kita berdua gini sih -_- Kita mau ngapain yah sekarang enaknya?"
Stevani: "Beli ice cream aja nyok tuh disana" (nujuk salah satu kedai ice cream)
Abel: "Waaa ice cream, mauuu tapi traktir yaa"
Stevani: "Sip sip gampang lah itu"
Aku dan Stevani segera menuju ke arah kedai ice cream yang tadi ditunjuk Stevani. Sesampainya di kedai ice cream itu, aku dan Stevani langsung mesen ice cream. Pas Stevani mau bayar semua ice creamnya, dia ngambil uang dari dompetnya tapi tanpa sengaja jatuh selembar foto dari dalam dompetnya ke deket kakiku. Aku reflek langsung ngambil foto itu, ternyata itu foto…
Jeng… jeng… jeng… jeng… Foto siapakah itu? Tunggu part selanjutnya aja yaahhhh :) Thanks udah mau baca, komennya ditunggu di @nabellayanza
Aku dan Alli pun langsung pergi naik taksi kerestoran dekat taman *taman yang ada kolamnya ditengah*. Taman itu sangat indah jika malam hari dengan lampu-lampu hias sebagai penerang. Aku dan Alli mengambil meja didekat jendela yang menghadap ketaman. Setelah memesan kami menunggu beberapa menit. Makanan pun datang, kami langsung menyantap habis makanan yang kami pesan. Setelah selesai makan, Kami ingin pulang kerumah masing-masing, hanya saja niatku untuk pulang aku batalkan karna aku melihat Justin ditaman.
Aku ingin menghampirinya, namun tidak jadi begitu kulihat Justin sedang bersama Selena. Tak lama kemudian aku melihat mereka saling berpegangan tangan, saling menatap, lalu…… mereka kissing MEREKA KISSING *diulang biar seru*. Spontan aku langsung duduk meringkuk dan air mataku bercucuran tanpa henti. Lalu tanpa aku sadari ternyata dibelakangku masih ada Alli, dia tidak jadi pulang begitu melihatku berjalan ke arah taman
Alli: "Loh Abel? Kamu nangis? Kenapa?" (khawatir)
Aku yang masih shock melihat Justin tidak menjawab pertanyaan Alli. Aku masih tidak sanggup melakukan apapun termasuk berbicara. Aku mencoba menabahkan hatiku. Lalu aku berdiri menghampiri Justin dan Selena.
Abel: "JUSTIN! KENAPA KAMU JAHAT BANGET SAMA AKU? APA AKU PUNYA SALAH SAMA KAMU? KENAPA HARUS DIHARI SPESIAL AKU JUSTIN, DIHARI ULANG TAHUN AKU. Cody aja bahkan sampe ngerayain birthday aku, Stevani walaupun matanya berat banget tapi dia bela-belain bangun cuma sekedar buat ngucapin happy birthday. Kak Jessie yang jauh di paris sana nyempet-nyempetin nelfon buat nyanyiin lagu happy birthday. Tapi kamu? Pacar yang sangat aku sayang malah ciuman sama cewe lain" (penuh emosi)
Justin: "Tapi-" (kaget)
Abel: "Aku kecewa sama kamu Justin. Aku sadar kalo aku gak pantes buat kamu, apalagi untuk seorang superstar kaya kamu. Harusnya dari awal aku tau diri. Mulai sekarang, aku mau kita putus. Thanks udah bikin aku bahagia walaupun cuma sesaat. Ini kalung kamu, aku gak pantes nerimanya"
Aku langsung menarik paksa kalung yang sedang kukenakan sampai putus, kurasa leherku juga berdarah karna leherku terasa sakit. Tapi sakitnya leherku tidak seberapa dibandingkan sakit hati aku ini. Aku langsung pergi meninggalkan Justin dan Selena yang masih mematung disitu. Dan kurasa Alli juga sudah pulang karna aku sudah tidak melihatnya lagi ditaman. Aku langsung menghentikan taksi dan pulang.
Selama didalam taksi, air mataku kembali bercucuran. Sampai sebuah lagu Favorite girlnya Justin terputar. Ternyata hpku berbunyi karna ada sebuah telepon, karna mendengar lagunya membuat aku tambah sedih jadi aku langsung mematikan hpku. Sesampainya dirumah aku langsung menangis sejadi-jadinya didalam kamar menuangkan semua rasa kesalku sampai-sampai napasku terasa sesak. Aku pun tertidur saking letih menangis semalaman. Aku terbangun oleh suara nyanyian orang diluar rumah.
Abel: (marah) "Siapa lagi itu orang diluar berisik aja, gatau orang lagi kesel apa"
Aku langsung keluar dari kamar terus ke kamar mandi bawa ember berisi air. Lalu aku langsung buka pintu rumah lalu aku langsung siram orang yang berisik diluar rumah
Abel: (marah) "Berisik banget sih! Gatau orang lagi kesel apa gangguin aja sih. Lagian juga gak ada duit receh"
Pas aku liat mukanya ternyata itu Cody
Cody: "Isshhh jahat banget sih :( orang mau ngehibur juga, malah disiram"
Abel: "Loh Cody? Kok kamu bisa disini? Eh sorry ya aku kira kamu pengamen abis berisik sih"
Cody: "Mana ada pengamen yang kece dan sexi kaya aku" (megang rambut sendiri) *bergaya sok cool*
Abel: "—_______— Yaudah cepetan mau masuk gak, kalo enggak aku tutup lagi nih pintunya"
Cody: "Eh eh eh tunggu dong kan aku mau masuk"
Abel: "Sorry ya Co, aku gatau kalo itu kamu. Lagian udah malem juga berisik didepan rumah orang. Nih ganti baju dulu" (memberikan sebuah kemeja bekas ayahku yang tertinggal waktu ayahku berkunjung kesini)
Setelah Cody ganti baju, cody menghampiriku dan duduk disampingku yang sedang duduk termenung di sofa.
Abel: "Eh udah selesai co? Maaf ya aku tadi gak sengaja, lagian kamu mau ngapain malem-malem gini kesini"
Cody: "Tadi aku dikasih tau Alli, katanya kamu nlangis ditaman. Emang ada apa?"
Aku menceritakan secara detail kejadian tadi, mulai dari berpegangan tangan sampai mereka ciuman. Mengingat kejadian itu, air mataku mulai bercucuran lagi.
Cody: "Eh maaf bel, aku gak bermaksud buat bikin kamu sedih. Kamu boleh kok nangis sepuasnya dibahuku" (memeluk Abel)
Aku langsung memeluk Cody, dan menumpahkan semua kekesalanku pada Justin lewat tangisan. Aku terus menangis sambil memeluk Cody hampir kira-kira 3 jam.
Cody: "Yaudah lah bel, lupain aja itu orang. Orang kaya gitu tuh gapantes buat ditangisin" (membelai lembut rambut Abel)
Aku mulai merasa tenang, hanya saja aku masih sesegukan. Saat aku sudah mulai tenang aku mulai berbicara.
Abel: "Aku tuh emang bodoh ya Co, harusnya aku tuh ngaca kalo aku gak pantes buat Justin. Aku tuh gak ada apa-apanya dibanding Selena. Selena itu tuh lebih cantik, lebih baik, dan yang jelas dia juga seorang superstar nggak kaya aku. Aku- "
Cody: (memotong omongan Abel dan meletakkan telunjuknya di bibir Abel) "Sshhhtt udah ya, kamu gak boleh ngomong kaya gitu terus. Dimata aku, cuma kamu satu-satunya cewe ter perfect yang pernah aku temuin"
Abel: (memeluk Cody) "Thanks ya Co, aku gak tau deh gimana jadinya aku kalo gak ada kamu. Thank you so much"
Cody: "It's okay" (balas memeluk Abel)
Saat Cody memelukku, tanpa sengaja dia menyentuh leher belakangku. Otomatis aku sedikit mengerang
Abel: (melepas pelukan lalu memegang leher) "Aawwwhhh"
Cody: "Leher kamu kenapa? Biar aku obatin ya"
Aku hanya mengangguk. Cody segera mengambil kotak P3K dan mengobati lukaku.
Cody: "Aku mau nyanyi buat kamu"
Abel: "Yeaayy ayo nyanyi" (bersemangat)
Baru Cody mau memetik senarnya dia langsung menghentikan permainan.
Cody: "Tapi janji jangan siram aku, trauma nih"
Abel: "Hehe I promise Codeh ._.v"
Lalu Cody langsung menyanyikan lagu Don't Cry Your Heart Out
#np Don't Cry Your Heart Out - Cody Simpson
Aku sangat menikmati setiap irama yang Cody nyanyikan, setelah selesai Cody selesai bernyanyi reflek aku bertepuk tangan gembira
Abel: "Awww thank you Co :) but now I'm feel slepy"
Cody: "Yaudah aku anterin kamu kekamar ya"
Abel: (mengangguk)
Saat sampai di kamar, aku langsung berbaring ditempat tidur sedangkan Cody berdiri disamping tempat tidur. Tapi tiba-tiba mati lampu *apabanget sih -_-* aku yang emang takut gelap, otomatis sedikit panik karna gak keliatan apapun
Abel: "Co? CODY!"
Cody: "Hey aku ada disebelah mu tepat disebelahmu" (mengeluarkan iPhone)
Cody langsung mengeluarkan iPhonenya dan menarik kursi rias ku kesamping tempat tidurku.
Cody: "Hey tenang, aku ada disini. Aku gak akan ninggalin kamu" (memegang tangan Abel)
Aku yang emang takut gelap langsung memegang tangan Cody dan tidak melepaskannya.
Abel: "Co, jangan tinggalin aku ya. Aku takut gelap"
Cody: "Yaudah kalo gitu, untuk malem ini aku nungguin kamu disini oke" (mengelus tangan Abel untuk menenangkannya)
Abel: "Thanks Co"
Tak lama kemudian pun aku tertidur
— — — Cody POV — — —
Cody: (dalem hati) Aku bener-bener gak tega ngeliat Abel kaya gini. Dia bener-bener keliatan gak berdaya. Andai aja yang jadi cowok kamu itu aku, aku pasti gak akan ngelakuin itu ke kamu. Aku pasti akan jaga kamu baik-baik. Aku pasti akan ngelindungin kamu bel
Tanpa sadar, aku pun ikut tertidur disamping Abel.
— — — — — Skip sampe pagi — — — — —
Sinar matahari yang masuk menyelinap gorden jendela membuatku terbangun dari tidurku. Aku melihat ada beberapa Missed call dari Dad. Aku langsung menelepon Dad.
otp
Dad: (khawatir) "HALLO CODY? DARIMANA SAJA KAU SEMALAMAN TIDAK PULANG"
Cody: "Calm down dad, sorry semalem aku abis nemenini temen aku yang sakit dirumahnya"
Dad: "Tapi kenapa tidak kamu kabari Dad"
Cody: "Maaf dad aku janji aku tak akan mengulanginya"
Dad: "Oke baiklah, sekarang bisakah kau pulang karna dua jam lagi kau harus ke studio"
Cody: "Maaf dad, tapi kurasa aku sedang tidak bisa beraktifitas sekarang, temanku membutuhkanku"
Tanpa kusadari ternyata Abel sudah terbangun dari tadi.
Abel: "Ada apa? Apa kau harus pergi?"
Cody: "Abel, kamu udah bangun. Enggak kok aku udah batalin semua schedule aku hari ini"
Abel: "Loh kenapa? Aku udah engga apa-apa kok. Kalo kamu harus pergi, pergi aja"
Cody: "Beneran kamu udah nggak apa-apa?"
Abel: "Iya, aku udah gapapa :) Thanks for everything Co"
Cody: (mengangguk) "Yaudah kalo gitu aku pergi dulu ya, bye"
Abel: "Bye, hati-hati ya"
Cody: "Iya"
Aku langsung pergi meninggalkan Abel *takut dimarahin dad x_x*
— — — Abel POV — — —
Abel: (dalem hati) Aku beruntung banget ya punya temen kaya Cody. Dia selalu ada buat aku.
Tiba-tiba aku teringat acara besok. Besok kan ada Wawancara acara premiere nya twilight. Sedangkan matanya madih bengkak banget. Masa iya ke red carpet dengan mata bengkak? Lalu aku segera bangkit dari kubur *eh salah :X* bangkit dari kasur menuju dapur. Aku pernah melihat di salah satu film korea cara menghilangkan mata yang bengkak yaitu dengan cara mengompresnya dengan sendok yang sebelumnya sudah didinginkan. Aku langsung mengambil sendok lalu meletakkannya di frezeer. 5 menit kemudian aku mengambil sendoknya dan meletakannya di mataku.
Bengkak dimataku sudah sedikit menghilang. Aku langsung ke kamar untuk fitting baju. Aku memilih untuk menggunakan dress hitam pendek dengan roknya sedikit di rampel ditambah sebuah pita dibagian samping pinggang kirinya menambah manis dress itu. Setelah itu, aku lebih memilih untuk membaca novel karna itu bisa membuatku mengalihkan pemikiran. Saat aku sedang membaca novel tiba-tiba bel rumahku berbunyi. Aku segera keluar dan melihat siapa yang datang.
Abel: "Hey Alli :) Kamu kok tau rumah aku? Ayo masuk"
Alli: "Hey bel :) Aku tau dari Cody, dia juga yang nyuruh aku kesini katanya takut kamu ngelakuin hal aneh"
Abel: "Hal aneh? Hahaha aku emang iya putus cinta, tapi kalo putus akal ya engga lah"
Alli: "Tau tuh, aku sih juga yakin kamu gak akan ngelakuin hal konyol. Tapi dianya tetep aja maksa aku katanya khawatir banget. Nanti juga kalo abis pulang dari studio juga pasti langsung kesini"
Abel: "Kamu beruntung banget ya punya kakak yang baik banget kaya Cody"
Alli: "Emang, pokoknya dia itu tuh the best ever"
Abel: "Oh ya kamu mau minum apa?"
Alli: "Hmmm orange juice satu, sama pizzanya satu ya"
Abel: "-_-"
Alli: "Hehe canda bel, apa aja kok minumnya"
Abel: "Okay, wait a minutes"
Alli: "Sip deh"
Aku mengobrol-ngobrol dengan Alli sampai tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Hari sudah mulai malam. Jam menunjukkan pukul 19.45. Alli segera pamit pulang, saat Alli baru pergi tak lama kemudian Cody datang.
Abel: "Hai Cod, ayo masuk :)"
Cody: "Woke woke"
Kami pun duduk di sofa living room.
Abel: "Ada apa Co kamu kesini?"
Cody: "Aku cuma mau liat keadaan kamu doang kok"
Abel: "Ooo cuma mau liat, sekarang udah liat kan? Dah sana-sana pulang"
Cody: "Isshhh jahat, ngusir nih cyyiiiinnn" *Cody versi banci*
Abel: "Iya booo"
Cody: "Hah beneran :("
Abel: "Hehehe enggak kok, becanda bang"
Cody: "Yaudah deh bel aku pulang yaa, biar kamu bisa istirahat"
Abel: "Eh mau pulang beneran?"
Cody: "Iyaaa kan biar kamu bisa istirahat"
Abel: "Oh yaudah deh, bye… Take care yaa"
Cody: "Iyaa :) byeee"
Dan……… jeng jeng jeng jeng
Tinggallah aku sendiri. Karna bosan aku langsung tidur ke kamar. Aku selalu berusaha untuk tidak memikirkan kejadian kemarin, karna itu hanya akan menghancurkan mood ku
— — — — — Skip sampe pagi — — — — —
Malam ini adalah acara premiere twilight. Aku sedang bersiap diruang make-up ku. Tiba-tiba ada seorang cowo yang membuka pintu dan datang menghampiriku.
Cowo: "Halo pasti kamu Abel kan?"
Abel: (senyum) "Iya, kamu?"
Cowo: "Kenalin aku Niall Horan, panggil aja Niall, aku rekan kamu nanti" mengulurkan tangan
Abel: "Oh aku Jessica Abellia, panggil aja Abel. Nice to meet you"
Niall: "Nice to meet you too. Wah gak sia-sia aku tetap disini dan ngambil job ini, ternyata patnernya seorang bidadari haha"
Abel: "Haha bisa aja kamu :D"
Abel: "Iyaya haha aku juga ga nyangka bakal dapet partner kaya kamu, emangnya kamu mau kemana"
Jacob: "Aku baru selesai syuting dan recananya kemarin mau ke Indonesia, eh ternyata ada job mendadak disini. Niatnya sih tadi mau nolak, tapi hati aku bilang jangan nolak dan disinilah aku berada. Didepan seorang bidadari yang sangat cantik"
Abel: (memerah) "Haha stop it Niall, you make me blushing hahaha"
Niall: "Haha kamu jadi keliatan lebih cantik kalo lagi tertawa seperti itu"
Tiba-tiba ada cewe sekitar 28 tahunan yang membuka pintu dan masuk keruang
Cewe: "Hey hurry up, acara udah mau dimulai"
Abel: "Okay" (senyum)
Nial: "Ayo"
Acara udah dimulai, artis-artis mulai berdatangan. Pertama ada Kristen dan Robert Pattinson, aku dan Nialk menyapa mereka hangat. Begitu pula dengan artis-artis selanjutnya, sampai Justin dan Selena datang. Mereka terlihat bahagia dan sangat mesra. Seketika tubuhku menjadi kaku, senyuman di wajahku luntur, aku benar-benar kaget dan tidak menyangka bahwa akan bertemu dengan orang yang paling tidak ingin kutemui beberapa waktu ini.
Niall: (menepuk lembut pundak Abel) "Abel, what's happenned?"
Abel: "Oh nothing" (memasang senyum terpaksa)
Abel: (dalem hati) Kenapa harus ketemu dia disaat seperti ini? Apa yang harus lakukan. Aku harus profesional, aku gamau nyampurin urusan pribadi sama kerjaan. Ya sapa mereka dengan hangat
Niall: (senyum) "Okay :)"
Justin dan Selena sudah ada tepat didepanku dengan Niall. Niall menyapa mereka ramah, begitu pula dengaku yang menyapa mereka dengan ramah.
Sepertinya mereka juga ga mau lama-lama didepanku, karna mereka langsung pamit masuk kedalam. Tak lama kemudian disusul Cody yang datang dengan seorang wanita.
Abel: "Hey Co!"
Cody: "Hey juga :) Are you okay? Tadi aku ngeliat dia lewat"
Abel: "Yeah, I'm okay"
Cody: "Good, ohya kenalin ini Kylie temen aku"
Kylie: "Hai I'm Kylie Jenner, call me Kylie nice to meet you"
Abel: "Hai I'm Abel :) Nice to meet you too"
Aku dan Kylie pun berjabat tangan. Niall juga kenalan sama Cody dan Kylie, lalu Cody dan Kylie izin masuk duluan.
— — — — — Skip — — — — —
Acara sudah selesai, aku sudah bersiap untuk pulang. Saat ingin pulang, tiba-tiba Niall menghampiriku dan menawarkan tumpangan.
Niall: "Hello Abel, mau pulang bareng?"
Abel: "Gausah deh takut ngerepotin hehe"
Niall: "Ngga ngerepotin kok, aku malah seneng kalo kamu mau aku anter"
Abel: "Oke deh"
Aku pun pulang bareng Niall naik mobil sport putihnya *kenapa harus selalu mobil sport?* #abaikanSesampainya didepan rumah gue, gue turun dari mobilnya dan pamit untuk masuk duluan.
Abel: "Niall, thanks yaa :) Yaudah kalo gitu aku masuk duluan ya. Good night"
Niall: "Iyaa daadah good night :)"
Aku langsung masuk ke dalem rumah, mandi, tidur.
— — — — — Skip sampe pagi — — — — —
Sinar pagi mentari yang berhasil menyelinap masuk ke kamarku ditambah udara pagi yang sangat sejuk membangunkanku dari kerajaan mimpiku *ini apa maksudnya?* #traktekdumcess #abaikan
Aku langsung bangun dari tempat tidurku dan berjalan menuju dapur. Saat aku ingin berjalan ke dapur, pintu depan rumahku seperti diketuk. Aku membukakan pintu.
Abel: (membuka pintu) "Loh Cody? Ada apa pagi-pagi gini kemari? Ayo masuk dulu Co"
Cody: "Hai bel :) Aku cuma mau main doang kok hehe"
Abel: "Oh, kamu udah sarapan? Aku mau bikin lasagna nih"
Cody: "Belum hehe *nyengir* Wah mau dong mau, yang enak ya"
Abel: "-_- kalo gitu bilang aja mau numpang makan"
Cody: "Hehe itukan cuma tujuan sampingan doang"
Aku pun segera membuat lasagna karna emang udah laper juga dari tadi. Setelah jadi, orang pertama yang ngambil malah Cody.
Cody: "Wah masakan kamu enak banget bel"
Abel: "-_- Lebeehhh amat sih"
Cody: "Nyeehh ni anak dipuji malah begono"
Abel: "Ihh biarin bwee :p" (melet ke Cody)
— — — — — Skip — — — — —
Beberapa bulan kemudian aku mulai bisa melupakan Justin. Aku juga semakin dekat dengan Cody. Entahlah, belakangan ini aku merasa sangat nyaman berada disisinya. Dia selalu ada untukku. Dia selalu meluangkan waktu untukku. Dia selalu tau bagaimana cara membuatku tersenyum.
Cody: "Wake up Abel, wake up" (bangunin Abel)
Abel: "Hah? Co? Ngapain disini? Ohyaudah dadah"
Aku emang udah ada janji sama Cody untuk main kepantai mumpung lagi dia free. Ohya soal kerjaan aku jadi wartawan, aku udah mengundurkan diri. Karna aku pengen menghabiskan waktu mudaku dengan bersenang-senang.
Cody: "C'mon… Wake up girl. We must to go to beach now"
Abel: "Here we are, in my beach land" (lanjut tidur)
Cody: "Abel wake up please :) Ayo!!! Bangun gak? Kan kamu udah janji sama aku mau nemenin ke pantai" (Gelitikin Abel)
Abel: "Ah hahaha Iya iya haha udah ah nyerah hahaha, curang isshh mainnya gelitikan"
Cody: "Biarin aja bwee :p"
Abel: "Woo udah sana nunggu diluar, aku mau mandi dulu"
Aku pun menyerah dan bangun. Aku segera mandi dan mengenakan baju kaos tanpa lenganku bergambarkan bendera Amerika penuh 1 kaos dipadukan dengan denim hotpants. Setelah bersiap, aku langsung keluar menghampiri Cody yang sedang menunggu bersama Kak Jessie di living room
Abel: "I'm ready"
Kak Jessie: "Eciee yang mau kencan piwwiiitt"
Cody: (cengengesan)
Abel: "Isshh apadeh kakak, orang kita perginya bareng Stevani juga :p"
Tak lama kemudian pintu depan terbuka dibarengi dengan kemunculan sesosok perempuan #iniapaandeh #lebeehh #abaikan Ternyata itu Stevani
Abel: "Yeeyyy Stevaninya udah dateng, kalo gitu kita bertiga berangkat dulu ya kak dadaahhh"
Stevani: "Byee Kak Jessie"
Cody: "Au Revoir #pakebahasaprancis #minbelgaol #slap"
Kak Jessie: "Daadaahh, byee, Au revoir"
Kita pun segera pergi menuju pantai.
— — — — — Skip — — — — —
Kita udah sampe dipantai, ternyata Cody juga ngajak temennya yang lagi liburan disini dari Gold Coast.
Cody: "Hey bro, come here"
Cowo: "Hey co, who's they?"
Cody: "They're my best friend. Campbell, jake kenalin ini Abel dan yang ini Stevani"
Abel: (senyum) "Heeyyy :D I'm Abel, nice to meet you"
Stevani: (senyum) "I'm Stevani, nice to see you"
Campbell: "I'm Campbell, nice to meet you too"
Jake: "Nice to see you too, I'm Jake"
Aku, Stevani, Campbell, dan Jake pun saling berjabat tangan.
Cody: "Eh udahan kek salamannya belum lebaran juga —__— Kalo salaman terus kapan mainnya nih"
Campbell: "Cieee yang ngambek, hahaha ini juga udah kelar kok"
Jake: "Lets go, ombak menantimu" (berlari ke arah peralatan surfing)
Cody: "Yeeeaaaayyyyyy surfing" (nyusul jake)
Campbell: "Ewoy tungguin dong"
Abel dan Stevani: (tertawa melihat tingkah teman-temannya)
Dan jadinya tinggalah aku dan Stevani berdua.
Abel: "Aaahh jahat nih mereka, masa ninggalin kita berdua gini sih -_- Kita mau ngapain yah sekarang enaknya?"
Stevani: "Beli ice cream aja nyok tuh disana" (nujuk salah satu kedai ice cream)
Abel: "Waaa ice cream, mauuu tapi traktir yaa"
Stevani: "Sip sip gampang lah itu"
Aku dan Stevani segera menuju ke arah kedai ice cream yang tadi ditunjuk Stevani. Sesampainya di kedai ice cream itu, aku dan Stevani langsung mesen ice cream. Pas Stevani mau bayar semua ice creamnya, dia ngambil uang dari dompetnya tapi tanpa sengaja jatuh selembar foto dari dalam dompetnya ke deket kakiku. Aku reflek langsung ngambil foto itu, ternyata itu foto…
Jeng… jeng… jeng… jeng… Foto siapakah itu? Tunggu part selanjutnya aja yaahhhh :) Thanks udah mau baca, komennya ditunggu di @nabellayanza
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar