Orang-orang datang lalu pergi sesuka hati. Namun jatuh hati
tidak bisa memilih. Takdir yang memilihkan.
Dan kita? Kita hanya partikel dalam
bagian itu. Korban dalam perjudian kehidupan. Rasa percaya taruhannya, yang
kita lego satu persatu demi sesuatu bernama cinta.
Mereka yang tidak paham dasyatnya api akan mengobarkannya
dengan sembrono. Mereka yang tidak paham energi cinta akan meledakannya dengan
sia –sia.
Buat apa bersua bila akhirnya ditakdirkan berpisah?
Atau partikel itu
memang dirancang untuk terluka?
Banyak partikel yang mencinta, lalu mati atas nama
pengkhianatan. Terpojok oleh kenangan yang bagai hantu di sudut pikiran. Lalu
takut memulai cinta lagi.
Atau justru kecewa mengikis tulus?
Kehilangan makna
cinta seutuhnya. Hingga menerima menjadi satu-satunya pilihan. Menolak dan
menyangkal hanya membuat lelah.
Sampai waktu pertemukan dengan partikel baru. Membiarkan
hati memilih.
Lalu rasa berevolusi, berubah seiring kehadiran sebuah partikel.
Sampai akhirnya, kita dipertemukan dengan partikel yang tepat dan menemukan
keutuhan tercermin.